Ini Ragam Keuntungan Membeli Mobil Toyota Hybrid

JAKARTA, 20 JULI 2019 – Pada eksibisi Electrification Day yang digelar PT Toyota-Astra Motor (TAM) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 hari Jumat (19/7), Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan bahwa kebutuhan masyarakat di Indonesia akan kendaraan hybrid akan semakin besar. Pasalnya evolusi teknologi kendaraan adalah bagian dari sebuah perubahan yang akan terus bergulir.
Ia mengatakan, teknologi mobil hybrid memiliki ragam kelebihan yang akan sangat bermanfaat bagi konsumen. Selain lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar, mobil hybrid juga fun-to-drive, nyaman, ramah lingkungan dan perawatannya mudah serta terjangkau.
Sebagai pembicara pada acara eksibisi Electrification Day di GIIAS 2019 tersebut, Anton Jimmi juga mengemukakan soal efisiensi konsumsi bahan bakar antara mobil Toyota C-HR versi mesin konvensional 1.8 liter dengan Hybrid 1.8L. Ia mengatakan bahwa selisihnya terpaut cukup jauh, di mana versi mesin konvensional 1.8L adalah sebesar 12,3 km/liter, sedangkan versi Hybrid 1.8L adalah 20,8 km/liter.
Sementara itu, perbandingan antara Toyota Camry mesin konvensional 2.4L dengan versi Hybrid 2.4L adalah versi mesin konvensional 2.4L sebesar 13,1 km/liter sedangkan versi mesin Hybrid 2.4L sebesar 22,3 km/liter. Jika dilihat dari angka tersebut, versi mesin Hybrid lebih irit dan efisiensi dalam pemakaian bahan bakar sampai 70 persen.

Baca juga: Toyota Sosialisasikan Mobil Elektrifikasi Lewat Electrification Day di GIIAS
Baca juga: Toyota Perkenalkan Tiga Mobil Terbaru di GIIAS 2019
Baca juga: Toyota New Yaris, Si Mungil yang Sporty dan Fun to Drive
Kelebihan-kelebihan di atas tentu saja hal ini akan sangat membantu meringankan biaya pembelian bahan bakar bagi konsumen dan secara langsung juga ikut menunjang program pemerintah di dalam pelestarian lingkungan hidup.
Sedangkan dari sisi fun-to-drive, menurut Anton Jimmi, kendaraan Hybrid memiliki nilai kesenangan mengemudi yang juga lebih baik terutama pada akselerasi awal dan dalam kondisi stop-and-go yang sering kali kita temukan di daerah perkotaan dengan traffic yang padat. Kelebihan itu ditambah lagi di dalam hal kenyamanan di dalam mengemudikan kendaraan.
Kabin kendaraan menjadi lebih senyap karena lebih dari 50 persen dari kondisi kita mengemudikan kendaraan, mobil menggunakan baterei. Secara otomatis suara mesin yang masuk ke dalam kabin menjadi semakin minim dan tentunya juga didukung teknologi insulasi yang semakin baik.

Bagaimana dengan sisi ramah lingkungannya? Menurut Anton, emisi gas buang karbondioksida yang dikeluarkan oleh mobil Hybrid lebih kecil sehingga kendaraan menjadi ramah lingkungan dan kita pun bisa menjaga lingkungan hidup agar lebih lestari. Ia mencontohkan bahwa emisi karbon untuk mobil Toyota C-HR Hybrid 60 persen lebih bersih dibanding Toyota C-HR mesin konvensional yakni 95 gram CO2/km, sedangkan yang konvensional 150 g CO2/km. Begitu juga dengan Toyota Camry Hybrid 2.4L sebesar 92 g CO2/km berbanding 148 g CO2/km pada Toyota Camry 2.4L mesin konvensional.
Lantas bagaimana dengan biaya perawatannya? Anton Jimmi Suwandy menjelaskan bahwa biaya total servis periodik selama lima tahun mobil mesin hybrid Toyota C-HR dan Toyota Camry relatif sama dengan yang versi mesin konvensional.
Toyota Camry mesin konvensional adalah sebesar Rp 3.611,500, sedangkan versi hybrid sebesar Rp 3.758.500. Untuk Toyota C-HR mesin konvensional sebesar Rp 3.333.500, sedangkan versi hybrid sebesar Rp 3.354.500.
EKA ZULKARNAIN
Ia mengatakan, teknologi mobil hybrid memiliki ragam kelebihan yang akan sangat bermanfaat bagi konsumen. Selain lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar, mobil hybrid juga fun-to-drive, nyaman, ramah lingkungan dan perawatannya mudah serta terjangkau.
Sebagai pembicara pada acara eksibisi Electrification Day di GIIAS 2019 tersebut, Anton Jimmi juga mengemukakan soal efisiensi konsumsi bahan bakar antara mobil Toyota C-HR versi mesin konvensional 1.8 liter dengan Hybrid 1.8L. Ia mengatakan bahwa selisihnya terpaut cukup jauh, di mana versi mesin konvensional 1.8L adalah sebesar 12,3 km/liter, sedangkan versi Hybrid 1.8L adalah 20,8 km/liter.
Sementara itu, perbandingan antara Toyota Camry mesin konvensional 2.4L dengan versi Hybrid 2.4L adalah versi mesin konvensional 2.4L sebesar 13,1 km/liter sedangkan versi mesin Hybrid 2.4L sebesar 22,3 km/liter. Jika dilihat dari angka tersebut, versi mesin Hybrid lebih irit dan efisiensi dalam pemakaian bahan bakar sampai 70 persen.

Baca juga: Toyota Sosialisasikan Mobil Elektrifikasi Lewat Electrification Day di GIIAS
Baca juga: Toyota Perkenalkan Tiga Mobil Terbaru di GIIAS 2019
Baca juga: Toyota New Yaris, Si Mungil yang Sporty dan Fun to Drive
Kelebihan-kelebihan di atas tentu saja hal ini akan sangat membantu meringankan biaya pembelian bahan bakar bagi konsumen dan secara langsung juga ikut menunjang program pemerintah di dalam pelestarian lingkungan hidup.
Sedangkan dari sisi fun-to-drive, menurut Anton Jimmi, kendaraan Hybrid memiliki nilai kesenangan mengemudi yang juga lebih baik terutama pada akselerasi awal dan dalam kondisi stop-and-go yang sering kali kita temukan di daerah perkotaan dengan traffic yang padat. Kelebihan itu ditambah lagi di dalam hal kenyamanan di dalam mengemudikan kendaraan.
Kabin kendaraan menjadi lebih senyap karena lebih dari 50 persen dari kondisi kita mengemudikan kendaraan, mobil menggunakan baterei. Secara otomatis suara mesin yang masuk ke dalam kabin menjadi semakin minim dan tentunya juga didukung teknologi insulasi yang semakin baik.

Bagaimana dengan sisi ramah lingkungannya? Menurut Anton, emisi gas buang karbondioksida yang dikeluarkan oleh mobil Hybrid lebih kecil sehingga kendaraan menjadi ramah lingkungan dan kita pun bisa menjaga lingkungan hidup agar lebih lestari. Ia mencontohkan bahwa emisi karbon untuk mobil Toyota C-HR Hybrid 60 persen lebih bersih dibanding Toyota C-HR mesin konvensional yakni 95 gram CO2/km, sedangkan yang konvensional 150 g CO2/km. Begitu juga dengan Toyota Camry Hybrid 2.4L sebesar 92 g CO2/km berbanding 148 g CO2/km pada Toyota Camry 2.4L mesin konvensional.
Lantas bagaimana dengan biaya perawatannya? Anton Jimmi Suwandy menjelaskan bahwa biaya total servis periodik selama lima tahun mobil mesin hybrid Toyota C-HR dan Toyota Camry relatif sama dengan yang versi mesin konvensional.
Toyota Camry mesin konvensional adalah sebesar Rp 3.611,500, sedangkan versi hybrid sebesar Rp 3.758.500. Untuk Toyota C-HR mesin konvensional sebesar Rp 3.333.500, sedangkan versi hybrid sebesar Rp 3.354.500.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature