Stellantis Tangguhkan Pabriknya Di Rusia, Nasib Ribuan Karyawan Terancam
MILAN, Carvaganza – Grup Otomotif Stellantis baru saja mengumumkan pihaknya saat ini tengah menangguhkan fasilitas pabriknya di Rusia. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan mengalami kesulitan untuk menyuplai logistik karena sanksi yang diterapkan pada ibukota Moskow. Sementara itu, lokasi pabrik produksi milik Stellantis berada di Kaluga, sekitar 200 km dari Moskow dan didirikan bersama dengan produsen Jepang, Mitsubishi.
“Mengingat peningkatan pesat setiap hari dalam sanksi silang dan kesulitan logistik, Stellantis telah menangguhkan operasi manufakturnya di Kaluga untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap semua sanksi silang dan untuk melindungi karyawannya," kata pihak Stellantis dalam siaran persnya.
Menurut catatan Reuters, pabrik milik Stellantis ini ditugaskan untuk memproduksi kendaraan keluarga seperti MPV dan sejenisnya dengan total karyawan yang mencapai 2.700 orang. Setelah berita resmi mengenai penangguhan yang dilakukan oleh Stellantis tetap akan membayar gaji dengan skema downtime lokal lewat periode liburan.
Sementara itu, Stellantis yang diketahui sebagai produsen mobil terbesar keempat di dunia hanya menyumbang sekitar 1 persen penjualan di Rusia. Brand di bawah payung Stellantis yang dipasarkan di Rusia terdiri dari Peugeot, Citroen, Opel, Jeep dan Fiat. Hingga berita ini diturunkan, Stellantis belum mengumumkan penangguhan ini akan dilakukan di Rusia namun mereka mengharapkan kondisi ini akan segera stabil dalam waktu dekat.
Baca Juga: Smart #1, Mobil Listrik Untuk Menandingi Hyundai Kona Electric dan VW ID.3
Lebih dari itu, Stellantis juga telah membatalkan sejumlah rencana jangka panjang termasuk investasi di negara tersebut karena kondisi peperangan. Sementara itu, fasilitas pabrik yang berada di Kaluga tersebut akan tetap beroperasi hanya untuk menyuplai pasar lokal dan area sekitar kota tersebut. Stellantis telah menangguhkan semua ekspor dan impor kendaraan dengan Rusia, menyusul invasi Moskow ke Ukraina, saat ini pihak Stellantis juga telah memindahkan fasilitas produksi ke Eropa barat.
Seperti yang kita ketahui, setelah Rusia mengumumkan perang dengan Ukraina sejumlah perusahaan asing telah mengumumkan penutupan sementara toko dan pabrik di Rusia. Bahkan beberapa di antaranya menyatakan akan meninggalkan negara itu untuk selamanya. Sementara negara yang tidak mempersulit pergerakan Rusia akan dijatuhkan sanksi salah satunya boikot produk buatan Rusia.
Di tempat yang terpisah, perusahaan otomotif lain General Motors Co. mengatakan akan memperpanjang penangguhan bisnisnya di Rusia karena konflik dan sanksi internasional.
Saat ini GM yang awalnya menangguhkan impor ke Rusia dan aktivitas komersial pada 28 Februari, mengatakan pihaknya memberhentikan sebagian besar dari 66 karyawannya dan memberi mereka paket pemisahan. GM tidak memiliki pabrik di Rusia dan hanya menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana sebelum penangguhan.
(ALVANDO NOYA / WH)
Baca Juga: Mulai 2030, Grup Stellantis Tak Akan Produksi dan Jual Mobil Mesin Konvensional
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature