TEST DRIVE: Ferrari GTC4Lusso T 2018, The Tame Yet Fast Chariot

TEST DRIVE: Ferrari GTC4Lusso T 2018, The Tame Yet Fast Chariot
KALAU melihat line-up produk Ferrari saat ini, GTC4Lusso T telah menjadi nama yang paling rumit untuk disebutkan. Bayangkan, untuk mengejanya kita perlu menyebut tujuh suku kata dengan pelafalan yang berganti dari alfabet ke angka, lalu ke satu kata dengan akhiran satu alfabet lagi. Bandingkan dengan nama model Ferrari lainnya saat ini seperti Portofino, LaFerrari, 488 GTB, 488 Spider, 488 Pista, atau bahkan 812 Superfast sekalipun.

Untungnya, Ferrari GTC4Lusso T tidak serumit menyebutkan namanya dalam hal fungsionalitas karena inilah produk Ferrari yang mengedepankan kepraktisan bagi pemiliknya. Ini adalah Ferrari yang “bukan Ferrari banget” bagi sebagian besar orang, karena wujud dan formatnya yang bisa memuat empat orang penumpang dengan kabin belakang manusiawi dan bagasi luas.

Memang GTC4Lusso T bukan hal baru bagi Kuda Jingkrak, karena ini adalah varian alternatif dari GTC4Lusso dengan perbedaan pada spesifikasi mesin dan beberapa fitur pendukungnya. Perbedaan paling signifikan yaitu GTC4Lusso T memiliki mesin lebih kecil dari pendahulunya, mengandalkan unit V8 3.9 liter turbo yang menggantikan V12 6.2 liter naturally aspirated dari saudara lebih mahalnya.



Mesin ini seperti yang telah dipakai pertama kali oleh model California T, kemudian 488 GTB dan Spider, serta model bermesin V8 terbaru Ferrari lainnya. Selama tiga tahun berturut-turut mesin ini telah diganjar gelar International Engine of The Year Awards.

Selain hilangnya empat buah silinder ada mesin yang digantikan turbocharger ganda, GTC4Lusso T juga kehilangan drivetrain yang menggerakkan roda depannya. Jadilah GTC4Lusso T menjadi super shooting brake dengan penggerak roda belakang alias the rear-wheel drive (RWD) untuk mobil kencang sejati.



Seluruh aspek penampilan dan dimensi masih sama persis seperti versi V12, termasuk twin-circular tail lights yang membuat GTC4Lusso T lebih seksi dibandingkan Ferrari FF, sang pendahulu. Yang jelas kepraktisan mobil ini untuk ditumpangi empat orang dewasa dan kemampuan utilitasnya masih yang terbaik untuk sebuah Ferrari, karena memang hanya GTC4Lusso T yang dirancang sebagai “The Utlity Ferrari” di antara seluruh modelnya.
Diperkuat mesin V8 3.9 liter turbo untuk menggantikan V12 6.2 liter naturally aspirated dari saudaranya yang lebih mahal.

Tidak sulit untuk beradaptasi dengan kabin mobil ini karena benar-benar sama komposisinya dengan versi V12 yang pernah Carvaganza tes, beberapa bulan lalu. Kesan lega langsung terasa begitu duduk di jok pengemudinya, bukan hanya karena memang kabinnya lega tapi karena hadirnya panoramic roof sebagai penegas sensasi keleluasaan, yang bukan hal lumrah ditemui pada sebuah supercar.



Kombinasi tenaga 602 hp dan torsi 760 Nm membuat karakter mobil ini lebih jinak untuk digeber dibanding dengan versi V12, dengan respons mesin cukup linear saat awal melaju. Di mode Comfort, kenyamanan ditekankan dengan redaman suspensi yang cenderung lembut untuk sebuah supercar lansiran Maranello.

Melalui jalan bergelombang atau rusak di perkotaan dengan Grand Tourer berprofil rendah ini nyatanya tidak sampai membuat tersiksa karena nyamannya suspensi, apalagi jika harus melalui polisi tidur cukup tinggi. Ground clearance bisa dinaikkan sedikit hingga 10 mm dengan hanya menekan tombol di dashboard, menjadi benefit tersendiri memiliki supercar tidak biasa ini.



Dalam kondisi mengemudi normal, mengecilnya kubikasi mesin tidak begitu terasa dari balik kemudi untuk membedakannya dengan GTC4Lusso. Apalagi dengan dipertahankannya sistem 4WS atau four-wheel steering yang membuat manuvernya lebih ringkas dengan membelokkan roda belakang berlawanan dengan roda depan, meski sudut beloknya tidak sebesar forklift.

Memutar Manettino ke arah mode Sport menjadi cara paling ideal untuk menikmati performa sesungguhnya dari GTC4Lusso T, yang mengubah karakter mesin menjadi lebih galak dan handling menjadi lebih ‘melek’. Chassis terasa lebih rigid dan memberikan pengendalian yang lebih tajam, namun laju tetap terkendali karena stability control masih aktif dalam mode ini.



Meski roda depan tidak lagi disalurkan daya dari mesin, traksi dan grip saat menggeber 4-seater coupe ini tidak sampai mengintimidasi performanya karena perilaku yang ditunjukkannya masih cukup predictable. Tapi tetap saja melahap tikungan dengan kecepatan di atas 100 km/jam cukup menguji kekuatan leher saat menahan G-force yang dihasilkannya.

Menginjak penuh pedal gas menunjukkan karakter khas mesin turbo, dengan berubahnya raungan mesin di rpm tertentu menjadi semakin galak. Karena mengecil, teriakan mesin V12 berubah cenderung menggeram dan bukannya melengking seperti milik V12, yang bagi saya sedikit mengurangi kenikmatan GTC4Lusso T saat diajak ngebut.



Jadi bagaimana menyimpulkan GTC4Lusso T? Menurut saya ini adalah varian alternatif dengan performa lebih jinak dan bersahabat untuk mengajak keluarga berkendara di atas Ferrari, ibarat kereta kencana yang ditarik oleh kuda balap. Ya, mobil ini sopan dan tetap charming bagi penumpang, tapi selalu siap untuk digeber bersama supercar lainnya.

Benefit ekstranya adalah Anda tetap bisa bangga memiliki Ferrari, namun dengan konsumsi bahan bakar lebih ekonomis daripada saudara V12-nya. Tapi apa iya pembeli Ferrari masih khawatir soal konsumsi bahan bakar? (pssst, konsumsinya bisa tembus 8,9 liter/km lho…)

Ferrari GTC4Lusso T 2018

Layout kendaraan: Grand Tourer Coupe, Mesin depan, 2 pintu, 4 penumpang, RWD
Mesin: V8 Twin-Turbo 3.9L/ 602 hp @ 7.500 rpm/760 Nm @ 3.000 rpm
Transmisi: A/T 7-kecepatan dual-clutch
0 – 100 km/jam: 3,5 detik
Top speed: 320 km/jam
PxLxT: 4922 x 1980 x 1383 mm
Wheelbase: 2990 mm
Ground clearance: -
Bobot kosong: 1.740 kg
Kapasitas tangki: 91 liter

WAHYU HARIANTONO

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature