Performa Merosot di Awal Musim, Ferrari Langsung Rombak Internal Tim
MARANELLO, Carvaganza.com – Performa Ferrari setelah tiga seri digelar dari musim Formula 1 2020 jauh dari memuaskan. Kecepatan rata-ratanya jauh untuk bisa bersaing dalam perebuta gelar juara dunia. Tidak ingin terlalu lama dalam posisi sulit, Ferrari langsung bergerak dengan melakukan restrukturisasi di dalam tim.
Diumumkan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 lalu, Scuderia Ferrari telah membentuk divisi baru dalam timnya. Divisi tersebut dibentuk dengan nama Performance Development Department, untuk membenahi dan meningkatkan performa mobil SF1000. Mobil tersebut sejauh ini belum mampu mengantarkan Sebastian Vettel dan Charles Leclerc kompetitif berada di baris depan.
Restrukturisasi ini untuk menciptakan rantai komando yang lebih terfokus dan disederhanakan, dan memberikan pimpinan di masing-masing departemen performa demi mencapai target. Untuk departemen baru ini, Ferrari menunjuk Enrico Cardile untuk memimpin.
Bersamaan dengan pengumuman ini, Ferrari sekaligus membantah isu akan adanya perubahan anggota di dalam tim, akibat merosotnya performa. Enrico Gualteri tetap mengepalai divisi Power Unit, sementara Laurent Mekies juga tetap sebagai Sporting Director. Begitu juga dengan Simone Resta yang akan terus memimpin departemen Chassis Engineering.
“Seperti diisyaratkan para beberapa hari lalu, kami membuat perubahan pada sisi teknis organisasi sehingga mempercepat desain dan pengembangan di bagian depan performa mobil. Perubahan arah diperlukan untuk menentukan garis tanggung jawab dan proses kerja yang jelas, sambal menegaskan Kembali kepercayaan perusahaan pada kelompok bakat teknisnya. Departemen yang dijalankan oleh Enrico Cardile akan dapat mengandalkan pengalaman Rory Byrne dan insinyur yang sudah mapan seperti David Sanchez. Itu akan menjadi landasan pengembangan mobil,” jelas Mattia Binotto, bos tim Ferrari.
“Kami percaya personil Ferrari memiliki level tertinggi dan kami tidak perlu iri tentang pesaing utama kami dalam hal ini, tetapi kami harus melakukan perubahan yang menentukan, meningkatkan standar dalam hal tanggung jawab kepala departemen.”
Awal musim 2020 menjadi yang terberat dialami oleh Ferrari, sejak musim 2014. Baik Vettel maupun Leclerc gagal menembus persaingan tiga besar dalam kondisi normal, baik kualifikasi maupun balapan. Leclerc cukup beruntung bisa meraih finish kedua pada seri pertama di Austria, namun berkat banyaknya pembalap gagal finish dan safety car.
Dari pernyataan resmi di atas, disebutkan bahwa Rory Byrne kembali diminta membantu memperbaiki performa Ferrari. Byrne merupakan salah satu tokoh kunci di balik kesuksesan era Michael Schumacher, Bersama Jean Todt dan Ross Brawn. Ini menjadi kesekian kalinya Ferrari meminta Byrne ‘turun gunung’, setelah juga sempat pada tahun 2012 dan 2013 lalu.
Dari tiga seri digelar sejauh ini, Ferrari menduduki posisi kelima klasemen konstruktor dengan koleksi 27 poin. Ferrari bahkan kalah unggul dari McLaren dan Racing Point yang tahun lalu berada di posisi lebih rendah. Sementara di klasemen pembalap, Leclerc hanya menghuni posisi ke-7, dengan hanya meraih 18 poin.
Meski mobil SF1000 telah dirancang dengan peningkatan chassis dan downforce lebih tinggi, performa Ferrari saat ini terganjal oleh mesin yang telah dihomologasi ulang. Menyusul protes kecurigaan dari tim lawan, FIA meminta Ferrari melakukan homologasi ulang pada mesin mereka awal tahun ini. Hasilnya, performa mesin menurun dibandingkan dua tahun terakhir, baik dari tenaga maupun top speed.
Sumber: Ferrari, Motorsport, Crash
WAHYU HARIANTONO
Diumumkan pada hari Rabu, 22 Juli 2020 lalu, Scuderia Ferrari telah membentuk divisi baru dalam timnya. Divisi tersebut dibentuk dengan nama Performance Development Department, untuk membenahi dan meningkatkan performa mobil SF1000. Mobil tersebut sejauh ini belum mampu mengantarkan Sebastian Vettel dan Charles Leclerc kompetitif berada di baris depan.
Restrukturisasi ini untuk menciptakan rantai komando yang lebih terfokus dan disederhanakan, dan memberikan pimpinan di masing-masing departemen performa demi mencapai target. Untuk departemen baru ini, Ferrari menunjuk Enrico Cardile untuk memimpin.
Bersamaan dengan pengumuman ini, Ferrari sekaligus membantah isu akan adanya perubahan anggota di dalam tim, akibat merosotnya performa. Enrico Gualteri tetap mengepalai divisi Power Unit, sementara Laurent Mekies juga tetap sebagai Sporting Director. Begitu juga dengan Simone Resta yang akan terus memimpin departemen Chassis Engineering.
“Seperti diisyaratkan para beberapa hari lalu, kami membuat perubahan pada sisi teknis organisasi sehingga mempercepat desain dan pengembangan di bagian depan performa mobil. Perubahan arah diperlukan untuk menentukan garis tanggung jawab dan proses kerja yang jelas, sambal menegaskan Kembali kepercayaan perusahaan pada kelompok bakat teknisnya. Departemen yang dijalankan oleh Enrico Cardile akan dapat mengandalkan pengalaman Rory Byrne dan insinyur yang sudah mapan seperti David Sanchez. Itu akan menjadi landasan pengembangan mobil,” jelas Mattia Binotto, bos tim Ferrari.
“Kami percaya personil Ferrari memiliki level tertinggi dan kami tidak perlu iri tentang pesaing utama kami dalam hal ini, tetapi kami harus melakukan perubahan yang menentukan, meningkatkan standar dalam hal tanggung jawab kepala departemen.”
Awal musim 2020 menjadi yang terberat dialami oleh Ferrari, sejak musim 2014. Baik Vettel maupun Leclerc gagal menembus persaingan tiga besar dalam kondisi normal, baik kualifikasi maupun balapan. Leclerc cukup beruntung bisa meraih finish kedua pada seri pertama di Austria, namun berkat banyaknya pembalap gagal finish dan safety car.
Dari pernyataan resmi di atas, disebutkan bahwa Rory Byrne kembali diminta membantu memperbaiki performa Ferrari. Byrne merupakan salah satu tokoh kunci di balik kesuksesan era Michael Schumacher, Bersama Jean Todt dan Ross Brawn. Ini menjadi kesekian kalinya Ferrari meminta Byrne ‘turun gunung’, setelah juga sempat pada tahun 2012 dan 2013 lalu.
Dari tiga seri digelar sejauh ini, Ferrari menduduki posisi kelima klasemen konstruktor dengan koleksi 27 poin. Ferrari bahkan kalah unggul dari McLaren dan Racing Point yang tahun lalu berada di posisi lebih rendah. Sementara di klasemen pembalap, Leclerc hanya menghuni posisi ke-7, dengan hanya meraih 18 poin.
Meski mobil SF1000 telah dirancang dengan peningkatan chassis dan downforce lebih tinggi, performa Ferrari saat ini terganjal oleh mesin yang telah dihomologasi ulang. Menyusul protes kecurigaan dari tim lawan, FIA meminta Ferrari melakukan homologasi ulang pada mesin mereka awal tahun ini. Hasilnya, performa mesin menurun dibandingkan dua tahun terakhir, baik dari tenaga maupun top speed.
Sumber: Ferrari, Motorsport, Crash
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature