FEATURE: Campervan in NZ, Exploring the Middle Earth (Bag. 1)
WELOCME to Middle Earth. Begitu memasuki Wellington International Airport-New Zealand beberapa waktu lalu, saya langsung merasa berada di dalam imaginary world JRR Tolkien. Pihak pengelola bandara bekerjasama dengan Weta (workshop yang menggarap film Lord of The Ring dan The Hobbit) untuk membuat hiasan unik.
Pengunjung bisa dengan mudah melihat patung Gollum lengkap dengan ikan-ikan yang sedang ia tangkap dan beberapa elang raksasa dengan Gandalf di punggung salah satunya. Dan semua itu menggantung di langit-langit bandara. Tak hanya itu, dua tahun sejak film The Hobbit tayang pada 2012, Wellington International Airport juga mendapat penghuni baru berupa patung Smaug.
Penduduk New Zealand memang bangga menjadi “rumah” bagi dunia imajinasi JRR Tolkien di dalam film. Keterlibatan negara Kiwi tersebut bukan hanya karena sutradaranya, Peter Jackson, yang merupakan warga negara itu tapi juga alamnya yang breathtaking. Begitu keluar dari kota mana pun, Anda akan disuguhkan hamparan pemandangan bagaikan surga. Percayalah, saya tak melebih-lebihkannya. Scenery yang Anda lihat di film Lord of The Ring dan The Hobbit akan sama dengan aslinya, tentunya minus property untuk kebutuhan film. Itulah yang membuat New Zealand menjadi salah satu destinasi wajib bagi para turis pecinta alam.
New Zealand terdiri dari dua pulau besar (North dan South Island) dan beberapa pulau kecil. Negara commonwealth seluas 268.021 km2 ini memiliki pemandangan yang luarbiasa indah. Tak hanya itu, juga terdapat banyak tempat pemberhentian gratis untuk memotret, atau sekadar istirahat sambil duduk di kursi-kursi yang disediakan.
Oleh karena itu, Anda membutuhkan alat transportasi yang memberikan fleksibilitas untuk mejelajahinya secara optimal. Campervan merupakan pilihan tepat. Pasalnya, kendaraan itu tak hanya menjadi “kaki” Anda, tapi juga “rumah” berjalan. Ya, campervan memiliki fasilitas akomodasi seperti tempat tidur, pantry dan toilet. Bahkan ada pula yang dilengkapi shower room.
Di New Zealand sendiri terdapat beberapa perusahaan yang menewakan campervan seperti Britz, Apollo, Jucy, Maui dan banyak lagi. Kelasnya pun berbeda-beda, tergantung kapasitas penumpang dan fasilitas yang tersedia. Lantas apa yang membuat campervan lebih unggul ketimbang alat transportasi lain seperti mobil sewaan?
“Kalau traveling dengan campervan, kita bisa bermalam persis di tepi danau, di tengah hutan, atau di pinggir pantai. Jadi begitu bangun tidur dan membuka pintu, di hadapan kita langsung pemandangan alam,” ujar Ubaidillah Nugraha yang melakukan perjalanan Christchurch-Milford Sound-Queenstown (pulang-pergi dengan total jarak 2.000 km) selama 10 hari.
Kelebihan inilah yang tak dimiliki alat transportasi lain. Mobil sewaan memang memberikan fleksibilitas, tapi Anda tetap harus menginap di hotel/motel yang memiliki keterbatasan lokasi.
“Keuntungan campervan adalah kita tak perlu khawatir tentang akomodasi karena tak perlu booking penginapan sebelumnya. Kita bisa lebih maksimal dalam mengeksplorasi trip dan bisa berganti tujuan dalam sekejap bila berubah pikiran,” ujar Rudi Kurniawan yang pernah melakukan perjalanan melintasi beberapa kota di South Island (dari Christchurch sampai Fox Glacier) sepanjang 1.800 km selama 10 hari.
Bersambung ke bagian 2…
MIRAH PERTIWI
Pengunjung bisa dengan mudah melihat patung Gollum lengkap dengan ikan-ikan yang sedang ia tangkap dan beberapa elang raksasa dengan Gandalf di punggung salah satunya. Dan semua itu menggantung di langit-langit bandara. Tak hanya itu, dua tahun sejak film The Hobbit tayang pada 2012, Wellington International Airport juga mendapat penghuni baru berupa patung Smaug.
Penduduk New Zealand memang bangga menjadi “rumah” bagi dunia imajinasi JRR Tolkien di dalam film. Keterlibatan negara Kiwi tersebut bukan hanya karena sutradaranya, Peter Jackson, yang merupakan warga negara itu tapi juga alamnya yang breathtaking. Begitu keluar dari kota mana pun, Anda akan disuguhkan hamparan pemandangan bagaikan surga. Percayalah, saya tak melebih-lebihkannya. Scenery yang Anda lihat di film Lord of The Ring dan The Hobbit akan sama dengan aslinya, tentunya minus property untuk kebutuhan film. Itulah yang membuat New Zealand menjadi salah satu destinasi wajib bagi para turis pecinta alam.
New Zealand terdiri dari dua pulau besar (North dan South Island) dan beberapa pulau kecil. Negara commonwealth seluas 268.021 km2 ini memiliki pemandangan yang luarbiasa indah. Tak hanya itu, juga terdapat banyak tempat pemberhentian gratis untuk memotret, atau sekadar istirahat sambil duduk di kursi-kursi yang disediakan.
Oleh karena itu, Anda membutuhkan alat transportasi yang memberikan fleksibilitas untuk mejelajahinya secara optimal. Campervan merupakan pilihan tepat. Pasalnya, kendaraan itu tak hanya menjadi “kaki” Anda, tapi juga “rumah” berjalan. Ya, campervan memiliki fasilitas akomodasi seperti tempat tidur, pantry dan toilet. Bahkan ada pula yang dilengkapi shower room.
Di New Zealand sendiri terdapat beberapa perusahaan yang menewakan campervan seperti Britz, Apollo, Jucy, Maui dan banyak lagi. Kelasnya pun berbeda-beda, tergantung kapasitas penumpang dan fasilitas yang tersedia. Lantas apa yang membuat campervan lebih unggul ketimbang alat transportasi lain seperti mobil sewaan?
“Kalau traveling dengan campervan, kita bisa bermalam persis di tepi danau, di tengah hutan, atau di pinggir pantai. Jadi begitu bangun tidur dan membuka pintu, di hadapan kita langsung pemandangan alam,” ujar Ubaidillah Nugraha yang melakukan perjalanan Christchurch-Milford Sound-Queenstown (pulang-pergi dengan total jarak 2.000 km) selama 10 hari.
Kelebihan inilah yang tak dimiliki alat transportasi lain. Mobil sewaan memang memberikan fleksibilitas, tapi Anda tetap harus menginap di hotel/motel yang memiliki keterbatasan lokasi.
“Keuntungan campervan adalah kita tak perlu khawatir tentang akomodasi karena tak perlu booking penginapan sebelumnya. Kita bisa lebih maksimal dalam mengeksplorasi trip dan bisa berganti tujuan dalam sekejap bila berubah pikiran,” ujar Rudi Kurniawan yang pernah melakukan perjalanan melintasi beberapa kota di South Island (dari Christchurch sampai Fox Glacier) sepanjang 1.800 km selama 10 hari.
Bersambung ke bagian 2…
MIRAH PERTIWI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature