Lamborghini Huracan Performante, Nurburgring Killer

Lamborghini Huracan Performante, Nurburgring Killer
SEBELUM saya menjajal Lamborghini Huracan Performante di Sirkuit Imola, Italia, saya sempat menonton video Huracan Performante yang tak hanya mengalahkan Aventador SV, tetapi mengalahkan Porsche 918 dengan lap time di Sirkuit Nurburgring 6 menit, 52,6 detik. Banyak yang tak percaya Performante mampu memperbaiki catatan waktu 30 detik dari Huracan biasa karena biasanya selisih waktu antara mobil baru dengan yang sebelumnya hanya beberapa detik saja.

Jadi pada waktu saya dan beberapa media mendapatkan kesempatan mengemudikan Performante di trek yang tak jauh dari kota Bologna, Italia, ini saya sudah punya gambaran. Imola dikenal sebagai trek balap yang cepat dengan mengombinasikan tikungan cepat dan medium serta memiliki tingkat kesulitan tinggi, cocok untuk mengetahui kehandalan Performante.

Nilai magis dari supercar ini adalah teknologi aerodinamika aktif yang disebut Aerodinamica Lamborghini Attiva (ALA). Kalau diihat sepintas mungkin dianggap hanya elemen biasa dalam bentuk splitter depan dan sayap belakang (rear wing). Namun kalau dianalisa lebih dalam, pada spoiler depan dan sayap belakang terdapat sejumlah slit (irisan). Ketika spoiler dan sayapnya melengkung, aliran angin sekencang 300 km/jam yang mereka hasilkan bisa menghasilkan level aerodinamika 350 kg, tapi kalau kedua elemen itu netral untuk mendapatkan drag yang lebih baik lagi maka mobil kehilangan sekitar setengah dari jumlah total downforce-nya.

Sayap belakang terbuat dari forged carbon fibre (serat karbon tempa) yang terlihat seperti lempengan batu black opal. Total bobot kedua elemen ini kurang dari 40 kg dibandingkan sistem aerodinamika aktif elektrik dan tidak terlihat ada elemen yang bergerak.



Selain meningkatkan downforce, teknologi ini membuat drag bisa diminimalisir sehingga mobil bisa melaju lebih kencang.  Mekanisme itu diatur oleh sistem Lamborghini Piattaforma Inerziale (LPI) yang berfungsi menambah atau mengurangi drag depan dan belakang secara proporsional agar downforce mobil bagian belakang tidak berlebihan pada kecepatan tinggi karena kalau berlebihan hidung mobil bisa mengangkat.

Tim engineer juga mengurangi bobot chassis 40 kg dibandingkan Huracan biasa dengan mengganti komponen body depan dan belakang dengan forged carbon fibre. Bobot saluran gas buang juga berkurang 10 kg karena memakai titanium alloy. Sedangkan tenaga dari mesin V10 meningkat 30 hp dengan cara mengoptimalkan aliran bensin dan pemakaian katup dari titanium yang mempercepat buka dan tutup katup. Meskipun kecepatan maksimalnya (top speed) tetap di angka 325 km/jam, Performante mampu sprint 0 – 100 km/jam dalam waktu 2,9 detik, sedangkan Huracan standar 3,2 detik saja.



Lantas bagaimana pengemudi biasa bisa mendapatkan sejumlah kelebihan dari teknologi canggih tersebut? Makanya kami hadir di sini di trek Imola pagi-pagi pada hari Minggu sebelum perut kami sempat mencerna makanan hasil sarapan pagi.

Tak seperti Gallardo Super Trofeo Stradale (STS), pada mobil ini tidak ada seatbelt lima titik sehingga masuknya gampang seperti Huracan biasa. Jok sport yang dapat diatur secara elektrik yang terpasang di Performante sudah cukup enak dan jauh lebih nyaman, tak perlu jok bucket dari serat karbon yang keras.



Ketika mesin menyala, mengeluarkan suara menyalak yang menurut saya temponya lebih halus. Hal ini disebabkan sistem saluran pembuangan yang baru lebih enteng sehingga seolah-olah meredam gelombang kejut yang keluar dari setiap katup buangnya yang berjumlah 20 buah. Selain itu, pemakaian material titanium membuat warna nada knalpot menjadi lebih khas.

Imola adalah sirkuit cepat di mana hampir di semua tikungan terdapat perubahan elevasi sehingga mobil gampang menjadi korban, kecuali pembalap ingat setiap tikungan yang dilewati. Tikungan-tikungan cepatnya membuat ngeri pengemudi biasa seperti saya karena instruktur meminta kami agar membejek mobil semaksimal mungkin, tetapi dengan cara yang terukur.



Tapi setelah beberapa lap, pengemudi sudah agak familiar dengan trek sehingga bisa mengerem lebih ujung di tikungan dan merasakan bagaimana ALA bekerja. Pengemudi harus berani mengadaptasikan gaya mengemudinya untuk menyesuaikan dengan kerja aerodinamika mobil.

Dari hasil pengetesan di Imola, rata-rata kecepatan mobil tidak hanya tinggi pada saat sedang melesat kencang, tetapi juga pada kecepatan rendah sekalipun. Di trek ini, Huracan Performante terbukti bisa mencatat waktu lebih kencang di tikungan jenis apapun karena membuat pengemudi merasa percaya diri dan stabil. Mobil pun mampu menyesuaikan diri dengan adaptasi mengemudi yang dilakukan pengemudinya.

Spesifikasi Lamborghini Huracan Performante

Layout kendaraan: Supercar, mesin tengah, 2 pintu, 2 penumpang, RWD
Mesin: Naturally-aspirated V10 40 valve 5.2L/ 640 hp @8000 rpm/ 600 Nm @ 6500 rpm.
Transmisi: Otomatis 7-kecepatan LDF
0 – 100 km/jam: 2,9 detik
0 – 200 km/jam: 8,9 detik
Top speed: 325 km/jam
PxLxT: 4506 x 1924 x 1165 mm
Wheelbase: 2620 mm
Kapasitas tangki BBM: 83 liter

ANDRE LAM

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature