Menikmati Kemampuan Mitsubishi Xpander di Kaki Gunung Halimun - Salak

Menikmati Kemampuan Mitsubishi Xpander di Kaki Gunung Halimun - Salak
JAKARTA, 4 Desember 2017 -- Mobil MPV ini memecahkan rekor penjualan mobil Mitsubishi Indonesia untuk satu model sepanjang sejarah pabrikan itu mengikuti pameran otomotif di negeri ini. Selama sepuluh hari penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 bulan Agustus lalu, penjualan Mitsubishi All New Xpander menembus angka lebih dari 5.200 unit, padahal target penjualan per bulan hanya 3000 unit saja. Alhasil Xpander menjadi bintang selama pameran.

Ketika Carvaganza mendapat kesempatan menjajal mobil MPV dengan kapasitas 7 penumpang ini, kami sebelumnya sudah mematangkan ide untuk tidak mencoba mobil ini di daerah perkotaan, meskipun ini kendaraan merupakan MPV elegan untuk keluarga Indonesia yang modern. Kami ingin menjajalnya ke luar kota karena menurut hemat kami konsumen di kelas ini menuntut kendaraan untuk ragam kebutuhan. Misalnya pergi ke kantor, shopping ke mall, hang-out, untuk berlibur keluar kota atau pun untuk mudik seperti yang menjadi tradisi tahunan masyarakat di sini.

Untuk segala kebutuhan itu, mobil harus bisa diandalkan. Jika Ia handal untuk perjalanan jauh, tentunya ketika dipakai untuk daerah perkotaan akan lebih mudah. Kami memilih tujuan test drive ke Chevron Geothermal yang berada di antara kaki Gunung Halimun dan Gunung Salak di Kabupaten Sukabumi. Perjalanan kami ke sana akan melintasi ragam permukaan jalan, dari mulai jalan tol, jalan aspal kampung penuh dengan lubang, bumpy, permukaan tidak rata disertai jalanan menanjak biasa, medium serta ekstrim. Rute ini adalah sebagian dari jalur “mulus” yang biasanya saya pakai untuk main motor trail.

Kami berangkat dari Jakarta pukul 5.30 pagi. Ketika memasuki Tol Jagorawi kondisi jalan masih sangat sepi, saya pun berkesempatan memacu MPV dalam kecepatan tinggi. Posisi jok commanding membuat pandangan pengemudi ke depan dan ke samping menjadi luas dan yang saya suka dari kendaraan ini adalah sangat minim sekali blind spot sehingga sangat membantu ketika kendaraan menikung ke kanan maupun ke kiri di posisi jalan menanjak twisty (berkelok). Posisi jok pengemudi dapat diatur dengan memutar alat pengatur di bawah jok seperti yang terdapat pada mobil Eropa seperti pada MPV Peugeot 806.



Mesin 4A91 MIVEC 16 valve DOHC 1.500 CC terasa berdaging di setiap putaran. Ketika di-kickdown tendangan mobil terasa kuat dan renyah menghasilkan tenaga 103 hp pada 6000 rpm dan torsi maksimal 141 Nm pada 4000 rpm. Mobil melesat sesuai dengan perintah injakan kaki kanan pada pedal gas. Perpindahan transmisi otomatis 4-kecepatan terasa halus serta bekerja secara presisi pada setiap perpindahan baik ke gigi turun maupun naik. Memang jika Anda menginjak gas di putaran bawah dari 0 – 2000 rpm, gas terasa agak berat di awal karena pada putaran tersebut bekerja mode pengendaraan ECO di mana konsumsi BBM dibuat efisien. Setelah di atas rpm 2000, mode ECO tidak lagi bekerja. Tanda mode pengendaraan itu dapat Anda lihat pada cluster meter di belakang kemudi.

Ketika Anda menginjakkan gas dan memegang setir kemudian memacu di atas 70 km/jam, bodi monokok mobil terasa rigid dan padat. Mobil stabil, tidak terasa enteng dan melayang ketika dipacu pada kecepatan sampai 120 km/jam. Bahkan saya sempat memacunya sampai 160 km/jam di tol untuk merasakan kekuatan tenaga dan kestabilannya. Dengan muatan 4 orang dewasa, plus barang-barang foto, videografi dan traveling bag di bagasi, Xpander terasa tetap stabil. Kabin pun terasa senyap sehingga kami bisa menikmati musik dengan suara yang lebih jernih dan jelas.



Tapi mohon jangan coba-coba memacu sampai 160 km/jam –  ini merupakan kecepatan maksimal Xpander karena dibatasi secara elektronik dari 200 km yang tertera di cluster meter – karena keceptan tersebut hanya untuk kepentingan pengetesan Carvaganza saja. Sebagai mobil MPV, perlakukan kendaraan ini sebagaimana layaknya mobil MPV dan cintai keluarga Anda.

Selepas Tol Jagorawi, kami mengarahkan Mitsubishi Xpander Ultimate ke jalanan kampung yang sempit dan berkelok. Dengan panjang 4,5 meter, lebar 1,7 meter, Mitsubishi Xpander santai saja meliuk-liuk. Kemudinya terasa enteng dan obyektif dalam membaca permukaan jalan, terutama ketika melahap tikungan-tikungan kecil di jalanan sempit, meskipun harus berkali-kali berhenti berpapasan dengan kendaraan lain. Pengemudi dengan mudah mengira-ngira kebutuhan jalan mobil pada saat papasan.



Fitur Hill Start Assist (HSA) sangat membantu ketika kami terjebak di jalanan menanjak sempit dan curam karena mobil harus bergiliran jalan satu per satu, sementara di bagian pinggir kiri mobil terdapat saluran air yang cukup dalam menganga. Fitur HSA menahan mobil beberapa detik saat menanjak sehingga pengemudi bisa melihat kondisi kiri dan kanan kendaraan kemudian memanfaatkan momentum untuk mendapatkan tarikan. Posisi transmisi dari D, saya pindahkan ke gigi 2.

Ketika melewati jalanan aspal rusak dan berlubang, ground clearance 205 mm memudahkan mobil untuk bermain pada permukaan jalan yang tidak rata. Berkat suspensi MacPherston Strut Coil Sprint di depan dan Torsion Beam di belakang dan juga teknologi suspensi dari Mitsubishi Lancer, bantingan mobil menjadi empuk. Dua penumpang  tetap asyik terlelap di kursi baris kedua, padahal mobil menggelinding pada kecepatan normal di jalanan aspal rusak. Dengan transmisi otomatis, Anda tinggal beri sedikit input pengereman dan lepaskan kaki dari gas, biarkan mobil menggelinding melindas lubang. Kendaraan bergoyang normal.



Memasuki daerah Parung Kuda, Sukabumi kami harus menempuh jalanan menanjak ke Gunung Halimun - Salak menuju kebun teh Chevron Geothermal yang terkenal dengan keindahan alamnya. Menurut petunjuk jalan, perjalanan menanjak dan mengular dengan tikungan pendek patah-patah itu kami harus tempuh sejauh sekitar 50 km.

Beberapa ruas jalan rusak cukup berat sehingga harus ekstra hati-hati agar tidak masuk ke jurang di samping kiri dan kanan mobil. Dari bawah sampai tempat tujuan di Chevron Geothermal, transmisi umumnya saya posisikan di D. Hanya kisaran 6 kali saya posisikan di gigi 2 untuk mendapat tambahan tarikan, itu pun karena tanjakannya sangat curam disertai dengan belokan pendek patah lantas menanjak lagi.



Pada saat di D dalam kondisi menanjak terus, tenaga mobil masih terasa enteng. Dengan bobot 1.750 kg dan 4 penumpang di dalamnya serta barang bawaan, tenaga Xpander tidak terasa diperas kuat sampai ngos-ngosan . Jika tenaganya kurang, berikan saja sedikit input pada gas, mobil akan terus merayap. Tak perlu gas terlalu dalam. Kalau pun sampai mengakomodasi tujuh penumpang bawaan plus barang bawaan, perkiraan kami Xpander akan dengan santai tetap meladeni. Jika tenaga mobil terasa berat, tinggal pindahkan ke gigi 2 untuk mendapatkan dorongan yang lebih besar.

Pada kondisi jalanan twisty pendek dan medium ditambah dengan guyuran hujan,  mobil benar-benar menyenangkan dan stabil salah satunya berkat fitur Active Stability Control (ASC) dengan Traction Control Logic (TCL) yang memonitor semua pergerakan mobil secara elektronik. Kami akhirnya sampai di tempat tujuan di Helipad Chevron Geothermal sebelum jam 10 siang, menikmati pemandangan dilanjutkan dengan pengambilan gambar video dan foto.

Spesifikasi Mitsubishi All New Xpander

Layout kendaraan: MPV, mesin depan, 5 pintu, 7 penumpang, FWD
Mesin: 4A91 MIVEC DOHC 15 valve 1.5L/ 102 hp @6000 rpm/ 141 Nm @ 4000 rpm.
Transmisi: A/T 4-kecepatan
PxLxT: 4475 x 1750 x 1700 mm
Wheelbase: 2775 mm
Groundclearance: 205 mm
Bobot kosong: 1.750 kg
Kapasitas tangki BBM: 45 liter
Rekomendasi BBM: Ron 92



EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature