Mercedes-Benz C 350 e AMG Line, Be An Electric Life

Mercedes-Benz C 350 e AMG Line, Be An Electric Life
SETELAH dipamerkan pada ajang IIMS 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat, pabrikan Mercedes-Benz juga menampilkan mobil EQ di Malaysia yang juga menjadi salah satu pusat pasar otomotif Asia Tenggara. Dan kami dari Carvaganza menjadi salah satu media eksklusif dari Indonesia yang menyaksikan kehadiran EQ di sana.

Konsep EQ sendiri merupakan landasan merek mobil listrik baru bagi Mercedes-Benz untuk masa depan. Area Waterfront, Desa Park City di Kuala Lumpur menjadi salah satu lokasi utama untuk memamerkan mobil berteknologi listrik ini. Bahkan di sana juga sudah dibangun 2 buah tempat parkir khusus charging station untuk mobil listrik Mercedes-Benz.

Selain mengenalkan SUV A concept yang pernah dihadirkan  di Frankfurt Motor Show 2017, Mercedes-Benz Malaysia (MBM) juga mengajak saya dan beberapa awak media mencicipi mobil listrik yang hadir lebih awal di Asia, seperti E 350 e AMG line dan C 350 e AMG line.



Saya diberi kesempatan untuk mencoba C 350 e AMG line untuk mengelilingi kota Kuala Lumpur. Perlu diketahui bahwa basic mobil sama seperti C 300 AMG line. Mesin 2.0 liter dengan dimensi bodi yang kompak. Hal yang membedakannya adalah badge EQ Power tertera pada fender depan kiri dan badge Plug in Hybrid di fender depan kanan bodi mobil.

Waktu saya mencoba C 350 matahari sedang teriknya. Setelah mendapatkan kunci immobilizer, saya langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kabin. You know what? Pada mobil listrik Mercedes-Benz, ketika tombol unlock ditekan maka AC otomatis akan menyala dan mulai mendinginkan kabin mobil secara cepat. Alhasil begitu saya masuk pun mobil langsung dingin meski belum disertai kaca film.



Tombol start/stop mulai saya tekan, mesin listrik mulai menyala. Hanya saja tidak ada getaran mesin dan raungan suara khas AMG. Seperti mobil Tesla yang tanpa suara. Pedal gas pun mulai saya sentuh secara perlahan untuk memulai perjalanan. Mode elektrik mulai aktif dan mobil ini juga menyediakan mode hybrid, e-mode, e-save dan charge. Jika menggunakan e-save ataupun charge, maka secara otomatis mobil hanya menggunakan mesin bensin. Sedangkan jika menggunakan mode hybrid, ECU akan menentukan sendiri mode yang paling efisien saat berkendara
Konsep EQ merupakan landasan merek mobil listrik Mercedes-Benz.

Saya mengawali dengan mode elektrik untuk menuju titik pertemuan pertama di Petronas, Pahang, Selangor sejauh 14 kilometer. Klaim Mercedes-Benz battery dapat tersisa 2-3 kilometer, namun saya dapat menyisakan battery 50% dengan sisa jarak tempuh 6-7 kilometer. Pabrikan sendiri mengklaim bahwa dalam kondisi baterei penuh, dapat menempuh jarak 33 kilometer. Sayangnya pada saat saya mengawali perjalanan, kondisi baterei sudah 80%.



Kemudian kami menuju titik kedua yang terletak The Chateau Spa & Organic Wellness Resort, Lebuhraya Karak. Jalur ini terdiri dari jalanan tol dan pegunungan yang berliku sehingga membutuhkan kerja mesin yang lebih besar.

Pada titik perjalanan kedua ini, saya mengaktifkan mode Hybrid.  Selama melalui jalur Tol Lebuhraya mobil secara otomatis mengaktifkan mode listrik, ketika batereinya habis maka mesin langsung menyala tanpa ada lag dari mesin konvensional tersebut. Kebosanan pada jalur tol yang hanya lurus saja, membuat saya mencoba dengan mode Sport. Dua mesin menyala sekaligus. Sejak awal berakselerasi mobil memberikan lontaran tenaga luar biasa bahkan kepala saya terpental ke belakang, sangat kencang dan cepat. It’s awesome!



Jalur pegunungan Bukit Tinggi yang berliku saya hadapi dengan agresif untuk melakukan manuver tajam. Bobot bodi yang menjadi lebih berat karena adanya battery di bawah bagasi membuat mobil terasa lebih rigid dan stabil saat menikung tajam pada setiap tikungan. Terlebih lagi semua mobil elektrik Mercedes-Benz sudah dibekali dengan air suspension sehingga penumpang akan lebih merasa nyaman dibandingkan dengan C 300 yang masih menggunakan suspensi multi link.

Akhirnya saya sampai di The Chateau Resort yang bangunannya terbuat dari material batu-batu layaknya kerajaan yang ada di film Disney.  Di dalamnya terdapat kolam renang seperti di istana  sultan dari Timur Tengah. Suasananya bisa menjadi gambaran sang C 350 e yang menyuguhkan konsep simpel, mewah dan nyaman.



Untuk fitur, kendaraan ini sama seperti C 300 yang hadir lebih awal. Ia sudah dibekali dengan transmisi 9G-Tronic plus, Dynamic Select, Comfort Direct Steer System, parking sensor, Tyre Pressure Monitoring System, Adaptive High Beam,LED Intelligent Light System, Pre Safe Seat Belt System dan Adaptive Brake Lights.

Jangan lupa loh ya, EQ juga sudah diperkenalkan di Indonesia pada ajang IIMS 2018 dengan menghadirkan E 350 e pada area pameran dan juga menjadi mobil test drive. Hanya tinggal tunggu waktu saja kapan secara resmi EQ siap melantai di pasar otomotif tanah air.



Spesifikasi Mercedes-Benz C 350 e AMG Line

Layout kendaraan: Sedan, mesin depan, 5 pintu,5 penumpang, AWD
Mesin: 2.0L dengan electric 4-cylinder / 211hp (mesin) @5500rpm, 82hp(elektrik) @2000rpm / 350Nm(mesin) @1200-4000rpm, 340Nm(elektrik) @0-1500rpm
Transmisi: A/T 9 -Kecepatan G-tronic
Top Speed electric: 130 km/jam
Jarak tempuh baterei: 31 km
0-100 km/jam: 5,9 detik
P x L x T: 4686 x 1810 x 1447 mm
Wheelbase: 2605 mm
Bobot kosong: N/A
Kapasitas Tangki: 66 liter
Kapasitas Battery: 6,38 kWh
Rekomendasi BBM: Ron 98

VALDO PRAHARA

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature