Resmi Diterapkan, Presiden Jokowi Sebut B30 Bisa Menghemat Rp 63 Triliun

JAKARTA, 23 Desember 2019 – Pemerintah mempercepat menerapkan program Biodiesel 30 persen (B30). Peresmian ini dilakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO No 31.128.02 MT Haryono Jakarta Selatan, pada hari ini, Senin, 23 Desember 2019.
Peresmian dilakukan Presiden Jokowi bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Menteri I BUMN, Budi Gunadi Sadikin, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Presiden Jokowi mengatakan program B30 yang telah dimulai bulan November lalu dan sekarang sudah diluncurkan. Ia meminta agar pengurangan impor Solar harus dilakukan secara serius. Program B30 ini memberikan sumbangan yang sangat besar, karena dapat menghemat devisa sekitar Rp 63 trilliun.
“Ingat kita penghasil sawit tersebar di dunia. Kita punya sumber bahan nabati sebagai pengganti Solar. Kita manfaatkan untuk kemandirian energi nasional,” tegas Presiden.

Baca juga:
Permintaan Pertamax Turbo Naik 46% di Masa Libur Natal dan Tahun Baru
Program B30 ini kata Jokowi, juga akan dapat mengurangi impor BBM dan menciptakan permintaan domestik CPO yang sangat besar. Hal ini dapat memberikan multiplier effect bagi 13,5 juta petani perkebunan Kelapa Sawit. Ini artinya, B30 akan berdampak kepada para perkebunan kecil yang membina petani rakyat yang selama ini bekerja di Kebun Sawit dan para pekerja yang bekerja di pabrik Kelapa Sawit.
“Program B30 nantinya menjadi B50 dan seterusnya juga menjadi B100. Akan tidak mudah kita ditekan-tekan lagi oleh negara lain, terutama kampanye negatif dari beberapa negara terhadap export CPO kita. Karena kita sudah memiliki pasar di dalam negeri yang besar,”ujar Presiden.
Sementara Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina siap menyukseskan Program B30 yang menjadi salah satu progam strategis Pemerintah tahun 2020. Peresmian ini dilakukan lebih cepat dari yang direncanakan semula pada Januari 2020. Harapannya, pada awal tahun 2020, seluruh SPBU Pertamina sudah menyalurkan B30.

Nicke Widyawati menambahkan, Pertamina telah melakukan langkah cepat dengan melakukan penyaluran B30 sejak November 2019 di beberapa wilayah antara lain TBBM Medan Sumatera Utara, Kilang Plaju Sumatera Selatan, TBBM Panjang Lampung, TBBM Plumpang DKI Jakarta, TBBM Balikpapan Kalimantan Timur, TBBM Rewulu Yogjakarta, TBBM Boyolali Jawa Tengah, Kilang Kasim Papua.
“Kini, Pertamina telah menyiapkan 28 TBBM sebagai titik simpul pencampuran B30, yang nantinya akan disalurkan ke seluruh SPBU millik Pertamina di seluruh Indonesia" ujar Nicke.
Untuk mengamankan suplai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sebagai bahan utama pencampuran B30, lanjut Nicke, Pertamina telah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan FAME dengan 18 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) yang ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) pada Senin (16/12).
Idelnya, program B30 ini ditargetkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 14,25 juta ton C02 selama tahun 2020. Selain itu, Program B30 juga ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja tambahan hingga 1,29 juta orang.
RAJU FEBRIAN
Peresmian dilakukan Presiden Jokowi bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Tohir, Wakil Menteri I BUMN, Budi Gunadi Sadikin, Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Presiden Jokowi mengatakan program B30 yang telah dimulai bulan November lalu dan sekarang sudah diluncurkan. Ia meminta agar pengurangan impor Solar harus dilakukan secara serius. Program B30 ini memberikan sumbangan yang sangat besar, karena dapat menghemat devisa sekitar Rp 63 trilliun.
“Ingat kita penghasil sawit tersebar di dunia. Kita punya sumber bahan nabati sebagai pengganti Solar. Kita manfaatkan untuk kemandirian energi nasional,” tegas Presiden.

Baca juga:
Permintaan Pertamax Turbo Naik 46% di Masa Libur Natal dan Tahun Baru
Program B30 ini kata Jokowi, juga akan dapat mengurangi impor BBM dan menciptakan permintaan domestik CPO yang sangat besar. Hal ini dapat memberikan multiplier effect bagi 13,5 juta petani perkebunan Kelapa Sawit. Ini artinya, B30 akan berdampak kepada para perkebunan kecil yang membina petani rakyat yang selama ini bekerja di Kebun Sawit dan para pekerja yang bekerja di pabrik Kelapa Sawit.
“Program B30 nantinya menjadi B50 dan seterusnya juga menjadi B100. Akan tidak mudah kita ditekan-tekan lagi oleh negara lain, terutama kampanye negatif dari beberapa negara terhadap export CPO kita. Karena kita sudah memiliki pasar di dalam negeri yang besar,”ujar Presiden.
Sementara Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina siap menyukseskan Program B30 yang menjadi salah satu progam strategis Pemerintah tahun 2020. Peresmian ini dilakukan lebih cepat dari yang direncanakan semula pada Januari 2020. Harapannya, pada awal tahun 2020, seluruh SPBU Pertamina sudah menyalurkan B30.

Nicke Widyawati menambahkan, Pertamina telah melakukan langkah cepat dengan melakukan penyaluran B30 sejak November 2019 di beberapa wilayah antara lain TBBM Medan Sumatera Utara, Kilang Plaju Sumatera Selatan, TBBM Panjang Lampung, TBBM Plumpang DKI Jakarta, TBBM Balikpapan Kalimantan Timur, TBBM Rewulu Yogjakarta, TBBM Boyolali Jawa Tengah, Kilang Kasim Papua.
“Kini, Pertamina telah menyiapkan 28 TBBM sebagai titik simpul pencampuran B30, yang nantinya akan disalurkan ke seluruh SPBU millik Pertamina di seluruh Indonesia" ujar Nicke.
Untuk mengamankan suplai FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sebagai bahan utama pencampuran B30, lanjut Nicke, Pertamina telah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan FAME dengan 18 Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) yang ditunjuk oleh pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) pada Senin (16/12).
Idelnya, program B30 ini ditargetkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 14,25 juta ton C02 selama tahun 2020. Selain itu, Program B30 juga ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja tambahan hingga 1,29 juta orang.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature