Mercedes AMG GLC 43 Coupe, Bold Move
SAYA sempat bingung dengan istilah coupe yang disematkan Mercedes-Benz pada mobil ini. Dalam pemahaman saya, mobil coupe adalah sedan dua pintu dengan bodi kekar, dan biasanya juga dengan mesin perkasa. Tapi, Mercedes-AMG GLC 43 Coupe yang saya coba di Kuala Lumpur, Malaysia November 2017 lalu justru berbentuk crossover atau compact SUV.
Sebelum ini, Mercedes sudah merilis beberapa varian GLC, yakni GLC 200, GLC 250 dan GLC 300 untuk mengejar ketertinggalan dari para kompetitor yang sudah lebih dulu menikmati segmen crossover premium. Namun, dalam hal tenaga, semua varian itu berada di bawah kompetitornya.
GLC 200 yang bermesin 4 silinder turbo, contohnya, hanya bertenaga 184 Hp. Sedang varian paling top, GLC 300 yang juga bermesin 4 silinder turbo, hanya mampu menyemburkan tenaga 241 Hp. Bandingkan dengan BMW X3, yang menyajikan dua pilihan mesin, yakni 4 silinder 2.0L twin turbo dan 6 silinder 3.0L inline twin turbo. Masing-masing mesin itu bertenaga 249 Hp dan 355 Hp.
Maka, GLC 43 AMG adalah jawaban Mercedes untuk menghadapi tantangan sensasi dan kenikmatan mengemudi yang ditawarkan BMW X3, Audi Q5 atau bahkan Porsche Macan S. Tambahan stereoid bukan cuma disuntikkan melalui mesin V6 3.0L bi-turbo yang kini bertenaga 362 Hp, melainkan juga pada desain eksterior yang lebih segar ketimbang para kompetitor.
Di saat BMW, Porsche dan Audi masih berkutat dengan model bodi agak boxy, Mercedes justru tampil berani dengan gaya yang lebih membulat hampir di segala sudut. Masuk akal, karena GLC memang dibangun di atas platform sedan C-Class, hingga sekilas mobil ini tampak lebih mirip sedan yang diberi velg 21 inci dan bersuspensi tinggi.
Dibandingkan para kompetitor, kabin AMG GLC 43 juga terasa jauh lebih mewah dan kekinian. Mungkin karena interiornya juga diadopsi dari sedan C-Class yang memang mewah. Karena itu, begitu duduk di dalam kabinnya, kita akan langsung merasa déjà vu.
Semua tombol dan tuas ada dalam jangkauan tangan pengemudi, tanpa harus terlalu lama mengalihkan perhatian dari jalanan. Cuma, karena bentuk buritannya yang landai, jangan berharap ruang bagasi yang lega seperti compact SUV lainnya.
Huruf AMG yang tersemat di model GLC coupe ini bukanlah sekadar tempelan. Baik mesin dan body kit asli bikinan AMG. Bedanya, tak ada tandatangan engineer AMG di blok mesin. Prinsip “one engine one man” masih menjadi privilege yang diterapkan AMG pada mesin V8 dan V12-nya.
Sistem all-wheel drive (Mercedes menyebutnya 4Matic) juga bekerja cukup brilian, memberi rasa percaya diri saat melaju kencang di jalanan basah. Suspensi udaranya empuk dan sangat nyaman pada mode pengendaraan comfort. Tapi, juga tak terlalu keras ketika mode pengendaraan berpindah ke sport dan sport+. Input steering yang tajam dan presisi sangat menyenangkan saat diajak menari di jalanan berliku.
Paddle shifter di belakang lingkar kemudi juga sangat membantu saat Anda ingin bermain-main dengan torsi 520 Nm-nya. Transmisi otomatis 9 percepatan membuat mobil berakselarasi dan deselerasi sangat halus, meski Anda selalu bisa mengajaknya bermain “kasar”, dengan sengaja menahan pedal gas hingga red line atau down shifting secara cepat pada saat mengerem sebelum menikung tajam. Dan pada momen itulah Anda merasakan sensasi mengendarai AMG yang sesungguhnya: raungan mesin yang menggelora dengan throttle bleep yang memanjakan telinga serta memacu adrenalin Anda.
Pertanyaannya, apakah mobil yang diklaim memiliki top speed hingga 250 km/j ini cukup untuk memuaskan dahaga Anda akan adrenalin? Dengan harga yang lebih dari Rp 1,5 miliar di Indonesia, pilihan yang tersedia sebenarnya cukup banyak. Namun, dengan mengeluarkan X3 dan Audi Q5 dari daftar pilihan karena desainnya yang mulai terasa passé, seharusnya Porsche Macan bisa menjadi pembanding. Jadi, sebelum memutuskan membeli Mercedes AMG GLC 43 ini, ada baiknya Anda juga mencoba sang Macan lebih dulu.
Spesifikasi Mercedes-AMG GLC 43 Coupe:
Mesin: V6 2996 cc
Tenaga: 362 hp @ 5.500–6.000 rpm
Torsi: 520 Nm @ 2.500–4.500 rpm
Transmisi: 9G-TRONIC
Akselerasi 0-100 km/jam: 4.9 detik
Top speed: 250 km/jam
Kapasitas tanki: 66 liter
Konsumsi BBM kombinasi: 8.7-8.3 liter/100 km
Suspensi depan: Air springs, single tube dampers with continuously variable damping action
Suspensi belakang: Air springs, single tube dampers with continuously variable damping action
Ban depan: 235/55 R19
Ban belakang: 255/50 R19
Rem depan: Discs, internally ventilated and perforated
Rem belakang: Discs, internally ventilated
Berat kotor: 1845 kg
MUNAWAR CHALIL (KUALA LUMPUR)
Sebelum ini, Mercedes sudah merilis beberapa varian GLC, yakni GLC 200, GLC 250 dan GLC 300 untuk mengejar ketertinggalan dari para kompetitor yang sudah lebih dulu menikmati segmen crossover premium. Namun, dalam hal tenaga, semua varian itu berada di bawah kompetitornya.
GLC 200 yang bermesin 4 silinder turbo, contohnya, hanya bertenaga 184 Hp. Sedang varian paling top, GLC 300 yang juga bermesin 4 silinder turbo, hanya mampu menyemburkan tenaga 241 Hp. Bandingkan dengan BMW X3, yang menyajikan dua pilihan mesin, yakni 4 silinder 2.0L twin turbo dan 6 silinder 3.0L inline twin turbo. Masing-masing mesin itu bertenaga 249 Hp dan 355 Hp.
Maka, GLC 43 AMG adalah jawaban Mercedes untuk menghadapi tantangan sensasi dan kenikmatan mengemudi yang ditawarkan BMW X3, Audi Q5 atau bahkan Porsche Macan S. Tambahan stereoid bukan cuma disuntikkan melalui mesin V6 3.0L bi-turbo yang kini bertenaga 362 Hp, melainkan juga pada desain eksterior yang lebih segar ketimbang para kompetitor.
Di saat BMW, Porsche dan Audi masih berkutat dengan model bodi agak boxy, Mercedes justru tampil berani dengan gaya yang lebih membulat hampir di segala sudut. Masuk akal, karena GLC memang dibangun di atas platform sedan C-Class, hingga sekilas mobil ini tampak lebih mirip sedan yang diberi velg 21 inci dan bersuspensi tinggi.
Dibandingkan para kompetitor, kabin AMG GLC 43 juga terasa jauh lebih mewah dan kekinian. Mungkin karena interiornya juga diadopsi dari sedan C-Class yang memang mewah. Karena itu, begitu duduk di dalam kabinnya, kita akan langsung merasa déjà vu.
Semua tombol dan tuas ada dalam jangkauan tangan pengemudi, tanpa harus terlalu lama mengalihkan perhatian dari jalanan. Cuma, karena bentuk buritannya yang landai, jangan berharap ruang bagasi yang lega seperti compact SUV lainnya.
Huruf AMG yang tersemat di model GLC coupe ini bukanlah sekadar tempelan. Baik mesin dan body kit asli bikinan AMG. Bedanya, tak ada tandatangan engineer AMG di blok mesin. Prinsip “one engine one man” masih menjadi privilege yang diterapkan AMG pada mesin V8 dan V12-nya.
Sistem all-wheel drive (Mercedes menyebutnya 4Matic) juga bekerja cukup brilian, memberi rasa percaya diri saat melaju kencang di jalanan basah. Suspensi udaranya empuk dan sangat nyaman pada mode pengendaraan comfort. Tapi, juga tak terlalu keras ketika mode pengendaraan berpindah ke sport dan sport+. Input steering yang tajam dan presisi sangat menyenangkan saat diajak menari di jalanan berliku.
Paddle shifter di belakang lingkar kemudi juga sangat membantu saat Anda ingin bermain-main dengan torsi 520 Nm-nya. Transmisi otomatis 9 percepatan membuat mobil berakselarasi dan deselerasi sangat halus, meski Anda selalu bisa mengajaknya bermain “kasar”, dengan sengaja menahan pedal gas hingga red line atau down shifting secara cepat pada saat mengerem sebelum menikung tajam. Dan pada momen itulah Anda merasakan sensasi mengendarai AMG yang sesungguhnya: raungan mesin yang menggelora dengan throttle bleep yang memanjakan telinga serta memacu adrenalin Anda.
Pertanyaannya, apakah mobil yang diklaim memiliki top speed hingga 250 km/j ini cukup untuk memuaskan dahaga Anda akan adrenalin? Dengan harga yang lebih dari Rp 1,5 miliar di Indonesia, pilihan yang tersedia sebenarnya cukup banyak. Namun, dengan mengeluarkan X3 dan Audi Q5 dari daftar pilihan karena desainnya yang mulai terasa passé, seharusnya Porsche Macan bisa menjadi pembanding. Jadi, sebelum memutuskan membeli Mercedes AMG GLC 43 ini, ada baiknya Anda juga mencoba sang Macan lebih dulu.
Spesifikasi Mercedes-AMG GLC 43 Coupe:
Mesin: V6 2996 cc
Tenaga: 362 hp @ 5.500–6.000 rpm
Torsi: 520 Nm @ 2.500–4.500 rpm
Transmisi: 9G-TRONIC
Akselerasi 0-100 km/jam: 4.9 detik
Top speed: 250 km/jam
Kapasitas tanki: 66 liter
Konsumsi BBM kombinasi: 8.7-8.3 liter/100 km
Suspensi depan: Air springs, single tube dampers with continuously variable damping action
Suspensi belakang: Air springs, single tube dampers with continuously variable damping action
Ban depan: 235/55 R19
Ban belakang: 255/50 R19
Rem depan: Discs, internally ventilated and perforated
Rem belakang: Discs, internally ventilated
Berat kotor: 1845 kg
MUNAWAR CHALIL (KUALA LUMPUR)
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature