Aston Martin DB11, A New Level

Aston Martin DB11, A New Level
KEHADIRAN Aston Martin DB9 pada tahun 2013 mengantarkan pabrikan sportscar Inggris ini pada sebuah era baru. Sebuah era di mana Aston Martin membuat terobosan revolusioner dengan mengggunakan chassis alumunium berdasarkan platform V-H yang dapat membantu mengangkat popularitas Aston Martin kembali ke atas singgasana karena selama ini selalu dilanda pasang surut.  Aston Martin DB11 yang mau saya ulas menggunakan chassis V-H baru dan chassis alumunium yang memakai teknologi perekatan paling anyar dan teknologi ini disebut-sebut  membawa Aston memasuki sebuah level terbaru dalam dunia super sportscar.

Chassis yang terbaru ini dianggap langkah revolusioner dan maju, namun yang menjadi concern fans Aston Martin justru akan seperti apakah penampilan DB11. Car enthusiast melihat penampilan DB9 lama dan Vantage masih terlalu ‘lembut’ sehingga tak terlalu menarik di pandang mata. Maerk Reichman, desainer Aston Martin, turun tangan mengubah desainnya menjadi lebih tajam dan lebih berani daripada karya Hendrik Fisker pada DB9. Tapi tetap mempertahankan  karakter dan ciri khas Aston Martin.

Untuk kelasnya, banyak pihak menganggap Aston Martin DB9 dianggap terlalu dandy dan sedikit old-fashion. Mungkin bagi sebagian orang DB9 memiliki penampilan yang menarik, tapi bagi sebagian lagi kurang. Datanglah DB10 pada tahun lalu yang kita lihat sekilas di fim James Bond, Spectre dan sekarang telah menjelma menjadi DB11.

Seperti sudah saya singgung di atas, desain DB11 tidak menghilangkan ciri khas sebuah Aston Martin dan malah mirip dengan mobil prototipenya, DB10. Desainnya yang sekarang justru menantang super sportscar mainstream bermesin V12 seperti Ferrari F12 dan Lamborghini Aventador. Bukan karena semata-mata desain tampilan, tapi karena DB11 mampu menghadirkan desain yang ‘menyengat’ dan inspiring dengan caranya sendiri. Ia bukan lagi pria jaim dengan setelan jas apik.



Aerodinamika adalah satu-satunya alasan yang membentuk tampilan DB11 seperti sekarang. Pabrikan menemukan cara-cara inovatif yang bukan hanya mengalirkan angin di seputaran bodywork, tetapi juga bagaimana mengaliri bodywork itu sendiri. Contohnya adalah Curlicue,  nama yang diberikan Aston Martin untuk ventilasi mirip insang di setiap fender depan untuk mengurangi gaya angkat (aerodynamic lift) pada bagian depan mobil. Posisinya terletak pada bagian bawah tutup kap mesin untuk meringankan tekanan tinggi yang bertumpuk di bagian bawah fender depan dan menyalurkannya melalui strake (irisan) di pinggir body tersebut.

Aliran angin pada pilar C dialirkan melalui apa yang disebut Aeroblade yang berfungsi menghasilkan downforce agar tidak terjadi gaya angkat (aerodynamic lift) pada bagian belakang mobil. Pada bagian belakang terdapat rear spoiler aktif yang akan membuka pada kecepatan tinggi untuk mengurangi drag dan mempertinggi downforce pada bagian belakang karena aliran angin yang melewati Aeroblade semakin besar.



Dalam merancang DB11, para desainer tidak hanya diperas pikirannya untuk menghasilkan aerodinamika yang lebih tinggi, namun juga memeras otak agar kabin mobil lebih lapang dan efisien. Wheelbase menjadi melar 65 mm sehingga akses keluar masuk lebih luas. Headroom penumpang depan lebih tinggi 10mm, belakang juga lebih tinggi 54 mm dan legroom lebih luas 87mm.

Masuk ke dalam kabin, Anda akan disajikan oleh sapuan salah satu interior terbaik di kelas Grand Tourer. Material yang digunakan berkualitas tinggi dan mendapat sentuhan craftsmanship yang apik berkat garapan kerjasama Aston Martin dengan Mercedes-Benz. Sebagai mitra teknologi dan bisnis, Mercy memang tak hanya memasok mesin untuk Aston, tapi juga sistem elektronika, salah satunya mengganti sistem infotainment Garmin dengan sistem yang dikembangkan Mercy.



Tombol transmisi masih menganut desain tradisional Aston dengan posisi di bagian atas konsol tengah, tapi sudah tidak ada lagi slot kunci starter berwarna kristal. Kunci kontak tidak lagi dimasukkan ke dalam slot dan ditekan, diganti dengan tombol tekan (start button). Monitor TFT CD 12 inci  full-colour menggantikan cluster meter old fashion yang terakhir kali terdapat di DB9. Mungkin perubahan ini agak mengecewakan kelompok tradisionalis, namun dalam hal desain dan evolusi sangat bagus.

Pada bagian tengah dashboard terdapat layar sentuh TFT yang menampilkan sistem infotainment di mana dapat dioperasikan dengan touchpad seperti yang terdapat pada mobil-mobil Mercy. Sistem navigasi Garmin yang dipakai pada mobil pendahulunya memang user-friendly, namun jika tetap dipertahankan pada interior sekarang ini terlihat ganjil. Tim Mercy tidak ingin menghilangkan kesan user-friendly tersebut secara total, hanya dimodif sedikit sehingga paket menjadi terlihat bagus dan berfungsi dengan baik. Yang tidak berganti adalah sistem audio yang masih tetap memakai Bang & Olufsen 1000W.



Jantung DB11 masih tetap familiar. Mesin V12, sama dengan yang dipakai pendahulunya, namun kapasitas mesinnya dikurangi menjadi 5.2 liter dari 6.0 liter tetapi dibantu dua turbo untuk menghasilkan tenaga 600 hp dan torsi maksimal 700 Nm. Tenaga tersebut disalurkan oleh transmisi otomatis ZF 8-kecepatan dengan mode manual yang disebut Touchtronic III. Mampu berakselerasi 0 – 100 km/jam dalam waktu 3,9 detik dan top speed 322 km/jam. Aston Martin juga menjadi generasi DB yang paling bersih dan paling efisien BBM dengan konsumsi 11,4 liter per 100 km dan emisi karbon dioksida 265 gm CO2 per km.

Spesifikasi Aston Martin DB11

Layout kendaraan: Sportscar, mesin depan, 2 pintu, 2+2, RWD
Mesin: V12 48 valve twin-turbo 5.2L/ 600 hp @6500 rpm/ 700 Nm @ 1500-5000 rpm
Transmisi: A/T 8-kecepatan Touchtronic III
PxLxT: 4739 x 2060 x 1279 mm
Wheelbase: 2805 mm
Bobot: 1770 kg
0 – 100 km/jam: 3,9 detik
Top speed: 322 km/jam

ANDRE LAM

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature