Tren SUV Mulai Kejar Dominasi MPV

Tren SUV Mulai Kejar Dominasi MPV
“SUVs are the Swiss Army Knife of cars.” Sport Utility Vehicle atau SUV ibarat pisau Swiss Army-nya mobil. Inilah pernyataan yang diberikan jurnalis otomotif terkenal asal Australia, Stephen Corby ketika menggambarkan sebuah SUV. Berlebihan? Rasanya tidak juga.

Konsumen memiliki banyak alasan memilih mobil. Selain soal tampilan dan fungsionalitas, ada juga yang ingin tampil berbeda, stand out di antara yang lain. Inilah yang membuat SUV dengan tampangnya yang gagah dan macho menjadi berbeda di antara model lain seperti sedan atau multi purpose vehicle (MPV).

Anda boleh suka atau tidak, SUV kini menjadi salah satu mobil yang kini disukai konsumen. Popularitasnya naik cepat bahkan mulai merambat mengejar multi purpose vehicle (MPV). Mulai dari SUV yang berbadan besar, mid-size SUV, small SUV, atau juga crossover -- yang merupakan pekawinan silang antara pikap atau sedan dengan SUV -- kini kian digemari.

Popularitas SUV juga mengalami tren yang sama di Tanah Air. Pasar SUV di Tanah Air termasuk sesak. Sebagian besar agen pemegang merek (APM) baik Jepang, Korea, Eropa, Amerika Serikat, dan kini China bermain di segmen ini. Low SUV seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda BR-V, Suzuki SX-4, Nissan Juke, Mazda CX-3, Chevrolet Trax.

Kemudian Medium SUV seperti Honda CR-V, HR-V, Toyota Fortuner, CH-R, Nissan X-Trail, Chevrolet Captiva, Suzuki Grand Vitara, Mazda CX-5, Hyundai Tucson, Santa-Fe, Mitsubishi Pajero Sport, Outlander, Isuzu mu-X, dan pendatang baru DFSK Glory 580. Belum lagi pabrikan premium seperti Mercedes-Benz, BMW, Audi, Lexus, Porsche, Lamborghini juga tak mau ketinggalan bermain di segmen ini.



Hal tersebut menunjukkan jika APM menyadari segmen SUV cukup diminati konsumen. Merunut pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrikan ke diler (wholesales) untuk segmen kendaraan SUV di tahun 2017 sebanyak 73.374 unit. Jumlah ini mengalami kenaikan 1,15% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 72.537 unit.

Bahkan tren penjualan yang positif ini sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Masih mengutip data yang sama, penjualan mobil SUV di tahun 2015 tercatat hanya 54.256 unit. Sedangkan tahun 2014 sebanyak 53.855 unit.

Ketat? Jelas, tapi peningkatan popularitasnya juga menggiurkan.



Satu nama yang juga siap bersaing di segmen ini adalah Wuling Motors. Pabrikan asal China itu memang melakukan penetrasi yang cukup cepat di pasar Indonesia. Meski baru saja merayakan tahun pertama kehadirannya di Tanah Air, Wuling Motors sudah menghadirkan dua model yaitu Low MPV Confero S pada Agustus 2017 dan MPV Cortez selang 6 bulan kemudian.

Lewat dua lini produk di segmen MPV ini, dalam kurun waktu bulan Agustus 2017 hingga September 2018, Wuling telah berhasil mencatatkan angka penjualan lebih dari 17.000 unit berdasarkan catatan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pencapaian tersebut berhasil mengantarkan Wuling masuk ke dalam jajaran 10 besar brand otomotif dalam hal jumlah penjualan kendaraan.

Langkah Wuling berlum berhenti di sini. Mereka sudah menyiapkan rencana memboyong model baru tahun depan; Wuling SUV.



Wuling memanfaatkan ajang GIIAS 2018, Agustus lalu, menampilkan bakal calon model yang akan diperkenalkan di Indonesia itu. Mobil dengan kelir abu-abu ini ditempatkan di bagian depan booth Wuling. “Ya, Wuling SUV akan kami perkenalkan tahun depan. Pastinya kapan? Tunggu saja,” kata Dian Asmahani, Brand Manager SGMW Motor Indonesia, memastikan rencana tersebut.

Selama GIIAS 2018, banyak pengunjung yang dengan serius memperhatikan mobil yang di negeri asalnya Cina bernama Boujun 530. Wuling juga mengungkapkan sebagian spesifikasinya. Wuling SUV ini memiliki panjang 4.655 mm, lebar 1.835 mm, tinggi 1.760 mm dan jarak sumbu roda 2.750 mm. Sedangkan mesin bakal diperkuat mesin 1.5 liter dengan turbo. Disebutkan jika mesin ini memiliki tenaga 148 hp dan bertransmisi 6-speed manual atau 6-speed otomatis dual-clutch (DCT).

Untuk teknologi yang digunakan, mobil ini menggunakan sistem gerak-roda-depan (FWD), menggunakan Electic Power Steering (EPS), disc brake depan dan belakang, suspensi MCPherson Stut Coil Spring dan Coil Spring untuk suspensi belakang. Keduanya merupakan suspensi independent.



Pada bagian kabin, Wuling SUV menggunakan kontrol audio serta cruise control pada bagian kemudinya. Untuk informasi pengemudi, terdapat layar berukuran 7-inci. Mobil ini juga telah terdapat keyless ignition untuk menyalakan dan mematikan mesin. Sebagai pusat hiburan, terdapat layar sentuh berukuran 8-inci yang terkoneksi dengan Infinity Sound System.

Bersaing dengan nama-nama yang sudah lebih dulu hadir jelas bukan pekerjaan gampang. Tapi dengan dengan spesifikasi yang dimilikinya, Wuling SUV ini cukup menjanjikan. Apalagi pengalaman dengan Confero dan Cortez cukup menunjukkan jika Wuling punya kemampuan mengejutkan.

Jika melihat catatan SUV Wuling yang dikenal di negara asalnya bernama Baojun 530 itu cukup baik mendapat penerimaan masyarakat China, kendati baru dirilis Maret lalu. Wholesale Baojun 530 pada periode Februari-Agustus 2018 mencapai 86,421 unit di China. Jika dibandingkan dengan pesaingnya Haval H6 dan Changan CS75, Baojun 530 cukup kompetitif.

Jadi, kita tunggu saja gebrakan SUV Wuling yang sudah dijadwalkan bakal mengaspal di Indonesia tahun depan.

RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature