Fitur CMBS Honda SENSING, Menjaga Mobil dari Potensi Tabrakan

MOTEGI, 26 Oktober 2019 – “Safety for Everyone” menjadi kampanye keselamatan global yang terus digaungkan Honda Motor Co., Ltd. Kampanye ini bertujuan mewujudkan kehidupan masyarakat yang bebas dari kecelakaan lalu lintas bukan hanya untuk pengguna kendaraan pribadi, tetapi semua pihak pengguna jalan.
Salah satu wujud dari konsep ini diaplikasikan Honda lewat teknologi Honda SENSING. “Honda berupaya keras untuk membuat teknologi untuk mewujudkan masyarakat tanpa kecelakaan lalu lintas,” kata Makoto Otabe dari Honda R&D Japan kepada jurnalis Indonesia di Sirkuit Twin Ring Motegi dalam rangkaian liputan The 46th Tokyo Motor Show 2019 bersama PT Honda Prospect Motor.
Pada intinya, Honda SENSING merupakan teknologi keselamatan aktif yang dirancang untuk membantu pengendara agar lebih waspada saat melakukan perjalanan. Ada 2 sensor yang digunakan yakni sensor Millimeter-Wave Radar yang terdapat pada Front Grille.
Radar gelombang millimeter ini dapat mendeteksi objek yang jauh dan mengukur jaraknya secara akurat. Ini berarti dapat digunakan untuk objek bergerak dengan berbagai kecepatan. “Kemudian ada sensor Monucular Camera yang terpasang di bagian dalam pada kaca depan mobil. Kamera ber-resolusi tinggi tidak hanya dapat mengenali kendaraan dan garis jalan,” jelas Makoto Otabe.

Baca juga: Menjajal Kecanggihan Fitur-Fitur Keamanan Honda SENSING
Baca juga: All New Honda Jazz Pertama Kali Dilengkapi Honda Sensing
Ada 4 fitur penting di Honda SENSING. Carvaganza akan membahas fitur pertama yaitu Collision Mitigation Braking System (CMBS). Fitur CMBS ini membantu pengemudi untuk menghindari tabrakan ketika sistem mendeteksi adanya potensi benturan dengan kendaraan yang melaju ataupun pejalan kaki di depan.
Fitur ini akan memperingatkan pengguna secara bertahap dengan peringatan otomatis berupa audio visual, mengencangkan sabuk pengaman serta mengaktifkan rem secara bertahap.

Kami menguji fitur ini di kei car, Honda N-Box. Sebuah jalur lurus disediakan dengan jarak sekitar 100 meter. Mobil mekaju dengan kecepatan sekitar 20-30 km/jam mengarah ke dummy bergambar mobil. Nah, Millimeter-Wave Radar dan Monucular Camera ini akan mendeteksi kendaraan -- atau pejalan kaki -- yang melaju di depan mobil.
Ketika sistem menentukan ada risiko tabrakan, sistem akan memberikan peringatan secara audio dan visual yang ditampilkan melalui layar Driver Information Interface (DII), serta menggetarkan pedal akselerator.
Jika mobil terus melaju dan peringatan diabaikan, disinilah fitur CMBS bekerja. Fitur ini akan melakukan pengereman otomatis guna menghindari kecelakaan dengan obek di depan. “Pengereman ini otomotis dengan tekanan yang berbeda-beda tergantung tingkat situasi darurat yang dihadapi,” kata instruktur Honda yang mendampingi Carvaganza.

Ketika mendekati dummy, Carvaganza diminta untuk melepas gas, tidak menginjak rem, dan hanya memegang kemudi. Awalnya, kaget juga karena yang ada dalam pikiran adalah mobil akan menabrak. Ternyata, sistem CMBS ini langsung bekerja dan menghentikan mobil dengan jarak hanya sekitar 50 cm dari dummy.
“Mobil berhenti sekitar 3-5 detik,” kata sang instruktur. “Setelah itu kita bisa menginjak rem dan menghindari objek tersebut.” Bagaimana jika kita reflek menekan pedal rem? Otomatis fitur ini akan non-aktif dan mobil bergerak ke depan.
Fitur ini tentunya akan sangat membantu ketika berada di tempat parkir atau kemacetan. Selanjutnya, Carvaganza akan membahas fitur Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation (RDM).
https://youtu.be/FSyxfmr6T8g
RAJU FEBRIAN (MOTEGI)
Salah satu wujud dari konsep ini diaplikasikan Honda lewat teknologi Honda SENSING. “Honda berupaya keras untuk membuat teknologi untuk mewujudkan masyarakat tanpa kecelakaan lalu lintas,” kata Makoto Otabe dari Honda R&D Japan kepada jurnalis Indonesia di Sirkuit Twin Ring Motegi dalam rangkaian liputan The 46th Tokyo Motor Show 2019 bersama PT Honda Prospect Motor.
Pada intinya, Honda SENSING merupakan teknologi keselamatan aktif yang dirancang untuk membantu pengendara agar lebih waspada saat melakukan perjalanan. Ada 2 sensor yang digunakan yakni sensor Millimeter-Wave Radar yang terdapat pada Front Grille.
Radar gelombang millimeter ini dapat mendeteksi objek yang jauh dan mengukur jaraknya secara akurat. Ini berarti dapat digunakan untuk objek bergerak dengan berbagai kecepatan. “Kemudian ada sensor Monucular Camera yang terpasang di bagian dalam pada kaca depan mobil. Kamera ber-resolusi tinggi tidak hanya dapat mengenali kendaraan dan garis jalan,” jelas Makoto Otabe.

Baca juga: Menjajal Kecanggihan Fitur-Fitur Keamanan Honda SENSING
Baca juga: All New Honda Jazz Pertama Kali Dilengkapi Honda Sensing
Ada 4 fitur penting di Honda SENSING. Carvaganza akan membahas fitur pertama yaitu Collision Mitigation Braking System (CMBS). Fitur CMBS ini membantu pengemudi untuk menghindari tabrakan ketika sistem mendeteksi adanya potensi benturan dengan kendaraan yang melaju ataupun pejalan kaki di depan.
Fitur ini akan memperingatkan pengguna secara bertahap dengan peringatan otomatis berupa audio visual, mengencangkan sabuk pengaman serta mengaktifkan rem secara bertahap.

Kami menguji fitur ini di kei car, Honda N-Box. Sebuah jalur lurus disediakan dengan jarak sekitar 100 meter. Mobil mekaju dengan kecepatan sekitar 20-30 km/jam mengarah ke dummy bergambar mobil. Nah, Millimeter-Wave Radar dan Monucular Camera ini akan mendeteksi kendaraan -- atau pejalan kaki -- yang melaju di depan mobil.
Ketika sistem menentukan ada risiko tabrakan, sistem akan memberikan peringatan secara audio dan visual yang ditampilkan melalui layar Driver Information Interface (DII), serta menggetarkan pedal akselerator.
Jika mobil terus melaju dan peringatan diabaikan, disinilah fitur CMBS bekerja. Fitur ini akan melakukan pengereman otomatis guna menghindari kecelakaan dengan obek di depan. “Pengereman ini otomotis dengan tekanan yang berbeda-beda tergantung tingkat situasi darurat yang dihadapi,” kata instruktur Honda yang mendampingi Carvaganza.

Ketika mendekati dummy, Carvaganza diminta untuk melepas gas, tidak menginjak rem, dan hanya memegang kemudi. Awalnya, kaget juga karena yang ada dalam pikiran adalah mobil akan menabrak. Ternyata, sistem CMBS ini langsung bekerja dan menghentikan mobil dengan jarak hanya sekitar 50 cm dari dummy.
“Mobil berhenti sekitar 3-5 detik,” kata sang instruktur. “Setelah itu kita bisa menginjak rem dan menghindari objek tersebut.” Bagaimana jika kita reflek menekan pedal rem? Otomatis fitur ini akan non-aktif dan mobil bergerak ke depan.
Fitur ini tentunya akan sangat membantu ketika berada di tempat parkir atau kemacetan. Selanjutnya, Carvaganza akan membahas fitur Lane Keeping Assist System (LKAS) dan Road Departure Mitigation (RDM).
https://youtu.be/FSyxfmr6T8g
RAJU FEBRIAN (MOTEGI)
Featured Articles
- Latest
- Popular
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature