Jokowi Ingin Wujudkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia Demi Kurangi Beban BBM Negara

SPKLU Fast Charging

JAKARTA, Carvaganza – Rencana pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air terus dilakukan khususnya pada momentum KTT G20 yang dilaksanakan di Bali. Salah satu yang dilakukan untuk mendukung upaya tersebut adalah menghadirkan berbagai fasilitas pengisian daya listrik umum di sejumlah tempat. Bahkan pemerintah telah meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging pertama di Indonesia.

Fasilitas tersebut dihadirkan salah satunya untuk mendukung operasional kendaraan delegasi G20 yang akan digelar pada tahun ini. Presiden Joko Widodo pada saat peresmian fasilitas SPKLU Ultra Fast Charging menyebutkan bahwa kendaraan listrik adalah bagian dari desain besar transisi energi fosil ke energi baru terbarukan.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga menyatakan bahwa ketergantungan masyarakat pada bahan bakar minyak (BBM) saat ini menjadi beban negara. Ditambah lagi sebagian pemenuhan kebutuhan BBM di dalam negeri masih tergantung impor dari berbagai pihak.

mobil listrik

Jokowi menegaskan bahwa kendaraan listrik adalah bagian dari desain besar transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging Pertama untuk mendukung operasional kendaraan delegasi negara-negara peserta G20.

Baca Juga: SPKLU Ultra Fast Charging Pertama di Indonesia Hadir di Bali, Sambut KTT G20

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan saat ini ketergantungan masyarakat pada bahan bakar minyak (BBM) dan energi fosil semakin tinggi. Ditambah lagi, pemenuhan kebutuhan BBM di dalam negeri, sebagian besar masih impor. “(Hal itu) Membebani APBN kita, membebani defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan,” ujar Jokowi di Bali.

Ia menyebut, kondisi ini tidak boleh lama-lama dibiarkan dan harus mencari cara agar bisa mewujudkan kemandirian energi. Salah satu cara membuktikan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi, dilakukan dengan penggunaan mobil listrik selama KTT G20. “Presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2,” tambah Jokowi.

Menurut Jokowi saat ini negara harus melakukan sejumlah persiapan dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya ialah melakukan pengembangan industri baterai dari hulu dan industri komponen lainnya hingga pada sektor hilir dengan menyiapkan SPKLU dan home charging.

SPKLU Fast Charging

Sejalan dengan hal itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan kesiapan untuk mendukung konversi kendaraan BBM ke listrik juga dapat menekan subsidi BBM di APBN serta menciptakan kemandirian energi nasional.

“Kalau sebelumnya menggunakan kendaraan berbasis BBM yang berasal dari fosil dan mahal (impor), sekarang digantikan kendaraan listrik yang lebih murah dan diproduksi dalam negeri energinya,” kata Darmawan Prasodjo.

Selain isu BBM, program ini juga merupakan bagian dari upaya transisi energi bersih untuk mencapai target net zero emission pada 2060. Menurutnya ekosistem kendaraan listrik bukan hanya sekadar bisnis tetapi juga dapat menekan emisi karbon dan memberikan lingkungan yang lebih bersih untuk generasi-generasi selanjutnya. Sementara itu, menurut perhitungan PLN, penerapan kebijakan ini berpotensi dapat mengamankan devisa negara sebesar Rp 2.044 triliun di tahun yang sama.

Saat ini PLN terus menambah fasilitas pengisian ulang kendaraan listrik di Tanah Air dan tercatat hingga Februari 2022, total SPKLU telah beroperasi secara nasional sebanyak 267 unit di 195 lokasi. Akhir tahun 2022 ini, PLN menargetkan dapat menghadirkan 4.900 stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan 580 SPKLU untuk memudahkan para pengguna kendaraan listrik.

SPKLU

Sementara khusus untuk mendukung KTT G20 terutama terkait showcase kesiapan Indonesia menghadirkan ekosistem kendaraan listrik, PLN telah menyediakan 60 SPKLU ultra fast charging 200 kilo watt (kW) dengan investasi Rp 72,84 miliar. SPKLU ultra fast charging ini berfungsi sebagai media pengisian listrik 656 unit kendaraan listrik yang akan beroperasi selama pelaksanaan KTT G20.

Selain SPKLU Ultra Fast Charging, PLN juga membangun 21 unit SPKLU fast charging dan memberikan dukungan dalam penyediaan 150 unit home charging. Di sisi lain, sumber listrik yang digunakan SPKLU Ultra Fast Charging dan home charging telah memiliki sertifikasi energi terbarukan ( renewable energy certificate /REC). (ALVANDO NOYA / WH)

Baca Juga: Pabrik Mercy di India Tutup Gara-Gara Kemasukan Macan

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature