Merdeka 1945, Mobil Pertama Punya Orang Indonesia Tahun 1894
JAKARTA, Carvaganza.com – Pada hari ini, Senin 17 Agustus 2020, Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan Ke-75. Sudah cukup tua umur Nusantara sejak kemerdekaannya diproklamirkan oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta. Buah dari kemerdekaan itu kita bisa rasakan sampai dengan sekarang.
Namun jauh sebelum kemerdekaan, sejarah mobil Indonesia sudah ditorehkan. Untuk kembali menyegarkan ingatan kita, orang Indonesia yang pertama membeli mobil adalah Sultan Kasunanan Surakarta Pakubuwono (Pakoe Boewono) X tahun 1894, yang sekarang menjadi Solo. Mobil yang dibeli adalah Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman.
Mobil itu dipesan melalui perusahaan Prottle & Co yang berkantor di Passer Besar, Surabaya, Jawa Timur. Harganya pada saat itu 10.000 Gulden dan baru diterima oleh Sultan Pakubuwono setahun setelah pemesanan. Mobil tiba di pelabuhan laut Semarang
Baca juga: VW Kodok Lawas Ini Sudah Pakai Tenaga Listrik
Benz Victoria Phaeton ini memiliki empat roda karet, dilengkapi mesin 2000 CC satu silinder. Menghasilkan tenaga 5 hp. Hal ini berbeda dengan mobil ciptaan Karl Benz sebelumnya yakni Benz Patent-Motorwagen yang diproduksi 1886 yang hanya tiga roda kayu. Bahkan kehadiran mobil di Indonesia sudah lebih dulu dibandingkan dengan Thailand, yang baru hadir pada tahun 1904. Bahkan Belanda baru menghadirkan mobil jenis Benz di Den Haag pada 1896, atau selang dua tahun kemudian.
Benz Victoria Phaeton ini mampu menampung hingga 8 penumpang, cukup banyak. Area kruk as atau crankshaftnya tidak tertutup sehingga mudah untuk dilumasi secara manual setiap saat dibutuhkan. Untuk menyalakan mesin mobilnya, flywheel harus ditarik kuat.
Sultan Pakubuwono X
Baca juga: Dijual Supercar Langka Koleksi Sultan Brunei, Hanya 9 Unit Di Dunia
Pada era 1800-an, sebagian besar transportasi darat di dunia, terutama di Indonesia masih berbentuk gerobak yang ditarik kuda. Bahkan ada yang ditarik oleh sapi atau pun kerbau. Nah umumnya mendapat sebutan kereta. Masuknya Benz Victoria Phaeton ke tanah Jawa dianggap sebagai sesuatu yang unik, makanya disebut Kereta Setan karena ada ‘kereta’ yang berjalan tanpa ditarik kuda.
Kendaraan milik Sultan Surakarta Pakubuwono X (1866 – 1939) ini pernah diikut sertakan dalam pameran RAI Asterdam Motor Show tahun 1924. Jadi setelah di tangan sultan, mobil dibawa ke Belanda dari pulau Jawa dan kini menghuni sebuah museum di Amsterdam.
Baca juga: Video Porsche Type 64, Mobil Klasik Seharga Rp 250 Milyar
Baca juga: VIDEO mobil Klasik Berkelas di Concours D’Elegance Jakarta
Sebelum masuk jadi koleksi museum, pernah dimiliki oleh Royal Dutch Automobile Club (KNAC) selama bertahun-tahun. Mobil juga selalu hadir regular di acara London to Brighton Veteran Car.
Setelah memesan Benz Victoria Phaeton, selang 13 tahun kemudian, Sultan Pakubuwono X kembali memesan mobil baru asal Jerman. Pada tahun 1907, mobil bernama Britz Daimler tiba di Pulau Jawa sekaligus menjadi mobil Daimler pertama yang hadir di negeri ini.
Sumber: ragam sumber
EKA ZULKARNAIN
Namun jauh sebelum kemerdekaan, sejarah mobil Indonesia sudah ditorehkan. Untuk kembali menyegarkan ingatan kita, orang Indonesia yang pertama membeli mobil adalah Sultan Kasunanan Surakarta Pakubuwono (Pakoe Boewono) X tahun 1894, yang sekarang menjadi Solo. Mobil yang dibeli adalah Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman.
Mobil itu dipesan melalui perusahaan Prottle & Co yang berkantor di Passer Besar, Surabaya, Jawa Timur. Harganya pada saat itu 10.000 Gulden dan baru diterima oleh Sultan Pakubuwono setahun setelah pemesanan. Mobil tiba di pelabuhan laut Semarang
Baca juga: VW Kodok Lawas Ini Sudah Pakai Tenaga Listrik
Benz Victoria Phaeton ini memiliki empat roda karet, dilengkapi mesin 2000 CC satu silinder. Menghasilkan tenaga 5 hp. Hal ini berbeda dengan mobil ciptaan Karl Benz sebelumnya yakni Benz Patent-Motorwagen yang diproduksi 1886 yang hanya tiga roda kayu. Bahkan kehadiran mobil di Indonesia sudah lebih dulu dibandingkan dengan Thailand, yang baru hadir pada tahun 1904. Bahkan Belanda baru menghadirkan mobil jenis Benz di Den Haag pada 1896, atau selang dua tahun kemudian.
Benz Victoria Phaeton ini mampu menampung hingga 8 penumpang, cukup banyak. Area kruk as atau crankshaftnya tidak tertutup sehingga mudah untuk dilumasi secara manual setiap saat dibutuhkan. Untuk menyalakan mesin mobilnya, flywheel harus ditarik kuat.
Baca juga: Dijual Supercar Langka Koleksi Sultan Brunei, Hanya 9 Unit Di Dunia
Pada era 1800-an, sebagian besar transportasi darat di dunia, terutama di Indonesia masih berbentuk gerobak yang ditarik kuda. Bahkan ada yang ditarik oleh sapi atau pun kerbau. Nah umumnya mendapat sebutan kereta. Masuknya Benz Victoria Phaeton ke tanah Jawa dianggap sebagai sesuatu yang unik, makanya disebut Kereta Setan karena ada ‘kereta’ yang berjalan tanpa ditarik kuda.
Kendaraan milik Sultan Surakarta Pakubuwono X (1866 – 1939) ini pernah diikut sertakan dalam pameran RAI Asterdam Motor Show tahun 1924. Jadi setelah di tangan sultan, mobil dibawa ke Belanda dari pulau Jawa dan kini menghuni sebuah museum di Amsterdam.
Baca juga: Video Porsche Type 64, Mobil Klasik Seharga Rp 250 Milyar
Baca juga: VIDEO mobil Klasik Berkelas di Concours D’Elegance Jakarta
Sebelum masuk jadi koleksi museum, pernah dimiliki oleh Royal Dutch Automobile Club (KNAC) selama bertahun-tahun. Mobil juga selalu hadir regular di acara London to Brighton Veteran Car.
Setelah memesan Benz Victoria Phaeton, selang 13 tahun kemudian, Sultan Pakubuwono X kembali memesan mobil baru asal Jerman. Pada tahun 1907, mobil bernama Britz Daimler tiba di Pulau Jawa sekaligus menjadi mobil Daimler pertama yang hadir di negeri ini.
Sumber: ragam sumber
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature