TEST DRIVE: Lexus GS 200t F Sport, SUI GENERIS

TEST DRIVE: Lexus GS 200t F Sport, SUI GENERIS
SEDAN memang bukan lagi pasar yang seksi di Indonesia. Eranya sudah berganti. MPV sudah begitu mendominasi, begitu juga dengan tren SUV yang perlahan meningkat. Masa keemasannya sudah berakhir sejak awal 90-an. Pajak, kondisi jalan dan kebutuhan para konsumen Indonesialah yang membuat kondisi sedan seperti sekarang, hanya dalam kisaran 4% penjualan per tahun dari total market.

Meski begitu, Lexus Indonesia melansir Lexus GS 200t F Sport. Tujuannya sebagai prestige, bukan memenuhi tuntutan market. Dan tidak main-main, keberadaannya langsung head to head dengan sedan premium yang sudah mengakar seperti BMW seri 5, Mercedes Benz E-Class hingga Audi A6. You have to be different if you want to compete with titans. Sepertinya tim desain Rekusasu cukup sukses berkat tampilan Lexus GS 200t F Sport.

Jika para pesaingnya dari Eropa hadir dengan nunsa elegan, turunan dari generasi ketiga GS muncul dengan tampilan yang memandukan kesan sporti dan mewah. Spindle grille mendominasi tampilan bagian depan, bentuknya besar berpadu dengan headlamp meruncing selaras dengan kap mesin yang tampak agresif dan provokatif.

Jujur, menurut saya ini merupakan pilihan baru dan membuat rentang konsumen potensialnya jadi makin lebar, tidak melulu menjadi milik para mature buyers. Filusuf terkenal Italia kuno Galileo dipastikan akan menyebut Lexus GS 200t F Sport dengan Sui Generis atau sesuatu yang unik, lain dari pada yang lain.



Nuansa sporti dan elegan juga mengalir deras ke dalam interior. Nilai ergonomikanya patut mendapat pujian tersendiri. Meski memiliki fitur lengkap dan modern, namun pengoperasiannya relatif mudah. Kesan ini selanjutnya diperkuat dengan sistem audio high end Mark Levinson Audio System dengan 17 Speaker. Di bagian depan, Lexus juga menambahkan sistem Multimedia Display berukuran 12,3 inci dan heads-up display berwarna.

Puas dengan interior, saya pun segera menyasar hidangan utama yakni coba menikmati dan meresapi performa yang dimiliki Lexus GS 200t F Sport. Mesin ini sejatinya bukan barang baru, Lexus lebih dulu menggunakannya pada model crossover mereka, NX. Dengan power to weight ratio lebih baik dari NX, saya berharap menemukan impresi menyenangkan saat mesin ini bersemayam di bonnet GS.



Tapi begitu perjalanan dimulai, praktis tidak ada yang istimewa saat saya menggunakan mode normal. Performanya terasa moderat dan memang saya tidak sedang diburu waktu. Getaran mesin terasa halus dan nyaris dapat diabaikan. Saya begitu menikmati paparan matahari yang saya tantang sepanjang perjalan ke arah Timur pagi itu.  Dalam beberapa kesempatan, saya malah merasa déjà vu, seperti berada di balik kemudi sepupu dekatnya, Toyota Camry. Pada saat cruising, transmisi otomatis 8-kecepatan dapat dengan baik menerjemahkan apa yang dibutuhkan oleh putaran mesin.

Rasanya berbeda ketika kembali ke arah Barat. Saya berusaha bergegas untuk menghindari padatnya jalan. Namun jujur saja, saya tidak menemukan impresi berkendara sesuai ekspektasi saat mengendarai Lexus GS 200t F Sport. Turbo lag seperti tak hentinya terjadi ketika menekan pedal gas secara spontan. Anda tidak akan menemukan respon balik dari mesin pada kondisi itu. Praktis hingga rpm 2.000 terasa kosong dan tenaga baru sedikit terasa ketika rpm mulai melewati angka 3.000 rpm dan kemudian mencapai puncaknya pada saat melewati 5.000 rpm.



Unjuk kerja turbo sepertinya tak cukup mampu untuk memberikan ledakan pada putaran-putaran bawah. Jika ingin mendapatkan performa maksimal Lexus GS 200t F Sport, Anda harus pintar-pintar menjaga putaran mesin. Jangan drop dari 3.000 rpm untuk terus menjaga momentum. Sinkronkan pikiran dengan kaki kanan agar mobil dapat melaju sesuai dengan kehendak Anda.

Selanjutnya saya menaruh harap ketika mode saya geser ke Sport S atau Sport S+. Asa sesaat terpelihara ketika transmisi mengalami perubahan dengan respon lebih baik sehingga dapat sedikit mengobati hati Anda akan performa dari Lexus GS 200t F Sport. Syaratnya adalah mengurangi tekanan pada pedal rem jika tidak benar-benar dibutuhkan dan tetap sebisa mungkin untuk menjaga momentum mesin. Kondisi ini bisa cukup menghibur meski masih di bawah ekspektasi saya.



Dari perjalanan ini, nilai plus justru saya berikan kepada racikan sasis dari Lexus 200t F Sport yang menawarkan kenyamanan dan kenikmatan bermanuver. Saya nyaris tak mengalami kendala dan gejala-gejala negatif saat berkendara. Dengan percaya diri, saya dapat mengendalikan kendaraan. Bahkan jika ada kesempatan, beberapa manuver bisa dilakukan dan menjadi kenikmatan tersendiri berkat pengerak roda belakang. Boleh dibilang, ini merupakan standar tradisional Lexus dengan terus menjaga kualitas pengendaraan setara kendaraan papan atas.

Spesifikasi Lexus GS 200t F Sport

Layout kendaraan : Mid-size Sport Sedan 4 pintu, RWD
Mesin : I-4 8AR-FTS 2.0 liter Dual VVT-I Twin Scroll Turbo 242 hp @ 5.800 rpm 350 Nm @ 1.650 – 1.745 rpm
Transmisi : 8 Speed Automatic Mode Select with Manual Mode
P x L x T : 4.880 mm x 1.840 mm x 1.455 mm
Wheelbase : 2.850 mm
Kapasitas Tangki : 66 Liter
Curb weight : 1.655 kg
Top Speed : 230 km/jam
0 – 100 km/jam : 7 detik

ARIE PRASETYA

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature