Rolls-Royce Dawn, From dusk ‘til Dawn

Rolls-Royce Dawn
SINGAPURA bukanlah tempat yang ideal untuk mencoba sebuah mobil. Selain jalannnya kurang menantang dan rute yang pendek-pendek, lalu-lintasnya pun selalu padat seperti Jakarta. Tapi, jika diundang test drive di sana untuk mencoba mobil paling eksklusif seperti Rolls-Royce, rasanya keterlaluan jika Anda masih mempersoalkan semua kendala tadi. Apalagi undangannya juga supereksklusif: hanya untuk majalah Carvaganza dan The Peak, majalah eksklusif bagi kaum sosialita dan the haves. Lihat, dalam satu paragraf ini saja, sudah berapa kata “eksklusif” yang saya sebutkan?

Maka, berangkatlah kami ke Kota Singa itu di awal Juni lalu. Dari Jakarta, kami ditemani Chendy Sumera, Public Relations Manager Rolls-Royce Motor Cars Jakarta. Di sana kami disambut oleh Hal Serudin, pria asal Brunei yang menjabat selaku Regional Corporate Communications Manager Asia Pacific (South), Rolls-Royce Motor Cars.

Oh ya, saya juga beruntung sempat bertemu dengan Karsono Kwee, pengusaha asal Surabaya, yang sudah hampir 50 tahun bermukim di Singapura, dan menjadi pemilik Eurokars Group, pemegang hak eksklusif untuk pemasaran Rolls-Royce, Porsche dan beberapa merek lain di Singapura, Indonesia hingga Australia. Merekalah yang sudah berbaik hati meminjamkan satu unit Rolls-Royce Dawn Drophead Coupe untuk kami coba di jalanan Singapura.

Dawn pertama kali diperkenalkan pada 2015. Mobil berbodi drophead alias konvertibel dua pintu supermewah ini terinpirasi dari model Silver Dawn, Rolls-Royce konvertibel pertama yang bodinya dibuat sendiri oleh pabrik Rolls-Royce pada 1950-1954. Silver Dawn sempat menjadi ikon puncak pencapaian prestasi kalangan atas pasca Perang Dunia II, dan hanya dibuat sebanyak 28 unit!



Dawn modern berbagi platform dengan Rolls-Royce Wraith. Namun, 80% panel bodi dan komponen lainnya dibuat tersendiri sehingga berbeda dari Wraith convertible. Dan memang, tidak sebagaimana Wraith yang cantik dan seksi, para desainer RR sukses menambahkan kesan sporty pada Dawn, baik saat atapnya terpasang maupun terbuka.

Dengan rata-rata speed limit 70 km/jam, juga dengan kepadatan yang mirip jalanan Jakarta, tentu saja saya tak bisa mengksplorasi seluruh tenaga mobil. Padahal dengan mesin V12 6.6 L twin turbo bertenaga 563 hp dan torsi 780 Nm, mobil ini bisa melesat dari diam hingga 100 km/jam dalam waktu 4,9 detik saja. Tapi ingat, meski terlihat sporty, Dawn tidak didesain untuk menjadi lawan Ferrari, Lamborghini atau Porsche. Monster ini akan melesat dengan lembut dan anggun layaknya pesawat yang tinggal landas, tanpa menghempaskan kepala Anda ke headrest. Semua itu berkat kerja transmisi otomatis 8-kecepatan yang menggunakan informasi GPS untuk memprediksi gigi yang sesuai dengan topografi jalan di depan.



Pintu bergaya coach door yang membuka di pilar A, cukup panjang untuk memberi akses bagi penumpang di jok belakang. Selain cantik, desain ini juga membuat bodi Dawn lebih kuat dan rigid. Atap terbuka dengan bodi besar adalah tantangan tersendiri bagi para engineer, karena lebih sulit untuk membuatnya rigid. Tapi Dawn terbukti stabil saat melibas jalan tak rata, juga saat menikung di jalanan berbukit.

Empat jok bucket berlapis kulit berkualitas super premium dan panel-panel kayu dengan urat-urat yang indah menghiasi sekujur kabin Dawn. Setiap tombol instrumen dihiasi cincin metal bergrafir yang sangat presisi, dengan bagian tengah berhias krom hingga setiap tombol terlihat seperti mengambang.



Saya sempat mencoba duduk di kursi belakang. Akses keluar-masuknya sungguh leluasa. Anda tak memerlukan upaya ekstra layaknya masuk ke mobil coupe biasa. Ruang kaki di baris belakang ini juga cukup lega bagi orang setinggi saya, 176 cm.

Atap berbahan fabric yang terdiri dari 6 lapis bukan saja membuat mobil Ini sama kedapnya dengan Wraith beratap hardtop, tapi juga menyimpan kesulitan tersendiri saat proses membuka dan menutup, mengingat mekanisme rangkanya yang lebar dan panjang. Tapi, lagi-lagi, para engineer Rolls-Royce berhasil membuat proses buka-tutup atap soft top ini hanya dalam tempo 20 detik, dan dapat dilakukan sampai kecepatan 50 km/jam.



Yang paling mengagumkan lagi adalah suspensinya. Dengan velg besar 20-inci, Dawn dapat melibas gundukan dengan lembut bagaikan terbang di atas karpet ajaib. Kesenyapan kabin pun  membuat Bespoke Audio system Rolls-Royce dengan 16 speaker terdengar jernih, baik saat atap terbuka maupun tertutup.

Semua yang saya ceritakan di atas hanyalah sekelumit impresi yang saya dapat saat mengendarai Dawn sejauh hampir 50 km mengelilingi kota Singapura yang padat. Mungkin kisah ini akan lebih panjang seandainya mobil ini dapat dikendarai di kawasan perbukitan Tuscany, Italia, atau bahkan lembah St. Ynez, California, Amerika Serikat. Yang pasti, Dawn telah membuat saya merasa bak seorang milioner dan orang beken, walau hanya untuk setengah hari saja.

Spesifikasi Rolls-Royce Dawn

Layout kendaraan: Ultra Luxury Sedan Convertible, 2-pintu, 4 penumpang, AWD
Mesin: V12 6.6L twin turbo/563 hp @ 5250 rpm/780 Nm @ 1500 rpm
Transmisi: A/T 8-kecepatan with GPS assistance
Dimensi (PxLxT): 5285 x 1947 x 1502 mm
Wheelbase: 3112 mm
Bobot kosong: 2560 kg
Top Speed: 250 km/j (dibatasi secara elektronik)
0-100 km/jam: 4,9 detik

MUNAWAR CHALIL

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature