FIRST DRIVE: Diklaim Bernyawa Range Rover, Begini Performa Jaecoo J8 AWD Diajak Off-road
Kombinasi karakter mewah dengan kemampuan andal bermain off-road.
BOGOR, Carvaganza - Menjamurnya pabrikan pendatang baru dari Cina belakangan ini di Indonesia semakin memberi banyak alternatif di berbagai segmen. Bahkan kini mereka cukup berani untuk masuk ke segmen yang diklaim premium, dengan serangkaian keunggulan yang mereka tawarkan ke pasar. Salah satunya dengan kedatangan merek Jaecoo tahun ini.
KEY TAKEAWAYS
Kapan Jaecoo J8 AWD akan resmi diluncurkan di Indonesia?
Jaecoo J8 AWD dijadwalkan meluncur secara resmi pada Juli 2025, sebelum ajang GIIAS 2025.Apa keunggulan utama dari Jaecoo J8 AWD?
Keunggulan utama J8 AWD meliputi mesin bensin turbo 2.0L (245 hp, 385 Nm), CDC Magnetic Suspension adaptif, Ardis Technology untuk off-road, serta sistem penggerak AWD dengan tujuh mode berkendara.Jaecoo merupakan bagian dari keluarga Chery Group, dengan positioning segmen lebih tinggi dan hadir di Indonesia sejak IIMS 2025 lalu. Dua model sudah diperkenalkan dan siap diluncurkan ke pasar Indonesia dalam waktu dekat, yaitu Jaecoo J8 dan J7. Baru-baru ini, kami berkesempatan untuk mencoba model J8 AWD dalam skenario yang menguji performa teknologinya.
Singkatnya, Jaecoo J8 AWD adalah varian non-elektrifikasi yang dikembangkan untuk memberikan performa off-road andal, dengan sosok yang elegan. Jaecoo menjulukinya sebagai “Monster In Suit”, mengacu pada sosok berkelas yang menyimpan kemampuan lebih dari penampilannya. Filosofi ini dipakai bersamaan dengan fakta bahwa Jaecoo memanfaatkan joint venture dengan Land Rover pada pengembangan mode SUV 3 baris ini.
Ardis Technology dan CDC Suspension menjadi menu utama yang disajikan oleh Jaecoo J8 AWD. Dua fitur tadi bahkan yang paling menjadi highlight dalam kegiatan test drive singkat kali ini.

Adopsi ‘Jiwa’ Range Rover Velar
Sosok Jaecoo J8 AWD cukup punya presensi yang kuat sebagai SUV asal Cina, terutama jika disandingkan dengan mobil kelas menengah umumnya saat terparkir. Pihak Jaecoo menyebut bahwa J8 dirancang dengan mengadopsi elemen desain dari Range Rover Velar. Bahkan dari hubungan joint venture tersebut, tim desainer Land Rover dilibatkan untuk menggarap J8.
Perawakan yang tegas terlihat dari luar, lewat siluet J8 yang mengotak namun tidak terlihat kaku seperti Defender atau Jeep Wrangler. Bonnet Panjang dan tinggi menjadi ciri khas J8 dan model Jaecoo lainnya, dan tanpa lekuk body yang berlebihan. Desain lampu depan dan belakang yang ramping senada dengan aksen garnish di fender depan, diikuti warna eksterior two tone.
Baca Juga: Jaecoo Indonesia Resmikan Dealer Pertama, Jangkau Konsumen Jakarta Barat
Ciri khas mobil Cina ditunjukkan kuat oleh desain grille besar, dengan kisi-kisi vertikal yang tebal. Lalu apa adopsi desain Velar yang bisa dilihat dari J8? Jika dilihat dari samping, tarikan siluetnya cukup mirip dengan Velar yang posisinya satu kelas di atas Evoque dalam hirarki Range Rover.
Interior bisa dibilang cukup seragam jika disandingkan dengan model produk dari Chery Group lainnya. Namun Jaecoo mencoba memberi nuansa lebih berkelas pada kabin J8 AWD. Layout dashboard dan ventilasi AC J8 sepintas mirip dengan desain Mercedes-Benz, terlebih dengan layar infotainment 12,3 inci yang tergabung satu frame dengan layar instrument cluster. Mayoritas akses kontrol fitur kabin dipusatkan di layar infotainment, sementara di konsol tengah terdapat akses driving mode, pendingin/pemanas jok, volume audio, dan defogger.
Joknya berukuran besar ala mobil premium, dengan lapisan Nappa Leather yang diberi pola jahitan khas. Baris kedua dibuat ala captain seat alias jok individual terpisah untuk menegaskan aura premium bagi penumpang. Dan untuk menambah nuansa mewah, sudah ada panoramic roof elektrik.
Bicara soal fitur, Jaecoo membekali J8 AWD dengan 10 airbags dan 19 ADAS (advanced driving assistance system). Cukup melimpah untuk SUV di kelasnya. Namun soal fitur-fitur ini bukan hal utama yang kami coba pada kesempatan test drive ini.

Laju Berwibawa di Aspal
Seperti disebut di awal, J8 AWD adalah varian non-elektrifikasi, karena Jaecoo juga punya J8 SHS yang berteknologi PHEV (pluh-in hybrid). Untuk varian J8 AWD, Jaecoo mengandalkan mesin bensin 2.0 liter turbo yang menjanjikan performa cukup buas. Di atas kertas, mesin ini punya tenaga 245 hp dan torsi sampai 385 Nm untuk disalurkan ke seluruh rodanya.
Luapan output mesinnya langsung terasa bahwa torsinya besar untuk dikemudikan santai di jalan raya perkotaan. Tapi tidak eksplosif, melainkan disalurkan secara linear oleh transmisi AT 9-percepatannya. Masih terbilang jinak dan ramah bahkan untuk pengemudi yang belum punya jam terbang Panjang di balik setir sekalipun.
Baca Juga: Dealer Mobil Cina Desak Pabrikan Stop Distribusi Produk Berlebihan
Setirnya enteng, khas electric power steering, yang memberikan respons cepat dan cukup akurat. Agak unik karena putaran setir semakin ringan seiring bertambahnya kecepatan J8 dijalankan. Bobot setir bisa lebih berisi saat pindah drive mode ke Sport. Oh iya, J8 AWD punya total tujuh pilihan drive mode; Economic, Standard, Sports, Offroad, Snowfield, Sand, dan Muddy.

Diajak berakselerasi terasa lumayan kuat torsinya meski masih di mode Standard, dengan klaim pabrikan 0-100 km/jam dalam 9,0 detik. Tapi saat pedal gas dibejek dalam, luapan torsi diikuti oleh setir yang agak membuang ke kiri. Karakter mesin J8 AWD tidak meragukan jika dibutuhkan untuk menyalip mobil lain atau truk di jalan tol.
Paling impresif adalah karakter suspensinya. Jaecoo mengagungkan teknologi CDC Magnetic Suspension, yang katanya diadopsi dari Jaguar Land Rover. Singkatnya ini adalah sistem suspensi adaptif, yang sanggup sesuaikan redaman dengan kontur jalan dan drive mode. Untuk drive mode Standard, dengan jalanan di Sentul City yang cukup bergelombang, bantingannya agak keras, mungkin karena default karakter sasis yang cenderung kaku.
Namun saat jalanan lebih mulus dan kecepatan berkendaranya konstan, kami cukup pede bilang kalua kualitas suspensinya mengimbangi Mazda CX-5 atau Honda CR-V. Sepertinya akan lebih nyaman diajak cruising jarak jauh via jalan tol. Sementara sesi tes kami hanya berkeliling kawasan Sentul City.

Lahap Off-road Tanpa Berkeringat
Selesai jajal J8 AWD di sesi on-road, kami lalu diajak pindah tempat untuk ikuti sesi tes off-road. Pada kesempatan ini, Ardis Technology yang meliputi rekayasa sistem powertrain lebih ditekankan kualitasnya. Sesi tesnya memang cukup singkat, sekitar 5 menit satu kali putaran trek, namun dengan obstacle yang terbilang ekstrem untuk SUV bertampang kota seperti Jaecoo J8.
Unit J8 AWD pada pengujian terlihat tidak mengalami ubahan atau modifikasi khusus, dan masih menggunakan ban standar untuk pemakaian di aspal. Trek tanah merah yang padat cukup mempermudah sesi tes ini untuk J8 AWD. Instruktur mengarahkan untuk masuk ke drive mode Offroad, dan mulailah tes ini dengan langsung dihadapkan tanjakan.
Sistem Ardis langsung perintahkan ECU terasa langsung membuat torsi lebih padat di putaran awal. Kami bahkan tidak usah injak gas dalam-dalam untuk mengajak J8 menanjak, yang juga disertai belokan di Tengah-tengahnya. Ardis Technology bekerja mendistribusikan output secara cepat ke roda yang paling butuh traksi dan torsi.
Baca Juga: Bedah Perubahan All New Hyundai Palisade Dibanding Generasi Lama
Di ujung tanjakan kami dihadapkan dua tikungan patah beruntun. Jaecoo J8 yang punya panjang body 4,8 meter lebih dan wheelbase 2,8 meter lebih bisa bermanuver cukup ringkas di obstacle ini. Kalua ragu untuk bermanuver di belokan sempit, bisa manfaatkan AVM (Around View Monitor) yang berikan visual 540 derajat di layar infotainment. Selain seluruh sisi sekitar mobil, fitur ini tunjukkan juga bagian bawah kap mesin untuk permudah visibilitas bermanuver.

Ada satu bagian trek di mana ketinggian sisi kanan dan kiri berbeda. Dengan menjaga momentum dan kecepatan, ayunan suspensi J8 AWD masih bisa nyaman. Artikulasi dampernya dibuat lebih panjang dan empuk, tapi tidak sampai ban menyentuh dinding fender. Para penumpang di captain seat akan lebih terjaga kenyamanannya saat diajak lahap off-road.
Sekali lagi CDC Magnetic Suspension dan Ardis membuktikan keunggulannya, saat kami melewati tanjakan terjal 22 derajat, yang pada satu titik membuat sebelah roda depan terangkat. Saking terjalnya ada beberapa detik kami hanya melihat awan di langit selama beberapa detik. Dan dalam hitungan detik tersebut, sistem menyalurkan output ke roda yang dapat traksi terbaik, sementara pengemudi cukup memainkan input throttle sampai mobil berhasil maju.
Tahap akhir trek adalah turunan curam dengan belokan ke kanan. Di bagian ini kami hanya andalkan rem untuk pastikan mobil tidak turun meluncur bebas. Sebenarnya J8 punya fitur HDC Downhill Assist, namun perannya tidak begitu terasa menahan laju mobil di turunan curam. Namun setidaknya AVM 540 derajat bisa kita manfaatkan untuk yakin bermanuver di medan sempit dan curam seperti ini.
Kubangan lumpur encer sedalam 20 cm kurang lebih menandai akhir dari trek off-road di tes ini. Meski tidak pakai ban spek off-road, J8 AWD tidak kesulitan melaju dapat traksi di kondisi ini. Secara keseluruhan tes off-road cukup ekstrem ini bisa dilalui tanpa memaksa pengemudi dan mobil bekerja keras. Tidak sedikit rekan jurnalis yang berpartisipasi di sesi ini mengatakan “effortless”.

Kesimpulan
Spesifikasi dan kemampuan Jaecoo J8 AWD cukup terbilang serius untuk menggoda konsumen di pasar SUV Indonesia. Fitur melimpah sudah tidak perlu ditanyakan, karena sudah menjadi template produk pabrikan Cina. Namun kemampuan off-roadnya yang patut diacungi jempol.
Dengan dimensi Panjang 4,8 meter, Jaecoo J8 AWD bisa dipertimbangkan untuk bermain di segmen Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Hyundai Santa Fe atau Mazda CX-8. Tawaran mesin bensin yang powerful bisa dipertimbangkan untuk konsumen yang mulai alergi dengan mesin diesel
Jaecoo cukup ambisius menawarkan J8 AWD, terlebih dengan mengangkat faktor bahwa mobil ini hasil kerjasama mereka dengan Land Rover. Sekarang tinggal kita tunggu apakah harganya akan kompetitif di kelasnya. Jaecoo Indonesia menjadwalkan peluncurannya pada Juli mendatang, sebelum GIIAS 2025.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga:
Modifikasi Maxfort TAC-ROV Sulap Hilux Jadi Kendaraan Taktis, Siap Gempur Pasar Global
BYD Ajak Konsumen Rayakan Setahun M6 Sambil Camping
Hozon New Energy Restrukturisasi, Upaya Selamatkan Neta Dari Kebangkrutan
Pelajari lebih lanjut tentang JAECOO J8
Mobil JAECOO Lainnya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil JAECOO Pilihan
- Latest
- Upcoming
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza