Penerus McLaren F1, Gordon Murray T.50 Definisikan Makna Supercar Sejati

Penerus McLaren F1, Gordon Murray T.50 Definisikan Makna Supercar Sejati
LONDON, Carvaganza.com – Pada era 1990-an lalu, segmen supercar pernah dihebohkan oleh lahirnya McLaren F1 yang tidak hanya kencang, tapi juga sangat inovatif. Sampai saat ini, F1 terus dijuluki salah satu supercar pencetus era hypercar. Kini, mobil tersebut resmi mendapat penerus spiritualnya, yaitu Gordon Murray T.50.

Seperti namanya, ini adalah mobil yang dirancang dan dibangun oleh Gordon Murray. Desainer mobil berdarah Inggris itu, adalah orang yang juga merancang F1. Melalui T.50 sebagai karya terbarunya, Murray seolah mendefinisikan ulang bagaimana supercar sejati seharusnya. Banyak elemen dari F1 yang dituangkan dan ditingkatkan pada T.50 yang tidak kalah inovatifnya.

Murray juga pernah berkarir sebagai desainer mobil balap F1. Olehnya T.50 dibuat sebagai supercar paling murni, teringan, dan paling terpusat pada pengemudi yang pernah ada. Bahkan klaimnya, mobil ini merupakan McLaren F1 yang dikembangkan dan ditingkatkan “dengan segala cara yang memungkinkan”.



Lihat saja tampilan eksteriornya, sangat terbawa pengaruh dari F1 yang fenomenal itu. Garis desain khas Murray bisa dijumpai pada lekukan body T.50 yang streamline, menjadi lebih modern. Moncong depan yang pipih dan pendek sangat khas F1, namun dengan lampu utama yang lebih besar, berteknologi LED. Sepintas, wajahnya seakan hasil perkawinan antara F1 dengan Porsche 918 Spyder.

Windshield yang landai dialnjutkan dengan roof scoop yang berikan pasokan udara ke ruang mesin di tengah chassis. Pintu dihedral alias gullwing dari F1 diadopsi ke T.50, berikut bentuk jendela dan atap kacanya. Seluruh panel body pada T.50 menggunakan material serat karbon demi bobot seminim mungkin.

Velg alloy 19 inci di depan dan 20 inci di belakang mengisi ruang kaki-kaki, yang didukung oleh ban Michelin Pilot Sport 4 S. Di balik velgnya terpasang rem cakram berdiameter 14,3 inci di depan dengan kaliper enam piston. Untuk roda belakang, memiliki rem cakram 13,4 inci disertai kaliper empat piston.



Sementara menilik sisi buritan, Murray menggunakan lampu belakang bulat yang dibuat dengan Teknik 3D printing. Bagian belakang yang paling mencuri perhatian, dengan hadirnya sebuah corong kipas angin besar. Fitur ini terinspirasi dari mobil F1, Brabham BT46B, yang juga dirancang oleh Murray untuk tahun 1978. Oleh Murray, kipas angin ini bekerja untuk beberapa tujuan.

Pertama adalah untuk mereduksi hambatan udara dalam kecepatan tinggi, hingga mencapai 12,5% lebih efisien. Kedua, membantu mesin mengahsilkan tenaga 49 hp lebih tinggi dengan pasokan oksigen lebih tinggi. Dan ketiga, meningkatkan kemampuan pengereman dengan menambah downforce hingga 100% saat Braking Mode diaktifkan.

Performa super dari T.50 sendiri datang dari mesin V12 3,9 liter, naturally aspirated (NA), dengan paduan tenaga 654 hp dan torsi 467 Nm. Mesin buatan Cosworth ini sanggup berteriak hingga 12.100 rpm, menjadi mesin V12 jalan raya dengan putaran tertinggi. Nyelenehnya, Murray membekali T.50 dengan transmisi manual 6-speed, seperti McLaren juga. Gearbox bahkan dibuat agar bisa seringan mungkin.



Dengan kombinasi mesin dan transmisi di atas, T.50 disebut tidak mengejar angka waktu akselerasi 0-100 km/jam, yang belum terungkap saat ini. Sama halnya dengan angka tenaga dan torsi, yang bisa dibilang di bawah rata-rata supercar saat ini. Namun satu hal yang membuat T.50 unggul dari supercar lain, adalah bobotnya yang sangat ringan.

Berbekal monokok serat karbon dan body sangat ringan, T.50 memiliki bobot kosong hanya 986 kilogram. Angka tersebut hanya sepertiga rata-rata bobot supercar modern, bahkan lebih ringan daripada Mazda MX-5 terbaru yang sudah 1 ton lebih. Bahkan untuk berikan sensasi mengemudi murni, digunakan suspensi double wishbone dan sistem kemudi rack and pinion.

Tidak sampai di situ, sensasi terbaik menikmati kecepatan T.50 juga diberikan lewat konfigurasi kokpitnya, dengan kursi pengemudi terletak di tengah. Format yang sama seperti digunakan McLaren F1, dan baru-baru ini oleh Speedtail. Menjadi supercar analog terbaik, tuas transmisi menjulang tinggi di sisi kanan pengemudi. Sementara panel instrumen mengandalkan tachometer analog besar di tengah, yang diapit dua layar digital.



Fitur infotainment sudah mendukung Apple CarPlay dan Android Auto, dilengkapi 10 speaker pada audionya. Dua penumpang bisa diajak ke dalam T.50, untuk duduk di bucket seat yang menjorok ke belakang.

Oleh Murray, hanya 100 unit T.50 akan dilahirkan dari Gordon Murray Automotive sebagai pabrikan. Dengan jadwal rilis pada tahun 2022, mobil tanpa kompromi ini ditawarkan dengan harga mulai $ 3,08 juta atau setara Rp 44 miliar lebih.

Sumber: Carscoops



WAHYU HARIANTONO

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature