BMW Indonesia Siap Luncurkan SUV dan Sportscar Termewah Tahun Ini

JAKARTA, 21 Januari 2019 – Tahun 2019 dipastikan oleh BMW Group Indonesia untuk menjadi momentum meluncurkan produk baru andalan, yang sekaligus menjadi wakil BMW di segmen baru. Dua model baru yang akan dibawa tahun ini di antaranya adalah BMW X7 dan Seri 8 terbaru.

All-New BMW X7 dan Seri 8 dengan varian M850i dipastikan meluncur di Indonesia tahun ini, di antara lebih dari 10 model baru yang BMW Group Indonesia jadwalkan meluncur. Keduanya menjadi model yang benar-benar baru dan belum ada sebelumnya di line up BMW.

X7 menjadi model SUV 7-seater pertama BMW, sekaligus model flagship BMW pada segmen SUV. Mobil ini sebelumnya pernah dipamerkan dalam bentuk konsep saat GIIAS 2018 lalu, kemudian disusul peluncuran versi produksinya pada bulan Oktober 2018.

Sementara untuk M850i menjadi tanda kembali diproduksinya Seri 8 oleh BMW, setelah sebelumnya pernah beredar antara tahun 1990 sampai 1999. Seri 8 menjadi model grand tourer coupe termewah BMW, sekaligus menggantikan posisi Seri 6.



Selain kedua model tersebut yang BMW cantumkan pada siaran persnya, masih ada generasi terbaru Seri 3 dan X5 yang seharusnya juga meluncur tahun ini. Kedua model ini telah menjadi kontributor terbesar penjualan BMW di masing-masing segmen sedan dan SUV premium.

Tidak hanya untuk merek BMW, di antara lebih dari 10 model baru tadi juga akan hadir untuk merek MINI. Namun belum diketahui varian atau model apa yang akan diluncurkan untuk MINI tahun ini.

BMW 3 Series 2019

“2019 pasti akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi sebagian besar pemain industri. Namun, tahun ini juga memberikan kesempatan bagi seluruh tim BMW Group Indonesia untuk mengembangkan dirinya dan menjadi lebih kreatif, berorientasi pelanggan dan inovatif,” kata Ramesh Dicyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

Satu produk BMW yang tidak kalah menarik yang kemungkinan besar akan hadir tahun ini juga adalah M5. Sebenarnya M5 dijadwalkan untuk meluncur pada tahun 2018, namun karena berbagai alasan harus tertunda.

WAHYU HARIANTONO