5 Hal Penting Ferrari Amalfi, Dari Penamaan Baru Sampai Penebusan 'Dosa'
Ferrari mendengarkan input konsumen untuk mengembangkan Amalfi.
MARANELLO, Carvaganza - Ferrari menambah lini modelnya untuk entry level sportscar tahun ini, melalui Amalfi. Segala perubahannya merupakan pengembangan lebih lanjut dari basis Ferrari Roma yang sudah beredar sejak 2019 lalu. Perannya tetap menjadi mobil sport yang lebih tekankan gaya hidup pemilik Ferrari, untuk menarik minat para calon konsumen baru.
KEY TAKEAWAYS
Mengapa Ferrari memilih nama "Amalfi"?
Nama Amalfi diambil dari wilayah pesisir eksotis di Italia Selatan. Ferrari ingin merepresentasikan gaya hidup santai, mewah, dan indah yang sesuai dengan filosofi Dolce Vita, bukan sekadar fokus pada performa.Apakah Ferrari Amalfi menggunakan teknologi baru?
Ya, Amalfi mendapatkan peningkatan dari sisi mesin dengan crankshaft dan ECU baru, sistem aerodinamika aktif termasuk spoiler dan diffuser, serta revisi sistem pembuangan suara mesin agar lebih memikat.Artinya bahwa Ferrari Amalfi menjadi model yang akan menyambut para konsumen baru, yang baru akan bergabung ke keluarga besar Ferraristi. Baik itu mereka yang baru ingin mencoba pengalaman memiliki Ferrari, atau sebelumnya minim jam terbang memacu mobil kencang.
Meski tanpa bertujuan mengintimidasi pendatang baru, namun Amalfi tetap membawa peningkatan performa luar dalam sebagai evolusi dari Roma. Ada beberapa catatan penting yang kami tangkap dari debut Ferrari Amalfi, yang kami hadiri langsung peluncurannya di Maranello, Italia. Berikut hal-hal menarik dari Amalfi.

Gaya Nomenklatur Baru
Tradisi baru penamaan produk Ferrari ditunjukkan pada Amalfi ini, yang merupakan sekuel dari Roma dengan basis yang sama. Namun penamaan ini berbeda dari yang selama ini Ferrari lakukan untuk model yang tidak berganti generasi.
Ferrari tidak memilih nama Roma dengan embel-embel ‘S’ atau ‘M’ untuk versi pengembangan performa lebih tinggi ini. Berkaca pada Portofino M yang sama-sama bermesin depan, atau ‘Speciale’ yang baru-baru ini hadir pada model 296. Ferrari beralasan ingin memberi ‘soul’ lewat penamaan Amalfi, yang menggambarkan gaya hidup santai dan mewah, tidak melulu soal performa.
Baca Juga: EKSKLUSIF DARI ITALIA: Ferrari Amalfi Debut, Redefinisi Desain dan Performa Sportscar Entry
Nama Amalfi sendiri dipilih terinspirasi dari sebuah kota di pesisir Italia Selatan, dengan keindahan alam dan kemewahan gaya hidup santainya. Mirip dengan Saint Tropez, Portofino, atau Monte Carlo.

Penebusan ‘Dosa’
Salah satu hal utama yang Ferrari tekankan pada pengembangan atau update dari Roma ke Amalfi, adalah agar pengemudi bisa lebih fokus menikmati pengalaman berkendaranya. Yakni dengan mengaplikasi tombol fisik kembali pada setir, untuk mengakses fitur-fitur penting pendukung berkendara.
Amalfi benar-benar meninggalkan digital button yang dioperasikan dengan haptic touch, sebelumnya ditawarkan pada Roma dan beberapa model terkini. Bahkan tombol Engine Start Stop kembali menonjol dan mudah dioperasikan, berdampingan dengan Manettino. Perubahan ini agar pengemudi bisa memaksimalkan kenikmatan berkendaranya dengan “eyes on the road, hands on the steering wheel”, dengan lebih minim distraksi.
Aplikasi tombol digital yang familiar di model Roma, SF90, 296 dan 12Cilindri merupakan langkah Ferrari dalam mengeksplorasi teknologi canggih yang tersedia. Namun ada masanya teknologi canggih menjadi tidak relevan, dan cara tradisional terasa menjadi pilihan terbaik.

Upgrade Performa Demi Kesenangan
Produk baru tentu harus lebih baik dari pendahulunya, tidak terkecuali untuk Ferrari Amalfi. Bukan cuma basis dan desain dasar, Amalfi mengandalkan unit mesin yang sama seperti Roma, yakni V8 3.9 liter twin-turbo yang menggerakkan roda belakang. Tenaganya kini meningkat menjadi 640 cv atau 630 hp, disertai torsi 760 Nm.
Mesin berkode F154 BH ini mengalami modifikasi dari komponen crankshaft untuk memperbaiki inersia dalam operasionalnya, lalu ECU baru dari Bosch untuk optimalisasi respons mesin. Fokus pengembangannya adalah untuk meningkatkan respons pada gigi 3 dan 4, lalu efisiensi lebih baik saat cruising di kecepatan tinggi pada gigi 8. Lalu sistem knalpot juga dimodifikasi bersama intake baru untuk menghasilkan teriakan mesin lebih seksi.
Lalu meski dari luar terlihat sederhana, ada rekayasa aerodinamika rumit yang terjadi di balik body Ferrari Amalfi. Secara kasat mata ubahan utama aerodinamika terjadi pada desain active spoiler baru, berikut diffuser lebih besar. Namun di antara sasis dan body, terdapat banyak saluran dan bilah udara untuk tingkatkan downforce, sekaligus meminimalisir drag, dan manajemen suhu mesin.

Material Baru Ramah Lingkungan
Salah satu hal yang kerap ditekankan atau highlight para petinggi Ferrari dalam presentasi soal Amalfi, adalah pemakaian material anodized aluminium yang ramah lingkungan. Material ini tersedia sebagai opsi untuk trim interior, terutama untuk area konsol tengah yang desainnya dibuat lebih ergonomis. Secara estetika, aplikasi material ini disebut membuat tampilan lebih cantik dan lebih baik dalam hal ”touch and feel”.
Sebenarnya anodized aluminium ini bukanlah material baru, keramahan lingkungan disebut lebih pada proses produksi dan perakitannya. “Kurang lebih, komponen aluminiumnya sama seperti di Roma. Saya sebutkan bahwa kami meningkatkan penggunaan aluminium karena kami telah memasang komponen aluminium di terowongan interior—dinding, saluran—yang terbuat dari material berkualitas sangat tinggi,” jelas Gianmaria Fulgenzi, Chief Product Development Officer Ferrari, saat hadir di Maranello.
“Kami tidak menggiling komponen-komponen ini dari coran, tetapi dari blok padat, karena untuk membuat aluminium anodisasi, Anda tidak dapat menggunakan coran—Anda memerlukan blok pengecoran. Jadi, kualitasnya sangat tinggi. Ya, kami meningkatkan, selangkah demi selangkah dengan setiap peluncuran, jumlah komponen yang dikembangkan dengan aluminium berkelanjutan, bekerja sama dengan berbagai pemasok,” lanjut Fulgenzi.

Bukan Prioritas, ADAS Tetap Ada
Menu utama dari mengendarai Ferrari, atau sportscar secara umum tentu kebebasan kita akan kendali pada mobil yang penuh sensasi. Peran fitur ADAS tidak benar-benar diperhitungkan untuk memaksimalkan pengalaman menggeber Ferrari. Terlebih karena fungsinya justru akan mengganggu koneksi langsung antara pengemudi dengan kendaraannya.
Tapi bukan berarti Ferrari memilih untuk meninggalkan sepenuhnya ADAS pada model terbaru, termasuk Amalfi. Penjelasan Enrico Galliera sebagai Chief Marketing & Commercial Officer di Ferrari, konsumen justru mengharapkan ADAS pada mobil Ferrari, meski tidak akan benar-benar memakainya.
“Ketika kami tidak memiliki ADAS, kami menerima banyak permintaan. Para klien memberi tahu kami: ketika Anda mengendarai Ferrari, Anda tidak menginginkan sistem bantuan mengemudi. Namun, jika Anda berada di jalan raya dalam kemacetan lalu lintas, sistem ini sangat berguna—demi keselamatan dan untuk memudahkan pengalaman berkendara,” kata Galliera.
Ditambahkannya, meski Ferrari menyediakan ADAS pada model terkini, tetap diberikan solusi untuk menonaktifkannya dalam sekali sentuh. Amalfi punya satu tombol shortcut untuk menonaktifkan atau aktifkan kembali fitur ADAS secara praktis. Beberapa fitur ADAS yang Ferrari punya antara lain Adaptive Cruise Control, Autonomous Emergency Braking, Lane Departure Warning with Traffic Sign Recognition, Blind Spot Detection with Rear Cross Traffic Alert dan Surround View Camera.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga:
Tips Merawat Kaki-Kaki Mobil ala Garasi Oase untuk Performa Maksimal
Suzuki: Varian Fronx Termahal Sumbang 66 Persen Pemesanan
Lamborghini Fenomeno Siap Debut di Monterey Car Week 2025, Hypercar Super Eksklusif
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Ferrari Pilihan
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature