F1: Strategi Red Bull Bawa Perez Terdepan di GP Monaco, Leclerc Gagal Berjaya di Kampung Halaman

Perez Monaco

MONTE CARLO, Carvaganza – Grand Prix Monaco yang selalu diekspektasikan berlangsung membosankan selama ini, memberikan kejutan di edisi 2022 ini. Namun hasil tetap tidak berujung klimaks untuk jagoan kandang, Charles Leclerc. Kali ini, Red Bull kembali meraih kemenangan yang dipersembahkan oleh Sergio Perez yang berhasil membaca perubahan kondisi cuaca sepanjang balapan.

Perez menjadi pembalap asal Meksiko pertama di F1 yang berhasil menjadi pemenang Grand Prix Monaco, yang berlangsung dengan kondisi trek basah ke kering. Dominasi Ferrari yang ditunjukkan sejak awal akhir pekan kembali tidak berbuah manis, terutama untuk Leclerc sebagai pembalap kelahiran Monaco. Adu strategi antara Ferrari dan Red Bull menjadi cerita di Monaco, menghadapi kondisi cuaca yang berubah-ubah.

Performa Ferrari F1-75 yang perkasa di trek berkelok membawa Leclerc meraih pole position, diikuti Carlos Sainz di posisi kedua. Perez yang di akhir kualifikasi melintir dan menyenggol pembatas di posisi ketiga, disusul Max Verstappen rekan setimnya di posisi keempat. Posisi tersebut sempat tampak tidak akan berubah di awal balapan, khususnya setelah diputuskan start dipandu safety car karena hujan yang turun jelang start.

GP Monaco Start

Setelah sempat tertunda sampai lebih dari 15 menit, formation lap yang sempat dipandu safety car akhirnya berujung ditundanya start karena hujan yang semakin deras. Hampir setengah jam lamanya balapan ditunda untuk menunggu kondisi cuaca memungkinkan untuk melanjutkan. Balapan akhirnya dimulai lebih dari satu jam dari jadwal awal.

Baca Juga: Ini Diecast Langka Yang Ditunggu-tunggu Kehadirannya Oleh Kolektor

Dipandu safety car, Leclerc memimpin balapan hujan di depan Sainz, Perez, dan Verstappen. Namun saat balapan belum dilepas oleh safety car, Nicholas Latifi langsung mengalami insiden melebar di tikungan Loews Hairpin karena kesalahan mengerem. Begitu juga dengan Lance Stroll yang menyenggol pembatas saat melebar di Massenet, di lap yang sama. Setelah beberapa lap observasi di belakang safety car, balapan akhirnya dimulai dengan rolling start.

Leclerc memimpin dan perlahan melebarkan jaraknya di depan para rival. Sementara Sainz berjuang mempertahankan jaraknya agar tidak rentan serangan dari Perez dan Verstappen. Meski hujan sudah berhenti sejak restart, seluruh pembalap memilih menggunakan ban extreme wet karena permukaan trek yang dianggap terlalu basah untuk intermediate. AlphaTauri menjadi yang pertama berjudi berganti ke ban intermediate untuk Pierre Gasly, di lap 16.

Leclerc Pitstop

Gasly secara perlahan meraih lap time lebih kencang dengan ban intermediate di trek yang juga berangsur mengering. Hal ini memicu tim lain untuk mengambil strategi yang sama, yang di baris depan diadopsi oleh Perez di lap 17. Melihat progres positif Perez, kemudian Leclerc dan Verstappen juga berganti ke intermediate di lap 19. Hanya Sainz yang memilih tidak memakai intermediate karena ingin menunggu trek cukup kering untuk berganti ke slick.

Setelah pit stop tadi, Perez berhasil berada di depan Leclerc yang kehilangan posisi terdepan dan dihantui Verstappen. Lalu di lap 22, baru Sainz merasa trek sudah cukup ideal untuk pakai ban slick, yaitu kompon hard. Namun saat prosesi pit stop ini terjadi kepanikan di garasi Ferrari yang terlalu awal memanggil Leclerc untuk juga berganti ke slick. Alhasil Leclerc harus mengantre karena double stack di belakang Sainz, yang akhirnya keluar pit di belakang Verstappen saat Red Bull juga melakukan hal sama di lap berikutnya.

Perez, Sainz, Verstappen, dan Leclerc menguasai baris depan, sementara George Russell tampak nyaman di posisi kelima dari serangan Lando Norris. Saat memasuki paruh pertama balapan, terjadi insiden besar melibatkan Mick Schumacher. Pembalap Haas tersebut kehilangan grip dan melintir di chicane Piscine, lalu menabrak pembatas yang membuat mobilnya hancur. Safety car masuk ke trek lagi, dan kemudian balapan kembali dihentikan untuk perbaikan pembatas.

Mick Schumacher Monaco

Balapan kembali dimulai di lap 33, bersamaan dengan batas waktu yang semakin ketat. Selama masa bendera merah, duo Red Bull mendapat ban baru yaitu kompon medium, sementara Ferrari merasa ban hard yang dipakai sejak pit stop akan lebih ideal untuk sampai finish. Sejak dimulai kembali, jalannya balapan seakan sebuah prosesi, tidak ada aksi menarik. Akhirnya karena batas waktu balapan, race director memutuskan balapan ditentukan dengan hitung mundur waktu, bukannya jumlah lap.

Perez di depan tidak bisa membuat jarak yang signifikan di depan Sainz, meski dengan ban baru dan kompon lebih kencang. Para pembalap di empat besar sempat tarik ulur jarak satu sama lain, namun tidak bisa melakukan manuver menyerang sampai finish. Perez sempat laporkan ban depannya melepuh di lap-lap akhir, tapi posisinya tetap aman dan bisa bertahan dari tekanan Sainz.

Monaco GP

Akhirnya Perez meraih kemenangan pertamanya di Monaco, sekaligus yang pertama bagi pembalap F1 asal Meksiko. Sainz finish kedua dengan jarak 1,154 detik dari Perez, disusul Verstappen yang tidak sampai setengah detik di belakangnya. Leclerc akhirnya bisa merasakan finish balapan di kampung halamannya, meski harus kecewa karena gagal terjemahkan pole menjadi kemenangan.
(WAHYU HARIANTONO)

Baca Juga: Suzuki Rilis Konsep Vision Gran Turismo, Roadster Hybrid Pakai Mesin Hayabusa

Monaco GP Finish

Monaco GP klasemen

Monaco GP Klasemen

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature