Aplikasi Navigasi Waze, Beri Petunjuk RS Rujukan Corona Terdekat
JAKARTA, Carvaganza.com – Penyebaran wabah virus corona di Indonesia kian mengkhawatirkan. Hingga hari ini, Senin (23/3/2020) sudah tercatat sebanyak 514 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 48 orang di Tana Air. Pemerintah Indonesia secara terus menerus melakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi dengan menyiapkan 132 rumah sakit rujukan di seluruh negara untuk mengendalikan laju penyebaran virus tersebut.
Berbagai pihak kemudian bergerak untuk mendukung upaya pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19. Salah satunya adalah Waze, aplikasi navigasi berbasis komunitas. Mereka telah menambahkan titik-titik pusat pemeriksaan medis dan rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia pada petanya.
Pengguna Waze dapat memasukkan kata kunci seperti “COVID”, “covid”, “coronavirus”, “corona virus”, dan “rumah sakit corona”. Maka aplikasi akan menampilkan lokasi-lokasi pusat pemeriksaan terdekat.
Secara global, Waze juga telah menambahkan penutupan jalan, pusat pemeriksaan medis, dan fitur pengingat pop-up terkait – didukung oleh komunitas Map Editor.
“Waze berkomitmen untuk membantu para pengemudi agar tetap aman selama COVID-19 masih mewabah, dengan memberikan informasi akurat dan up-to-date mengenai lokasi penutupan jalan, perawatan, dan pemeriksaan kesehatan terkait,” kata Marlin R. Siahaan, Country Manager Waze Indonesia.
Ia mengatakan masyarakat harus menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan. Sangat penting untuk diketahui bahwa demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas adalah beberapa gejala dari penyakit ini. “Jika pengguna kami mengalami gejala-gejala tersebut, mereka sangat disarankan untuk melakukan prosedur pemeriksaan di rumah sakit terdekat, yang dapat mereka temukan lokasinya di Waze,” kata Marlin.
Hingga saat ini memang belum ada informasi detail tentang penyebaran virus ini. Sekelompok dokter dan insinyur tengah membangun aplikasi terkait Corona. Dokter Daniel Fraft asal Amerika Serikat yang memimpin kelompok ini mengatakan mereka sudah mendapatkan lampu hijau dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengambangkan aplikasi ini.
Ia mengatakan open-source app ini akan menjadi aplikasi resmi WHO untuk mendukung masyarakat menghadapi COVID-19. "Kami menyusun tim teknologi SWAT untuk mengembangkan aplikasi ini," kata Kraft seperti dilansir spectrum.ieee.org. "Kami sedang membangun versi 1 aplikasi, dan berharap untuk mengeluarkannya minggu depan."
Sameer Pujari, manajer kesehatan digital dan informasi di WHO, mengkonfirmasi bahwa Kraft bekerja dengan tim WHO yang dipimpin oleh Ray Chambers, duta besar WHO untuk strategi global. Pujari menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang aplikasi.
Kraft menggambarkan aplikasi sebagai "Waze for COVID-19.” Ia bukan memberikan saran navigasi -- bukan untuk jalan -- tetapi sebagai gantinya untuk COVID. Tujuannya adalah agar aplikasi memberikan informasi bagi orang-orang, dan meminta orang-orang memberi umpan balik kepada pejabat kesehatan untuk meningkatkan akurasi aplikasi.
RAJU FEBRIAN
Berbagai pihak kemudian bergerak untuk mendukung upaya pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19. Salah satunya adalah Waze, aplikasi navigasi berbasis komunitas. Mereka telah menambahkan titik-titik pusat pemeriksaan medis dan rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia pada petanya.
Pengguna Waze dapat memasukkan kata kunci seperti “COVID”, “covid”, “coronavirus”, “corona virus”, dan “rumah sakit corona”. Maka aplikasi akan menampilkan lokasi-lokasi pusat pemeriksaan terdekat.
Secara global, Waze juga telah menambahkan penutupan jalan, pusat pemeriksaan medis, dan fitur pengingat pop-up terkait – didukung oleh komunitas Map Editor.
“Waze berkomitmen untuk membantu para pengemudi agar tetap aman selama COVID-19 masih mewabah, dengan memberikan informasi akurat dan up-to-date mengenai lokasi penutupan jalan, perawatan, dan pemeriksaan kesehatan terkait,” kata Marlin R. Siahaan, Country Manager Waze Indonesia.
Ia mengatakan masyarakat harus menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan. Sangat penting untuk diketahui bahwa demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas adalah beberapa gejala dari penyakit ini. “Jika pengguna kami mengalami gejala-gejala tersebut, mereka sangat disarankan untuk melakukan prosedur pemeriksaan di rumah sakit terdekat, yang dapat mereka temukan lokasinya di Waze,” kata Marlin.
Aplikasi COVID-19
Hingga saat ini memang belum ada informasi detail tentang penyebaran virus ini. Sekelompok dokter dan insinyur tengah membangun aplikasi terkait Corona. Dokter Daniel Fraft asal Amerika Serikat yang memimpin kelompok ini mengatakan mereka sudah mendapatkan lampu hijau dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengambangkan aplikasi ini.
Ia mengatakan open-source app ini akan menjadi aplikasi resmi WHO untuk mendukung masyarakat menghadapi COVID-19. "Kami menyusun tim teknologi SWAT untuk mengembangkan aplikasi ini," kata Kraft seperti dilansir spectrum.ieee.org. "Kami sedang membangun versi 1 aplikasi, dan berharap untuk mengeluarkannya minggu depan."
Sameer Pujari, manajer kesehatan digital dan informasi di WHO, mengkonfirmasi bahwa Kraft bekerja dengan tim WHO yang dipimpin oleh Ray Chambers, duta besar WHO untuk strategi global. Pujari menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang aplikasi.
Kraft menggambarkan aplikasi sebagai "Waze for COVID-19.” Ia bukan memberikan saran navigasi -- bukan untuk jalan -- tetapi sebagai gantinya untuk COVID. Tujuannya adalah agar aplikasi memberikan informasi bagi orang-orang, dan meminta orang-orang memberi umpan balik kepada pejabat kesehatan untuk meningkatkan akurasi aplikasi.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature