Ini Positif dan Negatif Modifikasi Busi
JAKARTA, 16 Oktober 2017 - Beragam cara dilakukan oleh pemilik kendaraan untuk mendongkrak performa mobil mereka. Sebut saja mengganti part dengan sarat akan naiknya performa pun dilakukan. Bahkan ada yang sekedar melakukan modifikasi pun dilakukan.
Tak sedikit orang yang melakukan penggantian busi dengan iridium atau bahkan ada yang melakukan modifikasi pada busi. Biasanya, orang-orang melakukan modifikasi pada busi dengan memotong bagian ground elektroda pada busi standar. Modifikasi tersebut dilakukan dengan memangkas ground dan dibuat sejajar dengan elektroda pusat.
Fungsinya adalah akselerasi pada kendaraan pun langsung dapat dirasakan dengan mudah. Pasalnya percikan api yang dihasilkan tak terhalang oleh elektroda. Alhasil, percikan akan lebih besar dan langsung bersentuhan dengan bensin dan udara lebih cepat dan besar.
Namun dari beragam modifikasi tentu ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya akselerasi akan lebih cepat. Namun negatifnya adalah penumpukan karbon menjadi lebih cepat yang akan menyebabkan potensi umur pakai busi menjadi tidak bisa diprediksi kerusakannya.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pergeseran titik pengapian. Percikan api yang diterima oleh elektroda tidak fokus sehingga menyebabkan keausan pada kedua elektroda jadi tidak merata. Terlebih busi standar berbahan nikel artinya akan lebih cepat terjadi keausan dibandingkan dengan bahan logam mulia.
Diko Oktavianto selaku Technical Support PT NGK Busi Indonesia menyarankan jika ingin mendapatkan efek dari pengapian yang lebih baik disarankan pengguna dapat mengganti busi standarnya dengan busi berbahan logam mulia yaitu G-Power atau Iridium IX.
TITO LISTYADI
Tak sedikit orang yang melakukan penggantian busi dengan iridium atau bahkan ada yang melakukan modifikasi pada busi. Biasanya, orang-orang melakukan modifikasi pada busi dengan memotong bagian ground elektroda pada busi standar. Modifikasi tersebut dilakukan dengan memangkas ground dan dibuat sejajar dengan elektroda pusat.
Fungsinya adalah akselerasi pada kendaraan pun langsung dapat dirasakan dengan mudah. Pasalnya percikan api yang dihasilkan tak terhalang oleh elektroda. Alhasil, percikan akan lebih besar dan langsung bersentuhan dengan bensin dan udara lebih cepat dan besar.
Namun dari beragam modifikasi tentu ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya akselerasi akan lebih cepat. Namun negatifnya adalah penumpukan karbon menjadi lebih cepat yang akan menyebabkan potensi umur pakai busi menjadi tidak bisa diprediksi kerusakannya.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pergeseran titik pengapian. Percikan api yang diterima oleh elektroda tidak fokus sehingga menyebabkan keausan pada kedua elektroda jadi tidak merata. Terlebih busi standar berbahan nikel artinya akan lebih cepat terjadi keausan dibandingkan dengan bahan logam mulia.
Diko Oktavianto selaku Technical Support PT NGK Busi Indonesia menyarankan jika ingin mendapatkan efek dari pengapian yang lebih baik disarankan pengguna dapat mengganti busi standarnya dengan busi berbahan logam mulia yaitu G-Power atau Iridium IX.
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature