TEST DRIVE: BMW 530i Luxury, Big Package

TEST DRIVE: BMW 530i Luxury, Big Package
DI EROPA, mobil besar dengan mesin kecil dilengkapi turbo sudah lama ada. Di Amerika, belum terlalu lama ada. Dulu trendnya di Amerika adalah mobil besar, mesin besar, naturally-aspirated. Nah, di Indonesia fenomena ini juga terjadi dan pabrikan yang memotori adalah BMW pada kisaran lebih dari tujuh tahun lalu, tepatnya tahun  2009. Waktu itu BMW mengeluarkan BMW X1 (E84) dan BMW 5 Series (F10) dengan mesin 4 silinder segaris 2.0 liter turbo.

Trend itu semakin menguat sampai dengan sekarang. Konsumen membutuhkan mobil yang besar namun bertenaga dan juga murah dalam hal pajak kendaraan. Artinya body mobil yang besar tidak membuat rasio antara bobot mobil dengan tenaga tak berimbang yang imbasnya bisa mempengaruhi performa. Dengan platform itu, kenyamanan konsumen tetap terjaga namun tenaga tetap mumpuni.

Saya merasakan hal yang sama dengan konsumen lainnya ketika menjajal BMW 530i Luxury yang merupakan anggota line-up PT BMW Indonesia. Mobil ini dirakit di Indonesia dengan kode bodi G30 dan disebut-sebut memiliki material terbaik di kelasnya meskipun dirakit di sini.

Pada saat mencoba mobil ini, saya sempat mengira ini adalah BMW 7 Series. Pasalnya dimensi panjang dan lebarnya mirip seperti versi flagship BMW tersebut. Selain itu, desain grille lebar miliknya sudah auto kidney grille yang dapat terbuka dan tertutup otomatis tergantung kebutuhan udara yang dibutuhkan untuk mendinginkan mesinnya. Di kedua sisi fender depan, mobil ini juga memiliki dua lubang udara yang diberi kelir krom yang bertujuan meningkatkan aerodinamika. Nah untuk bobotnya, versi yang terbaru sudah lebih enteng 100 kg dibandingkan versi terdahulu.



Memasuki kabin, aura kemewahan tercium dari ragam ornamen menarik dan kelir coklat muda dengan hitam. Bahkan di G30 telah disematkan ambient light yang melintang dari doortrim ke tengah dashboard. Cahaya temaram ini pada malam hari membuat interior mobil terasa lebih mewah.

Tanpa lama, saya pun langsung menghidupkan mesin mobil. Raungan mesinnnya sedikit kasar menggeram seperti bunyi mesin diesel. Namun, hal itu sengaja dibuat oleh BMW agar memberikan aroma performa serta tingkat efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Saya pun langsung memindahkan tuas transmisi ke posisi ‘D’ dan mencoba berkendara lebih awal lewat mode Eco. Sesaat mata tertuju pada tampilan odometer dan speedometer yang berubah warna pada layar digitalnya menjadi kelir biru.



Pada mode Eco, tenaga mesin yang keluar memang tidak responsif. Injakan gas membuat kecepatan naik secara linear, saya menyarankan jangan Anda terburu-buru untuk mendapat tendangan tenaga karena hanya memberikan respon halus.

Perpindahan transmisi halus dan medium. Ketika saya mengitari ibukota pada waktu siang dan malam hari dalam kondisi traffic yang padat, konsumsi bahan bakar kombinasi saya mencapai 18 km/liter.

Setelah itu, saya memindahkan ke mode Comfort, mobil sedikit lebih responsif. ECU mobil membaca bagaimana cara berkendara kita saat smooth maupun saat kita menginjak pedal gas secara penuh. Pada saat di-kickdown, tenaga akan naik secara penuh dengan lebih cepat dibandingkan saat pada mode Eco.



Setir terasa lebih berat daripada Eco namun mudah dikendalikan. Feedback dari setir sangat positif sehingga pengemudi lebih mudah ‘berkomunikasi’ dalam hal pengendaraan. Obyektifitas pada setir membuat pengemudi menjadi percaya diri pada saat menikung dengan cepat.

Puas dengan Comfort, saya memindahkan ke mode Sport Individual dengan transmisi Sport otomatis 8-kecepatan Steptronic. Mesin menjadi lebih galak, sentuh saja pedal throttle dengan ujung jari kaki, mobil langsung lari kencang. Berkat rasio bobot 1.542 kg dengan tenaga 252 hp, mobil terasa gesit ketika dibesut bermanuver di jalan tol. . Pabrikan mengklaim all-new BMW 530i Luxury ini mampu berakselerasi sprint dari 0 – 100 km/jam dalam waktu 6,2 detik.

Pengendaraan dan handlingnya terasa stabil sehingga saya merasa seperti mengemudikan BMW 3 Series. Transmisi ini terhubung dengan GPS dan fitur Auto Start Stopnya yang sekarang telah menyesuaikan responnya dengan kondisi rute dan traffic.



Dalam hal pengereman, sistem pengereman bekerja secara obyektif sesuai besaran tekanan yang diberikan oleh injakan kaki kanan. Anda tak perlu ragu-ragu untuk melakukan pengereman medium dengan hitungan jarak yang tepat.

Kendaraan yang stabil, tenaga yang besar, handling yang obyektif dan terukur, memberikan rasa fun-to-drive selama  saya menikmati jalan-jalan di dalam kota, jalan tol maupun waktu saya besut ke luar kota. Apalagi ketika melakukan perpindahan dengan paddle-shift, saya mendapatkan sensasi mengemudi yang berbeda. Letupan suara ‘blub’ (backfire) di setiap perpindahan transmisi mode Sport membuat adrenalin semakin meninggi.

Pada mode Eco dan Comfort suspensi terasa lebih empuk dan nyaman. Sedangkan pada  mode sport, suspensi menjadi sedikit lebih keras namun masih nyaman. Begitupun pada saat saya mencoba duduk di baris kedua. Bantingannya tak mengganggu posisi duduk dan tak mengganggu kenyamanan, saya tetap merasa tenang dan santai duduk di belakang supir. Ditunjang juga dengan legroom serta headroom yang lega. Untuk penumpang belakang tersedia dua layar monitor 10 inci yang dapat diatur dengan remote control.



Kendaraan ini dilengkapi dengan Driver Assistance di antaranya Park Assist dan Rear View Camera. Dengan Park Assist, pengemudi dapat memarkirkan kendaraannya baik secara paralel maupun lateral secara otomatis dengan hanya cukup menahan dan menekan tombol parkirnya. Secara otomatis setir akan berputar sendiri dan sensor membaca jarak untuk berhenti parkir.

BMW Seri 5 terbaru ini hadir dalam 3 pilihan, yakni 530i Luxury, 530i M-Sport dan 520d Luxury. Ketiga mobil ini di-CKD di pabrik BMW di kawasan Sunter, Jakarta Utara dengan harga yang dibanderol mulai Rp 1,149 Miliar sampai Rp 1,379 Miliar off-the-road.

Spesifikasi BMW 530i Luxury

Layout kendaraan: Sedan, mesin depan, 5 pintu,5 penumpang, RWD
Mesin: I-4 16 Valve Twin-turbo 2.0L/ 252hp @5200-6500rpm / 350Nm @1450-4800rpm
Transmisi: A/T 8-kecepatan Steptronic
Top Speed: 250 km/jam
0-100 km/jam: 6,2 detik
P x L x T: 4936 x 1868 x 1466 mm
Wheelbase: 1605 mm
Bobot kosong: 1.540 kg
Kapasitas Tangki: 65 liter
Rekomendasi BBM: Ron 95

VALDO PRAHARA

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature