Mercedes-Benz SLC 200, Goin’ Wild
SAYA selalu antusias jika mendapat tawaran menjajal mobil sport, apalagi tipe roadster. Makanya ketika saya mendapat kesempatan mencoba roadster buatan Mercedes-Benz SLC 200 model tahun 2017, bagi saya ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.
Sportscar yang menjadi penerus dari SLK ini langsung memikat mata saya ketika mengambilnya di kantor Mercedes-Benz di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. Desainnya sporty dengan logo Three Pointed Star yang besar di grille. Tampilan wajahnya mirip dengan varian Sport Mercedes-AMG GT S. Headlamp mobil ini sudah dilengkapi dengan LED Intelligent Light System.
Ketika membuka pintu, saya disuguhkan dengan dua jok berbalut kulit berwarna Beige. Ya, mobil ini memang hanya two seater. Kedua kursi semi bucket langsung memeluk dan terasa nyaman. Ngepas dengan badan saya. Untuk mengatur posisi duduk, Anda tinggal tekan tombol pengaturan yang tersemat di bagian trim pintu di mana posisi duduk Anda bisa diatur dengan empat mode pengaturan.
Layar berukuran 7 inci tersemat di bagian tengah dashboard. Layar tersebut menampilkan beragam fitur mulai dari navigasi, informasi tentang mobil hingga entertainment. Selain itu, layar tersebut sudah dilengkapi dengan fitur Apple CarPlay. Untuk menghubungkannya pun sangat mudah, tinggal mencolok kabel ke USB Port yang tersemat di konsol tengah. Tak perlu banyak mengutak-atik, fitur ini langsung bekerja dengan sendirinya. Dengan begitu, Anda tak hanya bisa memutar lagu kesayangan, tapi juga bisa memudahkan Anda ketika berkendara. Speaker berteknologi Logic 7 dari Harman Kardon memanjakan telinga siapa pun yang duduk didalam kabinnya.
Anda jangan berharap mendengar letupan suara yang parau dari knalpot ketika mesin dinyalakan. Pasalnya, mesin yang tersemat dibalik kap mesin SLC 200 tak begitu besar, 2.0 liter turbocharge bertenaga puncak 184 hp dan torsi 300 Nm. Tenaga yang dihasilkan disalurkan ke penggerak roda belakang melalui transmisi terbaru Mercedes yaitu 9G-Tronic 9-kecepatan. Tapi deruan nafas dari putaran mesin bisa Anda dengarkan untuk menambah suasana dan sensasi mengemudi.
Pada saat saya kemudikan dalam kondisi traffic yang cukup padat, mobil ini easy-to-drive dengan kerja setir yang ringan dan gas yang enteng. Hampir semua mata tertuju pada Mercedes-Benz SLC 200 ketika membelah pusat kota Jakarta. Meski mesinnya kecil, tendangannya di setiap putaran padat. Ketika dikick-down di jalan tol pada pengendaraan mode Normal, tubuh saya terhentak ke belakang. Hempasan tubuh semakin terasa ketika saya memindahkan pada mode Sport dan Sport+.
Ketika menggunakan Sport+, mobil mungil ini terasa begitu liar. Sedikit melepas gas, mobil langsung engine brake, namun ketika saya langsung meng-kick down mobil ini, tenaganya langsung keluar dan begitu ‘berdaging’.
Dengan dimensi yang proporsional dan chassis yang stiff, roadster dengan lincah bermanuver di jalan raya. Ditambah dengan kerja setir yang komunikatif yang secara obyektif memberikan feedback terhadap setiap input dari pengemudi. Semua itu memberikan kepercayaan diri kepada pengemudi untuk menambah kecepatan atau pun ketika harus melakukan pengereman memasuki tikungan.
Mengemudikan SLC 200 seharga Rp 1,2 milyar ini menjadi terasa lebih menyenangkan ketika hard-topnya dibuka. Untuk membukanya mudah, Anda tinggal menarik tuas kecil dan menahan sedikit sampai atapnya terbuka. Hanya membutuhkan waktu 18 detik dan dapat dioperasikan dalam kondisi mobil berjalan tidak lebih dari 15 km/jam.
Dengan segala fitur fitur unggulan yang tersemat, saya rasa mobil ini begitu cocok untuk digunakan daily driving dan membelah lalu lintas di Indonesia.
Spesifikasi Mercedes-Benz SLC 200
Layout kendaraan: Roadster, 2-pintu, 2-penumpang, Mesin Depan RWD
Mesin: I-4 turbocharge 2.0 L/ 184 hp@ 5500 rpm / 300 Nm @1200-4000 rpm
Transmisi: 9G-Tronic 9-Kecepatan
Akselerasi: 0-100 km/jam 6,9 detik (pabrikan)
Top speed: 240 km/jam
P x L x T: 4133 x 2006 x 1301
Wheelbase: 2430 mm
Bobot Kosong: 1480 kg
Kapasitas Tangki BBM: 60 liter
Rekomendasi BBM: Ron 98
TITO LISTYADI
Sportscar yang menjadi penerus dari SLK ini langsung memikat mata saya ketika mengambilnya di kantor Mercedes-Benz di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. Desainnya sporty dengan logo Three Pointed Star yang besar di grille. Tampilan wajahnya mirip dengan varian Sport Mercedes-AMG GT S. Headlamp mobil ini sudah dilengkapi dengan LED Intelligent Light System.
Ketika membuka pintu, saya disuguhkan dengan dua jok berbalut kulit berwarna Beige. Ya, mobil ini memang hanya two seater. Kedua kursi semi bucket langsung memeluk dan terasa nyaman. Ngepas dengan badan saya. Untuk mengatur posisi duduk, Anda tinggal tekan tombol pengaturan yang tersemat di bagian trim pintu di mana posisi duduk Anda bisa diatur dengan empat mode pengaturan.
Layar berukuran 7 inci tersemat di bagian tengah dashboard. Layar tersebut menampilkan beragam fitur mulai dari navigasi, informasi tentang mobil hingga entertainment. Selain itu, layar tersebut sudah dilengkapi dengan fitur Apple CarPlay. Untuk menghubungkannya pun sangat mudah, tinggal mencolok kabel ke USB Port yang tersemat di konsol tengah. Tak perlu banyak mengutak-atik, fitur ini langsung bekerja dengan sendirinya. Dengan begitu, Anda tak hanya bisa memutar lagu kesayangan, tapi juga bisa memudahkan Anda ketika berkendara. Speaker berteknologi Logic 7 dari Harman Kardon memanjakan telinga siapa pun yang duduk didalam kabinnya.
Anda jangan berharap mendengar letupan suara yang parau dari knalpot ketika mesin dinyalakan. Pasalnya, mesin yang tersemat dibalik kap mesin SLC 200 tak begitu besar, 2.0 liter turbocharge bertenaga puncak 184 hp dan torsi 300 Nm. Tenaga yang dihasilkan disalurkan ke penggerak roda belakang melalui transmisi terbaru Mercedes yaitu 9G-Tronic 9-kecepatan. Tapi deruan nafas dari putaran mesin bisa Anda dengarkan untuk menambah suasana dan sensasi mengemudi.
Pada saat saya kemudikan dalam kondisi traffic yang cukup padat, mobil ini easy-to-drive dengan kerja setir yang ringan dan gas yang enteng. Hampir semua mata tertuju pada Mercedes-Benz SLC 200 ketika membelah pusat kota Jakarta. Meski mesinnya kecil, tendangannya di setiap putaran padat. Ketika dikick-down di jalan tol pada pengendaraan mode Normal, tubuh saya terhentak ke belakang. Hempasan tubuh semakin terasa ketika saya memindahkan pada mode Sport dan Sport+.
Ketika menggunakan Sport+, mobil mungil ini terasa begitu liar. Sedikit melepas gas, mobil langsung engine brake, namun ketika saya langsung meng-kick down mobil ini, tenaganya langsung keluar dan begitu ‘berdaging’.
Dengan dimensi yang proporsional dan chassis yang stiff, roadster dengan lincah bermanuver di jalan raya. Ditambah dengan kerja setir yang komunikatif yang secara obyektif memberikan feedback terhadap setiap input dari pengemudi. Semua itu memberikan kepercayaan diri kepada pengemudi untuk menambah kecepatan atau pun ketika harus melakukan pengereman memasuki tikungan.
Mengemudikan SLC 200 seharga Rp 1,2 milyar ini menjadi terasa lebih menyenangkan ketika hard-topnya dibuka. Untuk membukanya mudah, Anda tinggal menarik tuas kecil dan menahan sedikit sampai atapnya terbuka. Hanya membutuhkan waktu 18 detik dan dapat dioperasikan dalam kondisi mobil berjalan tidak lebih dari 15 km/jam.
Dengan segala fitur fitur unggulan yang tersemat, saya rasa mobil ini begitu cocok untuk digunakan daily driving dan membelah lalu lintas di Indonesia.
Spesifikasi Mercedes-Benz SLC 200
Layout kendaraan: Roadster, 2-pintu, 2-penumpang, Mesin Depan RWD
Mesin: I-4 turbocharge 2.0 L/ 184 hp@ 5500 rpm / 300 Nm @1200-4000 rpm
Transmisi: 9G-Tronic 9-Kecepatan
Akselerasi: 0-100 km/jam 6,9 detik (pabrikan)
Top speed: 240 km/jam
P x L x T: 4133 x 2006 x 1301
Wheelbase: 2430 mm
Bobot Kosong: 1480 kg
Kapasitas Tangki BBM: 60 liter
Rekomendasi BBM: Ron 98
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature