F1: McLaren Dominan, Hujan Tidak Gentarkan Norris Terdepan di GP Australia 2025
Banyak insiden melibatkan para rookie.

MELBOURNE, Carvaganza - Lando Norris berhasil memenangkan Grand Prix Australia, balapan pembuka Formula 1 musim 2025, setelah bertahan dari hujan deras, tekanan dari Max Verstappen, dan insiden keluar lintasan di lap-lap akhir. McLaren menunjukkan keunggulannya dalam kondisi yang berubah-ubah, dengan Norris melintas garis finish di depan Verstappen, yang terus menempel hingga akhir balapan sepanjang 57 lap.
KEY TAKEAWAYS
Bagaimana kondisi cuaca saat balapan?
Balapan dimulai dalam kondisi basah dengan ban intermediate. Cuaca terus berubah, dengan hujan deras di pertengahan dan akhir balapan yang mempengaruhi strategi tim.Bagaimana hasil Ferrari di GP Australia 2025?
Ferrari mengalami balapan yang sulit. Charles Leclerc finis di posisi kedelapan, sementara Lewis Hamilton berada di posisi ke-10 setelah strategi cuaca mereka tidak berhasil.Balapan dimulai dalam kondisi basah, dengan semua pembalap memilih ban intermediate. Isack Hadjar mengalami insiden bahkan sebelum balapan dimulai, kehilangan kendali di Tikungan 2 dan menabrak pembatas, menyebabkan start ulang yang tertunda. Begitu balapan benar-benar dimulai, Verstappen langsung melewati Oscar Piastri dan naik ke posisi kedua di belakang Norris, yang melaju bersih di depan.
Rookie lainnya, Jack Doohan, menjadi korban berikutnya, kehilangan kendali di dinding saat berusaha tampil baik di balapan kandangnya, yang memicu masuknya safety car. Tidak hanya para rookie yang kesulitan, Carlos Sainz, pemenang di Albert Park tahun lalu, mengalami kecelakaan di tikungan terakhir saat berada di belakang safety car, mengakhiri debutnya bersama Williams dengan tragis.

Balapan kembali dilanjutkan di lap tujuh, dengan trek perlahan mengering. Para pembalap mulai mencari area yang lebih basah di lintasan agar ban intermediate tetap bekerja optimal. Piastri sempat naik ke posisi kedua dan menekan Norris, sementara Verstappen membuat kesalahan langka di kondisi basah dengan melebar di Tikungan 11, hampir masuk ke gravel.
Baca Juga: Mercedes-Benz CLA Terbaru Lahir Sebagai EV, Tunjukkan Revolusi Desain
McLaren sempat mempertimbangkan duel antar pembalapnya setelah aturan “Papaya Rules” dicabut, tetapi Piastri diberi instruksi untuk tetap di belakang Norris saat mereka menghadapi rombongan pembalap yang sudah tertinggal satu lap. Namun, saat peluang menggunakan ban slick semakin terbuka, Fernando Alonso mengalami kecelakaan di Tikungan 6, membawa safety car kembali ke lintasan.
Saat safety car masih berada di lintasan, hujan mulai mengguyur kembali, membuat strategi ban menjadi krusial. Norris dan Piastri memilih ban keras, sementara Verstappen mengambil ban medium. Ferrari mencoba berjudi dengan tetap bertahan di lintasan tanpa mengganti ban, tetapi taruhan ini tidak membuahkan hasil.

Setelah restart, hujan turun lebih deras, menyebabkan kedua pembalap McLaren keluar lintasan. Norris masih bisa kembali ke pit, tetapi Piastri terjebak di rumput. Verstappen pun mengambil alih pimpinan balapan, dengan Hamilton naik ke posisi kedua setelah melewati beberapa pembalap, termasuk rekan setimnya, Leclerc.
Namun, hujan semakin deras, menyebabkan dua rookie, Gabriel Bortoleto dan Liam Lawson, mengalami kecelakaan dan memicu safety car ketiga. Kejadian ini menggagalkan peluang Hamilton dan Leclerc, yang akhirnya harus masuk pit untuk mengganti ban intermediate.
Setelah restart terakhir dengan lima lap tersisa, Norris berhasil mempertahankan posisi terdepannya dari tekanan Verstappen. Ferrari masih berusaha merebut poin dengan Leclerc menyalip Hamilton untuk posisi kedelapan. Di lap terakhir, Piastri berhasil menyalip Hamilton dan mengamankan posisi kesembilan, sementara Norris sukses melewati garis finis sebagai pemenang.

Dengan hasil ini, McLaren membuktikan diri sebagai pesaing serius musim ini, sementara Verstappen harus puas finis kedua. George Russell tampil solid dengan finis ketiga untuk Mercedes, sementara Alex Albon mencetak hasil impresif untuk Williams dengan finis keempat setelah Antonelli terkena penalti lima detik.
Balapan yang berlangsung dalam kondisi sulit ini juga menunjukkan bahwa strategi dan keberanian dalam mengambil keputusan menjadi kunci utama. McLaren berhasil mengatasi tantangan ini dengan baik, sementara beberapa tim lain, termasuk Ferrari dan Aston Martin, masih memiliki banyak hal yang perlu dievaluasi.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga: Mazda Indonesia Rilis MX-5 35th Anniversary Edition Hanya 5 Unit, Segini Harganya

Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature