Lika-Liku Toyota Hilux, Kelahiran Dan Kemunculannya Di Indonesia (Bagian 1)

Lika-Liku Toyota Hilux, Kelahiran Dan Kemunculannya Di Indonesia (Bagian 1)
JAKARTA, Carvaganza.com – Dua hari lagi, tepatnya pada hari Kamis (27/8), PT Toyota-Astra Motor (TAM) bakal meluncurkan Toyota Hilux anyar. Kendaraan komersial ini cukup menjadi pilihan favorit konsumen Indonesia dengan segala kelebihannya.

Kehadiran Toyota Hilux tidak terlepas dari inovasi Toyota dalam melahirkan kendaraan model truk 30 tahun sebelum kendaraan itu lahir. Berawal pada 1935, ketika Toyota membuat truk ringan diberi nama Toyoda Model G1. Kelahirannya justru lebih cepat 1 tahun dari kemunculan mobil penumpang Toyota pertama yakni Toyoda Model AA tahun 1936.

Model G1 dibuat untuk mendukung unit usaha di bidang pemintalan benang yang pada saat itu sedang meroket. Model G1 selesai diproduksi bulan Agustus 1935 dan dijual di akhir tahun 1935 oleh Hinode Motors sebagai dealer pertama Toyota.

Toyoda Model G1

Baca juga: Segera Masuk Indonesia, Toyota Siapkan Hilux Double Cab Baru

Truk ringan ini mengandalkan mesin 3.389 cc 6-silinder bertenaga 65 PS pada 3.000 rpm, sama persis dengan milik Toyoda Model AA karena keduanya dikembangkan secara bersamaan. Hal ini menegaskan bahwa Toyota sudah menerapkan konsep berbagi komponen untuk berbagai model sejak awal produksi. Dimensi Model G1 cukup besar, bermodalkan panjang 5.950 mm, lebar 2.191 mm, dan wheelbase 3.594 mm, dengan kapasitas angkut maksimum 1,5 ton. Total ada 379 unit Truk Model G1 yang diproduksi.

Produksi kendaraan komersial di Jepang kemudian booming selepas Perang Dunia II. Negara Matahari Terbit itu menuju pemulihan ekonomi setelah negerinya hancur karena perang dan Bom Atom. Yang pesanannya naik khususnya mobil niaga jenis truk ringan. Toyota pun bermain di segmen ini dengan merilis Toyopet RK23 pada 1956.

Penampilannya sudah modern di eranya, dengan dimensi panjang 4.290 mm. Diposisikan sebagai light truck atau pikap. Bonnetnya panjang dengan sepasang lampu depan membulat sebagai ciri khas mobil di era itu. Menggunakan chassis ladder frame.

Toyopet RK23

Baca juga: Meluncur Pekan Ini, Begini Prediksi Spesifikasi Toyota Hilux Facelift

Baca juga: Toyota Hilux Facelift Sudah Bisa Dipesan di Malaysia, Ini Detailnya

RK23 yang mengadopsi mesin bensin 4 silinder segaris 1.453 cc menghasilkan tenaga 48 PS pada 4.000 rpm. RK23 hanya bertahan dua tahun, setelah itu Toyota melakukan regenerasi tahun 1958 dengan melahirkan RK30. Sudah mengadopsi sinkromes pada transmisi dan memindahkan tuas transmisi ke kolom setir supaya bisa dinaiki oleh 3 orang. Pada 1959, namanya diubah jadi Toyopet Stout di tahun 1959 dan Toyota Light Stout di tahun 1963. Setelah itu, Light Scout dihentikan produksinya karena berada di segmen yang sama dan digantikan oleh Toyota Hilux.

Sejarah Awal Toyota Hilux
Toyota Hilux lahir pada 1968. Nama itu diambil dari kepanjangan High (tinggi) dan Luxury (mewah) guna melepaskan kesan kendaraan pikap ini hanya sebagai angkutan barang. Toyota tetap mempertahankan mesin di depan pada Hilux, tidak mengikuti trend desain truk saat itu.

Pabrikan lain umumnya menghilangkan hidung truk dan mesin dipindahkan ke bawah jok depan agar daya angkut bertambah banyak. Alhasil bak truk bisa dibuat lebih panjang tanpa mengurangi dimensi truk secara keseluruhan.

Baca juga: 18 Tahun Hadir di Indonesia, Mitsubishi Triton Terus Berevolusi

Toyota Hilux Generasi 1

Toyota tetap mempertahankan desain mesin depan karena menganggap, kebutuhan sebagai pikap perkotaan tidak membutuhkan daya angkut barang besar. Jadi, Hilux tidak perlu memotong hidungnya, kendaraan pun tetap lebih stylish untuk orang kota pemilik usaha.

Salah satu alasan Toyota tetap mempertahankan desain mesin karena faktor pasar Amerika Serikat. Sebagai salah satu pasar terbesar di dunia, kendaraan komersial di Paman Sam tetap mengadopsi hidung di depan. Dan Toyota ingin mengekspor Hilux ke sana. Terbukti Hilux diterima di AS setelah masuk pada 1969.

Hilux generasi awal mengadopsi konstruksi sasis terpisah antara kabin dan bak belakang, serta mengandalkan suspensi double wishbone di depan dan per daun (leaf spring) di belakang. Dengan daya angkut maksimal 1.000 kg, Hilux memakai mesin 1.490 cc 4 silinder bertenaga 70 PS pada 5.000 rpm serta transmisi manual 4-speed. Tahun 1971, Hilux memanfaatkan mesin lebih besar 1.587 cc 4-silinder bertenaga 83 PS pada 5.400 rpm, disertai opsi bak belakang standar atau lebih panjang.

Baca juga: Dari Sedan Ke SUV, Toyota Corolla Dari Generasi Ke Generasi (Bagian 1)

Baca juga: Dari Sedan Ke SUV, Toyota Corolla Dari Generasi Ke Generasi (Bagian 2)

Hilux Generasi Ketiga
Histori yang paling stand out untuk pasar Amrik adalah Toyota menyediakan warna oranye disertai slogan "Hilux California -- born in Japan, raised in the U.S”. Yang ikonik lagi mungkin masih pada ingat tulisan TOYOTA dalam huruf kapital di bak belakang Hilux? Pelopornya adalah generasi ketiga.

Hilux Generasi Ketiga ini juga mencatatkan produksi lebih dari 1 juta unit di akhir 1978. Tepat 1 dasawarsa sejak kemunculannya di tahun 1968.

Toyota Hilux Oranye

Generasi ketiga juga diwarnai dengan inovasi model penggerak 4 roda (AWD) pada Oktober 1979. Mesin yang dipakai juga lebih besar 18R-J 4 silinder segaris 2.0 liter yang menghasilkan tenaga 109 PS. Selain itu, pabrikan Toyota juga mulai menyediakan pilihan mesin diesel di generasi ini untuk pertama kalinya pada tipe penggerak roda belakang. Mengandalkan jantung pacu 4 silinder segaris 2.188,  bertenaga 72 PS pada 4.2000 rpm dan torsi 14,5 kgm pada 2.400 rpm. Masih di generasi ketiga, Toyota memperkenalkan Hilux model double cabin (kabin ganda) pada Oktober 1981. (Bersambung...)

EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature