Mercedes-AMG G63 2019, Stronger Than Ever

Mercedes-AMG G63 2019, Stronger Than Ever
PT MERCEDES-BENZ Distribution Indonesia (MDI) kabarnya pada tahun ini bakal merilis Mercedes-AMG G63 di Indonesia. Awalnya banyak orang menyangka mobil ini bakal meluncur di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, tapi ternyata SUV yang baru diluncurkan di Detroit Motor Show 2018 bulan Januari lalu itu tak ‘jadi’ dirilis di ICE.

President Director PT MDI Roelof Lamberts sendiri kepada wartawan di sebuah hotel di Jakarta beberapa waktu lalu mengamini bahwa G63 AMG bakal meluncur tahun ini. Tapi ia tak menyebutkan tanggalnya. G Class teranyar versi 2019 ini sendiri terdiri dari dua varian yakni G500 dan G63 AMG, namun yang bakal diluncurkan hanya G63 AMG sebagai tipe yang tertinggi.

Menurut rumor yang beredar,  Mercedes-AMG G63  ini sudah habis dipesan oleh konsumen Indonesia karena jumlahnya terbatas. Namun pihak PT MDI melalui Dennis Kadaruskan, Department Manager Public Relations, tidak membantah maupun mengamini kabar tersebut. Dennis hanya bisa memastikan SUV itu akan meluncur tahun ini.

Karena G-Class adalah mobil off-road heavy duty paling pertama di dunia yang dulunya dibuat untuk dipakai kepentingan militer, setelah itu baru oleh para pecinta adventure medan berat. Huruf G sendiri merupakan singkatan dari dari kata bahasa Jerman yaitu Gelandewagen yang artinya adalah “Kendaraan Medan Berat.”



Kebanyakan orang di Indonesia mengenal kendaraan ini karena dipakai untuk pengawalan kepala negara dan biasa disebut dengan sebutan ‘mobil Jip’. Padahal nama aslinya adalah Mercedes-Benz G-Class. Tapi bagi pecinta SUV dan off-road, G-Class adalah kendaraan yang sangat mumpuni untuk trek-trek berat avontur.

Mobil ini lahir pada tahun 1979 atas hasil kerjasama patungan antara Mercedes-Benz dengan dua perusahaan lainnya, Steyr and Puch dari Austria. Dulu di beberapa pasar tertentu dijual dengan nama Puch G, di mana karakteristik mobil ini terletak pada bentuk bodinya yang mengotak dengan konstruksi body-on-frame. Nah, dari SUV yang sangat simpel tanpa fitur-fitur mewah ini sekarang telah menjelma menjadi SUV premium bagi kalangan orang kaya, padahal dulunya untuk kepentingan militer.



G-Class bisa dibilang sebagai mobil old-school karena dari dulu tak banyak berubah penampilannya. Bahkan generasi keduanya baru lahir pada Januari 2018 ketika diluncurkan di Detroit. Versi teranyar ini mengalami perubahan terbesar dalam sejarahnya, namun tidak menghilangkan posisinya sebagai kendaraan off-road performance untuk melintasi medan lumpur, salju, berpasir sampai sungai karena memiliki kemampuan rendam yang tinggi.
Sebagai mobil badak, G63 AMG diposisikan sebagai kendaraan kuda beban yang diperkuat oleh cangkang bodi yang benar-benar kokoh.

“New AMG G 63 membawa driving performance segmen mobil off-road sejati ke sebuah level baru. Kami merasa bahwa kami harus mampu mempertahankan karakter asli G 63 dengan kebutuhan konsumen dan fans kami. Kendaraan tersebut telah mencapai sebuah dimensi baru dalam hal teknologi dengan mesin biturbo yang dikombinasikan dengan karakter off-road yang khas, gesit dan memiliki dinamika berkendara yang mumpuni,” jelas Tobias Moers,CEO Mercedes-AMG GmbH.



Dalam hal desain eksterior,G-Class  masih tetap mempertahankan yang dulu, meskipun yang sekarang sudut-sudutnya lebih mengurva tak lagi kotak dengan sudut tajam. G-Class tetap menjaga kesan siluet boxynya, mempertahankan bonnet tebal, engsel pintu eksternal (luar), lampu depan bulat, handle pintu besar serta penempatan ban cadangan di belakang dengan cover dari stainless steel.

Untuk bagian depan, grillenya dibuat dibuat lebih menonjol ke depan, grille lips lebih tebal dan logo Three Star dibuat sedikit lebih besar. Lampu depan, belakang dan sein sudah LED sehingga lebih efisien energi dan untuk opsional tersedia  Multibeam LED.



Sebagai mobil ‘badak’, G63 AMG diposisikan sebagai kendaraan kuda beban yang harus mampu mengarungi medan-medan liar dan berat. Makanya kendaraan ini diperkuat oleh cangkang body yang benar-benar kokoh. Bodinya diposisikan di atas chassis ladder-frame yang rigid yang terbuat dari baja berkualitas sehingga kendaraan lebih cocok dan lebih kuat jika diajak ke medan off-road berat dibandingkan dengan body monokok. Frame chassis juga memiliki pusat gravitasi yang rendah namun ground clearance-nya tetap tinggi, bahkan lebih tinggi 6 mm dibandingkan sebelumnya menjadi 241 mm sehingga memudahkan mengarungi segala medan.

Pabrikan juga menyusutkan bobot bodi mobil sehingga menjadi lebih enteng 170 kg dibandingkan generasi sebelumnya. Hal tersebut berkat pemakaian ragam material baja baru pada cangkang body dan pemakaian alumunium pada beberapa bagian mobil.



Mesin yang dipakai pun mesin baru AMG V8 4.0 liter biturbo untuk menggantikan mesin lama V8 biturbo 5.5 liter. Mesin anyar itu menghasilkan tenaga 585 hp dan torsi 850 Nm. Pabrikan mengklaim kendaraan mampu sprint 0 – 100km/jam dalam waktu 4,5 detik dan top speed 220 km/jam, tapi dengan AMG package bisa lebih tinggi lagi menjadi 240 km/jam. Dikombinasikan dengan transmisi otomatis 9-kecepatan AMG Speedshift lengkap dengan paddle shift.

Kedua turbocharger tidak tersimpan di bagian luar blok silinder, melainkan di bagian dalam mesin V-nya langsung sehingga desain mesin menjadi lebih kompak, respon turbo menjadi lebih spontan dan emisi gas buangnya menjadi rendah karena aliran udara menjadi lebih optimal.



Engineer menggunakan dua twin scroll turbocharge untuk mendapatkan respon yang maksimal. Rumah turbonya terbagi ke dalam dua lubang saluran paralel. Dikombinasikan dengan dua lubang saluran pembuangan secara terpisah di exhaust manifold, gas buang pada turbine bisa diatur secara terpisah.

Untuk meningkatkan efisiensi mesin, Mercedes-AMG melengkapi V8 pada G63 terbaru dengan AMG Cylinder Management sehingga level konsumsi bahan bakarnya baik di jalan raya maupun tol (kombinasi) bisa mencapai 13,2 liter per 100 km dan emisi CO2 secara kombinasi bisa mencapai 299 g/km.



Layout kabinnya pun dibuat lebih segar untuk mempertinggi kenyamanan penumpang. Desain kursi baru dengan memakai bahan kulit nappa terbaik dengan jahitan model berlian ditambah dengan logo AMG. Desain dashboard dan instrument cluster pun berubah drastis lebih sporty, begitu juga desain pada lingkar kemudi yang terbuat dari serat karbon.

Instrument cluster tersebut berisikan informasi di antaranya Race Timer dan AMG Start-up screen, dengan resolusi dan berwarna. Lubang AC didesain membulat, sill pintu berlapis alumunium dan jam analog. Jangan lupa terdapat layar multifungsi berukuran 11,4 yang memuat ragam informasi tentang mobil dan juga infotainment.

EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature