Terdampak COVID-19, Bisnis Mobil Bekas Anjlok Sampai 80%

Terdampak COVID-19, Bisnis Mobil Bekas Anjlok Sampai 80%
JAKARTA, Carvaganza.com – Seharusnya bulan April dan Mei menjadi bulan panen bagi pasar mobil bekas. Pasalnya, di saat puasa Ramadhan dan Hari Raya Iduk Fitri bisnis mobil bekas mencapai puncaknya. Banyak yang melakukan transaksi jual beli karena ingin membawa mobil untuk mudik lebaran. Tapi tahun ini berbeda. Pandemi virus corona (COVID-19) membuat jual beli mobil seken berantakan. “April kemarin, demand (permintaan) mobil bekas nyaris tidak ada,” kata Hendro Kaligis, Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam bincang-bincang dengan FORWOT, Kamis (7/5/2020) malam. Suzuki sendiri memiliki Auto Value yang berbisnis mobil bekas. Hendro mengatakan secara umum tidak ada industri yang tidak terkena dampak COVID-19. Sebagian besar dampaknya negatif. Industri mobil bekas terutama di kota-kota besar seperti Jakarta Semarang Surabaya yang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Pas PSBB demand jadi kecil, nyaris tidak ada. Kalaupun ada, itu konsumen lama yang di follow up, konsumen baru tidak ada,” kata dia. Memang sulit untuk mengetahui angka pastinya. Karena jual beli mobil bekas tidak terorganisir seperti mobil baru. Namun diperkirakan pasar mobil bekas turun sampai 80 persen. Menurut Hendro penjualan Auto Value naik turun sejak awal tahun. Bahkan penjualan di bulan Maret naik cukup tinggi karena banyaknya permintaan. “Pada Maret penjualan tertinggi dalam satu tahun, naik sampai 70% lebih tinggi dari Februari. Saat itu kami yakin survive,” terang Hendro. Pada Maret lalu Auto Value sanggup melakukan transaksi sekitar 60 unit kendaraan. Namun begitu pekan ketiga Maret ketika PSBB mulai dilaksanakan, dampaknya langsung terasa. Konsumsi masyarakat beralih ke bahan pokok, permintaan mobil bekas langsung turun. “April kita hanya menjual 15-unit. Semua tiarap,” terang Hendro. Baca juga: PSBB Berlanjut, Suzuki Kembali Perpanjang Penutupan 3 Pabrik

Strategi

Guna menghindari penyebaran COVID-19, diperberlakukan berbagai aturan seperti social distancing, #WorkFromHome #DiRumahSaja dan kemudian PSBB. Rangkaian aturan ini membuat berbagai kegiatan terhenti. Hendro mengatakan Auto Value menyiapkan strategi meski demikian mengakui tak terlalu berjalan. Hal itu karena prioritas masyarakat bergeser ke membeli kebutuhan primer. Sehingga pembelian mobil bekas tidak ada dalam daftar prioritas. “Tidak ada juga formula atau strategi yang secara spesifik bisa dijalankan. Yang kami lakukan lebih memberikan kenyamanan dan keamanan bagi mitra. Misal, protokol kesehatan seperti masker, sarung tangan, disinfektan gratis. Kemudian ada program khusus. Misalnya memberikan salon gratis bagi para tenaga medis,” kata Hendro. Bagaimana dengan operasional? Ia mengakui hampir tak ada. Untuk penjualan biasanya pedagang berpatokan pada harga beli, asal tidak rugi. Sementara untuk pembelian rata-rata pemain mobil bekas menurunkan harga 20%. Itupun tidak terlalu jalan. Di kondisi saat ini, kata Hendro, banyak orang butuh uang cash, sehingga memutuskan menjual barang termasuk mobil bukan membeli. “Masalahnya kalau sekarang jual buat apa? Yang beli nggak ada termasuk pedagang. Demand pedagang hampir tidak ada,” kata dia. Baca juga: Suzuki Ertiga Sport, Cek Fakta Ini Sebelum Membeli

Keunggulan Auto Value

Meski demikian Auto Value berusaha tetap hadir bagi konsumen yang membutuhkan mobil bekas Suzuki. Hal ini bisa dilakukan karena Auto Value dijalankan oleh dealer tapi di bawah binaan Suzuki Indonesia. Jadi bisa dikatakan ini adalah layanan resmi jual beli mobil bekas untuk Suzuki. “Layanan yang diberikan sama seperti ketika kita membeli mobil baru. Mulai datang, suasana di dealer, sales person, product knowledge dan juga website yang berisikan informasi lengkap,” kata Edo, sapaan Hendro. Kedua ada garansi mobil-mobil Suzuki yang dijual dengan kualifikasi tertentu. Garansi adalah mesin dan transmisi selama 1 tahun atau 20 ribu kilometer. Garansi ini berlaku secara nasional. Sedangkan yang ketiga dengan rekanan pembiayaan, ada berbagai promo dan paket khusus jika membeli mobil bekas di Auto Value. Misalnya saja tenor pembelian sampai 6 tahun. Biasanya cuma 4 tahun tapi kami bisa lebih panjang,” kata dia. Semua kendaraan di Auto Value memiliki sertifikasi kendaraan yaitu Suzuki Certified Used Car. Hal ini untuk memastikan bahwa mobil yang dijual bukanlah mobil bekas banjir dan tabrakan, odometer tidak diputar, dan surat-surat lengkap. Auto Value menerapkan standar yang tinggi dalam proses sertifikasi mobil yang akan dijual. Dilakukan pengecekan pada 135 titik di mobil yang sedang diuji kualitasnya. “Mobil yang lolos dalam proses ini akan mendapatkan sertifikat resmi dari Suzuki Indonesia. Sehingga terjamin,” tutup Hendro. Baca juga: Ini Harga Terbaru dan Biaya Servis Suzuki Ertiga 2020 RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature