Jaguar E-Type, Media Berperan Penting Membesarkan Namanya (Bagian 2)

JAKARTA, Carvaganza - Pada artikel Bagian 1, Carvaganza sudah menyinggung Jaguar E1A Prototipe akhirnya diproduksi dan menjadi cikal bakal Jaguar E-Type. Setelah purwarupanya kelar pada tahun 1957, E1A langsung dites oleh tim penguji pabrikan Jaguar. Bahkan pernah dipinjamkan oleh Heynes kepada jurnalis majalah The Motor, Christopher Jennings, untuk mendapat masukan independen. Ternyata setelah dibawa jarak jauh, Jennings memberikan pujian pada mobil tersebut.
Tak puas dengan purwarupa versi Jaguar E1A, pabrikan membuat prototipe lanjutan diberi nama E2A. Versi yang ini sudah sangat mendekati versi produksi. Pengembangan E-Type berevolusi secara bertahap pada 1958, pada saat Jaguar memulai proyek Zenith, yang akhirnya menjadi varian tertinggi sedan MkX. Yang menarik adalah, kedua mobil memakai suspensi belakang independen karya Bob Knight yang dikembangkan dalam waktu 27 hari saja. Desain suspensi Knght ini bertahan sampai era 1990-an.
Tak puas dengan dua prototipe, bulan Juli 1959 keluar purwarupa ketiga dan di tes di jalan raya. Untuk pertama kalinya publik melihat sportscar Jaguar masa depan (E-Type) ketika pabrikan merilis mobil balap E2A. Tapi E2A yang diturunkan di balapan bukan prototipe langsung E-Type karena basisnya dari D-Type namun berbagi wheelbase dengan E-Type. Tujuannya waktu itu untuk diikut sertakan dalam balapan Le Mans 24 Hour musim 1960. Mobil rencananya bakal bakal digeber oleh pengusaha sekaligus distributor Jaguar dan seorang enthusiast Jaguar bernama Briggs Cunningham. Sayang rencana itu batal.
Baca juga: Jaguar E-Type, Hikayat Mobil Terindah Di Dunia (Bagian 1)
Jaguar E2A
Menjelang E-Type diluncurkan di Geneva Motor Show 1961, pabrikan meminjamkan mobil tersebut kepada dua majalah besar di Inggris untuk dicoba. Autocar dan The Motor, keduanya terbit mingguan. Tes drive yang dilakukan dua majalah besar di UK itu ikut berperan membesarkan nama E-Type. Langsung booming. Tapi kedua majalah harus mematuhi embargo, tulisan baru bisa turun setelah mobil dilaunching di Geneva, Swiss.
Satu unit Jaguar sudah ready di booth pabrikan di Geneva, tapi akhirnya dibawa unit kedua untuk diperlihatkan kepada media dengan dipandu Sir Williams Lyons sendiri.
Karena keputusannya begitu, harus ada mobil E-Type kedua untuk kebutuhan media, test driver Jaguar Norman Dewis, mengemudikan sendiri mobil tersebut dari Browns Lane, Inggris ke Swiss. Berangkat pukul 19.00 waktu UK, tanggal 14 Maret 1961. Baru tiba di Parc des Eaux Vives dinihari.
Pagi harinya langsung dikerubutin oleh 200 jurnalis di Geneva Motor Show. E-Type dianggap sebagai sportscar sensasional. Bukan cuma dari sisi desain, dari sisi harga juga lebih menarik. Versi roadster (convertible) waktu itu dibanderol 2.097 poundsterling, sementara versi FHC (fixed head coupe) alias hard top 2.196 poundsterling.
Lebih murah daripada mobil yang sama buatan Ferrari, Aston Martin dan Chevrolet. Namun, harganya memang sama dengan Porsche, tapi tenaganya lebih kecil dan top speed lebih rendah. Bahkan lebih murah daripada Jaguar XK150.
Baca juga: Bertenaga Listrik, Jaguar E-Type akan Dibuat Lagi

Dari sisi spek apa yang membuat E-Type menjadi sportscar sensasional? Mesinnya berbagi dengan XK150S yaitu engine XK 3.781 cc dikombinaikan dengan transmisi Moss 4 percepatan tanpa overdrive. Jaguar mengklaim enginenya menghasilkan tenaga 268 hp (265 bhp) pada puntiran 5500 rpm. Blok mesin dari baja cor diproduksi oleh Leyland Motors di Lancashire, yang sudah memproduksi mesin buat Jaguar sejak 1948. Jadi Leyland sudah lama terlibat dalam produksi mobil-mobil Macan Terbang.
Cylinder headnya yang terbuat dari alumunium dibuat dari dua sumber. Yaitu West Yorkshire Foundries di York dan William Mills di Wednesbury, Staffordshire. Bodinya mengambil layout monokok terbuat dari baja, setahun sebelum chassis monokok dipakai dalam balap F1.
Di eranya, mobil ini tergolong hening dan minim getaran berkat suspensi belakang independent karya Bob Knight dan pemakaian ban yang tepat. Tersedia dalam dua varian yakni roadster dan FHC. E-Type pun menjadi satu-satunya mobil Jaguar di mana Williams Lyons banyak terlibat secara langsung di dalamnya.
Sejak itu, E-Type terus berevolusi dari tahun 1961 sampai akhirnya dihentikan produksinya tahun 1975. Penerus spiritual dari E-Type adalah Jaguar F-Type yang dirilis pada tahun 2013. Garis desainnya dipengaruhi oleh E-Type namun dalam bahasa yang lebih modern. (TAMAT)
Sumber:aronline.co.uk & ragam sumber
EKA ZULKARNAIN
Tak puas dengan purwarupa versi Jaguar E1A, pabrikan membuat prototipe lanjutan diberi nama E2A. Versi yang ini sudah sangat mendekati versi produksi. Pengembangan E-Type berevolusi secara bertahap pada 1958, pada saat Jaguar memulai proyek Zenith, yang akhirnya menjadi varian tertinggi sedan MkX. Yang menarik adalah, kedua mobil memakai suspensi belakang independen karya Bob Knight yang dikembangkan dalam waktu 27 hari saja. Desain suspensi Knght ini bertahan sampai era 1990-an.
Tak puas dengan dua prototipe, bulan Juli 1959 keluar purwarupa ketiga dan di tes di jalan raya. Untuk pertama kalinya publik melihat sportscar Jaguar masa depan (E-Type) ketika pabrikan merilis mobil balap E2A. Tapi E2A yang diturunkan di balapan bukan prototipe langsung E-Type karena basisnya dari D-Type namun berbagi wheelbase dengan E-Type. Tujuannya waktu itu untuk diikut sertakan dalam balapan Le Mans 24 Hour musim 1960. Mobil rencananya bakal bakal digeber oleh pengusaha sekaligus distributor Jaguar dan seorang enthusiast Jaguar bernama Briggs Cunningham. Sayang rencana itu batal.
Baca juga: Jaguar E-Type, Hikayat Mobil Terindah Di Dunia (Bagian 1)

Menjelang E-Type diluncurkan di Geneva Motor Show 1961, pabrikan meminjamkan mobil tersebut kepada dua majalah besar di Inggris untuk dicoba. Autocar dan The Motor, keduanya terbit mingguan. Tes drive yang dilakukan dua majalah besar di UK itu ikut berperan membesarkan nama E-Type. Langsung booming. Tapi kedua majalah harus mematuhi embargo, tulisan baru bisa turun setelah mobil dilaunching di Geneva, Swiss.
Satu unit Jaguar sudah ready di booth pabrikan di Geneva, tapi akhirnya dibawa unit kedua untuk diperlihatkan kepada media dengan dipandu Sir Williams Lyons sendiri.
Karena keputusannya begitu, harus ada mobil E-Type kedua untuk kebutuhan media, test driver Jaguar Norman Dewis, mengemudikan sendiri mobil tersebut dari Browns Lane, Inggris ke Swiss. Berangkat pukul 19.00 waktu UK, tanggal 14 Maret 1961. Baru tiba di Parc des Eaux Vives dinihari.
Pagi harinya langsung dikerubutin oleh 200 jurnalis di Geneva Motor Show. E-Type dianggap sebagai sportscar sensasional. Bukan cuma dari sisi desain, dari sisi harga juga lebih menarik. Versi roadster (convertible) waktu itu dibanderol 2.097 poundsterling, sementara versi FHC (fixed head coupe) alias hard top 2.196 poundsterling.
Lebih murah daripada mobil yang sama buatan Ferrari, Aston Martin dan Chevrolet. Namun, harganya memang sama dengan Porsche, tapi tenaganya lebih kecil dan top speed lebih rendah. Bahkan lebih murah daripada Jaguar XK150.
Baca juga: Bertenaga Listrik, Jaguar E-Type akan Dibuat Lagi

Spesifikasi Jaguar E-Type
Dari sisi spek apa yang membuat E-Type menjadi sportscar sensasional? Mesinnya berbagi dengan XK150S yaitu engine XK 3.781 cc dikombinaikan dengan transmisi Moss 4 percepatan tanpa overdrive. Jaguar mengklaim enginenya menghasilkan tenaga 268 hp (265 bhp) pada puntiran 5500 rpm. Blok mesin dari baja cor diproduksi oleh Leyland Motors di Lancashire, yang sudah memproduksi mesin buat Jaguar sejak 1948. Jadi Leyland sudah lama terlibat dalam produksi mobil-mobil Macan Terbang.
Cylinder headnya yang terbuat dari alumunium dibuat dari dua sumber. Yaitu West Yorkshire Foundries di York dan William Mills di Wednesbury, Staffordshire. Bodinya mengambil layout monokok terbuat dari baja, setahun sebelum chassis monokok dipakai dalam balap F1.
Di eranya, mobil ini tergolong hening dan minim getaran berkat suspensi belakang independent karya Bob Knight dan pemakaian ban yang tepat. Tersedia dalam dua varian yakni roadster dan FHC. E-Type pun menjadi satu-satunya mobil Jaguar di mana Williams Lyons banyak terlibat secara langsung di dalamnya.
Sejak itu, E-Type terus berevolusi dari tahun 1961 sampai akhirnya dihentikan produksinya tahun 1975. Penerus spiritual dari E-Type adalah Jaguar F-Type yang dirilis pada tahun 2013. Garis desainnya dipengaruhi oleh E-Type namun dalam bahasa yang lebih modern. (TAMAT)
Sumber:aronline.co.uk & ragam sumber
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature