GAIKINDO Berharap Virus Corona Tak Pengaruhi Industri Otomotif
CONTENTS
JAKARTA, Carvaganza.com – Ajang GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicles Expo (GIICOMVEC) 2020 tengah berlangsung. Pameran khusus otomotif itu sempat terancam batal menyusul merebaknya wabah virus corona di seluruh dunia. Virus mematikan ini juga mengancam industry otomotif.
Asosiasi industri otomotif Indonesia itu berharap dengan adanya GIICOMVEC tahun ini, industri otomotif khususnya di segmen komersial bisa bangkit. Maklum, pada 2019 lalu, otomotif nasional kembali mengalami penurunan. GIICOMVEC dianggap bisa memudahkan akses pertemuan antara pabrikan peserta dengan para calon konsumen di kalangan pebisnis, agar proses transaksi lebih cepat.
Pameran internasional dua tahunan khusus kendaraan niaga pada akhirnya berhasil tetap digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, 5-8 Maret 2020. Padahal beberapa hari sebelumnya, pameran otomotif skala global, Geneva Motor Show 2020, harus pasrah batal digelar. Padahal ajang dunia itu kurang dari sepekan sebelum penyelenggaraan.
"Maka itu dengan adanya pameran ini kita langsung business to business (B2B), para pelaku tak perlu shopping around, bisa datang ke satu tempat berkeliling," kata Yohanes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO, saat pembukaan GIICOMVEC 2020, Kamis (5/3/2020) lalu. "Justru karena lagi slow down mudah-mudahan mereka banyak waktu dan bisa mempelajari teknologinya, sehingga saat melakukan pengadaan mereka bisa cepat langsung."
Baca juga: GIICOMVEC 2020 Siap Dukung Pertumbuhan Industri Otomotif
Target GIICOMVEC 2020
Nangoi menambahkan, GIICOMVEC 2020 diharapkan bisa mencetak transaksi total senilai Rp 2,5 triliun selama empat hari digelar. Di kali kedua penyelenggaraannya, GIICOMVEC diramaikan oleh belasan pabrikan kendaraan niaga.
Walau digelar setiap dua tahun sekali. GIICOMVEC masih mendapat kepercayaan yang besar dari para produsen. Tercatat, pada gelaran kali ini ada lima produk dan inovasi baru dari pabrikan bakal diluncurkan. Tentunya, mereka bakal makin meramaikan event bertaraf internasional itu. Lebih dari 10 brand besar turut berpartisipasi dari merek Cina, Jepang, sampai Jerman. Seperti DFSK, FAW, Hino, Isuzu, Daihatsu, hingga Mercedes Benz dan lainnya. Beberapa merek bahkan sudah mengonfirmasi bakal meluncurkan produk anyar di perhelatan ini. Antara lain Hino, Mitsubishi, DFSK, dan Suzuki.
Sebagai awal dari rangkaian palagan GAIKINDO tahun ini, GIICOMVEC juga diharapkan bisa membawa pasar otomotif bounce back tahun ini setelah sempat lesu tahun lalu. Pada 2019 yang diwarnai suasana politik, berimbas pada lesunya pergerakan pasar otomotif di hampir semua lini.
Baca juga: Gelaran-Gelaran Akbar Otomotif Terancam Oleh Virus Corona
Komponen Lokal
Sementara itu, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang juga menyampaikan harapannya untuk industri otomotif agar bisa kembali tumbuh. Untuk 2020, Agus berharap bisa tercapai pertumbuhan sebesar 6 persen dibanding tahun lalu. GAIKINDO mencatat wholesales sebanyak 1,05 juta unit selama 2019. Potensi kendaraan komersial cukup menjanjikan. “Produksi kendaraan jenis bus, truk dan pikap pada tahun 2019 sebesar 241 ribu unit. Sedangkan, untuk penjualan jenis kendaraan tersebut di pasar domestik sepanjang tahun lalu mencapai 232 ribu unit,” ungkapnya. Sementara itu, merujuk data Gaikindo, ekspor mobil pikap pada 2019 tercatat 9.187 unit, atau meningkat 15% dibandingkan angka pengapalan di tahun sebelumnya yang hanya 7.957 unit. Menteri AGK meyakini industri otomotif memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi menekan defisit neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor. Sepanjang tahun 2019, pengapalan kendaraan bermotor roda empat atau lebih menujukkan tren posistif. Baca juga: GIICOMVEC 2020: Ini Pilihan-Pilihan Aksesori Mobil NiagaEkspor
Ini tercermin dari jumlah ekspor kendaraan Completely Build Up (CBU) yang tercatat 332 ribu unit atau naik 25,5% dari tahun sebelumnya. Selain itu, ekspor kendaraan Completely Knock Down (CKD) sebanyak 511 ribu set atau naik 523,5% dibanding tahun 2018. Salah satu sektor yang diharapkan bisa digenjot adalah aktivitas ekspor dan industri komponen lokal. Untuk ekspor, pemerintah masih tetap berpegang pada misi mencapai angka 1 juta unit. Sementara komponen lokal saat ini masih berada di level yang terbilang kecil, bila dibandingkan negara tetangga seperti Thailand. Adanya GIICOMVEC pun dianggap momentum yang baik untuk menunjukkan kepercayaan diri para pelaku industri nasional. Menperin Agus juga mengaitkan ranah komersial dalam negeri dengan kebijakan mandatori biodiesel B30, yang menurutnya program itu bakal berefek ganda bagi perekonomian nasional. Baca Juga: GIICOMVEC 2020: Industri Dihantui Corona, Ini Harapan GAIKINDO WAHYU HARIANTONO | RAJU FEBRIANFeatured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature