TWTW: Ian Fleming, The British Who Loves American
“MY NAME’S BOND, JAMES BOND.” Siapa sih yang tak tahu kalimat ini? Di luar suka atau tidak, siapa pun yang terpapar TV, internet, bioskop maupun buku – who doesn’t? – tentunya mengenali salah satu ikon pop culture dunia tersebut. Bahkan tokoh ciptaan Ian Fleming ini sudah diangkat ke layar lebar sejak 1962.
Sejauh ini sudah ada 26 film dan masih akan terus bertambah. Di setiap cerita, Bond digambarkan pecinta mobil kencang. Sebagai mata-mata Inggris, tak heran jika Fleming membuatnya identik dengan mobil-mobil buatan negara kerajaan itu seperti Aston Martin, Bentley dan Jaguar. Tapi pada kenyataannya, Fleming sendiri lebih menyukai mobil asal Amerika Serikat.
Fleming terlahir dari keluarga berada pada 1908. Saat remaja, sebelum Perang Dunia II, ia memiliki usaha sebagai penyandang dana (financier) yang kemudian beralih ke jurnalis. Di era itu Fleming memiliki beberapa mobil. Dua di antaranya adalah Buick hitam dua-pintu yang ia geber di Jenewa dan Prancis Selatan, serta Graham Paige merah yang setia melibas jalanan London. Keduanya merupakan mobil buatan Amerika Serikat. Meski begitu, bukan berarti ia tak pernah punya mobil Inggris. Ia sempat membeli Morris Oxford Saloon dan kemudian Riley 2.5 liter.
Pra Perang Dunia II, Fleming juga sempat berprofesi sebagai staf Naval Intelligence Division, sebuah dinas rahasia angkatan laut Inggris. Pengalaman ini memberinya ide untuk menulis buku mengenai seorang dinas rahasia. Dalam buku pertamanya, Casino Royale yang terbit pada 1953, ia memberikan Bond sebuah Bentley 4.5 liter. Karyanya laku keras.
Dua tahun kemudian Fleming menjual hak pembuatan film Casino Royale seharga US$6.000 (kini bernilai US$56.000, angka yang kecil jika melihat kesuksesan film ini versi 2018). Ia merayakannya dengan membeli Ford Thunderbird 1956 two-seater.
Fleming sangat puas dengan performanya, tapi tak begitu dengan istrinya yang mengeluh sakit leher setiap kali menunggangi convertible itu dengan atap terbuka. Alhasil, Fleming membeli Thunderbird kedua dengan mesin 7.0 liter dan empat kursi meski menurutnya tak sehebat model two-seater.
Pada buku-buku berikutnya, Fleming tetap membekali Bond dengan mobil-mobil Inggris. Pasalnya, karya tersebut diterbitkan tak lama sejak berakhir Perang Dunia II. Jadi kendaraan Amerika tak tepat menggambarkan patriotisme Bond. Meski begitu, kecintaannya pada Thunderbird membuat mobil ini sempat muncul pada beberapa filmnya seperti Thunderball, Diamonds Are Forever, Die Another Day, The Spy Who Loved Me, dan The Man With The Golden Gun.
MIRAH PERTIWI
Sejauh ini sudah ada 26 film dan masih akan terus bertambah. Di setiap cerita, Bond digambarkan pecinta mobil kencang. Sebagai mata-mata Inggris, tak heran jika Fleming membuatnya identik dengan mobil-mobil buatan negara kerajaan itu seperti Aston Martin, Bentley dan Jaguar. Tapi pada kenyataannya, Fleming sendiri lebih menyukai mobil asal Amerika Serikat.
Fleming terlahir dari keluarga berada pada 1908. Saat remaja, sebelum Perang Dunia II, ia memiliki usaha sebagai penyandang dana (financier) yang kemudian beralih ke jurnalis. Di era itu Fleming memiliki beberapa mobil. Dua di antaranya adalah Buick hitam dua-pintu yang ia geber di Jenewa dan Prancis Selatan, serta Graham Paige merah yang setia melibas jalanan London. Keduanya merupakan mobil buatan Amerika Serikat. Meski begitu, bukan berarti ia tak pernah punya mobil Inggris. Ia sempat membeli Morris Oxford Saloon dan kemudian Riley 2.5 liter.
Pra Perang Dunia II, Fleming juga sempat berprofesi sebagai staf Naval Intelligence Division, sebuah dinas rahasia angkatan laut Inggris. Pengalaman ini memberinya ide untuk menulis buku mengenai seorang dinas rahasia. Dalam buku pertamanya, Casino Royale yang terbit pada 1953, ia memberikan Bond sebuah Bentley 4.5 liter. Karyanya laku keras.
Dua tahun kemudian Fleming menjual hak pembuatan film Casino Royale seharga US$6.000 (kini bernilai US$56.000, angka yang kecil jika melihat kesuksesan film ini versi 2018). Ia merayakannya dengan membeli Ford Thunderbird 1956 two-seater.
Fleming sangat puas dengan performanya, tapi tak begitu dengan istrinya yang mengeluh sakit leher setiap kali menunggangi convertible itu dengan atap terbuka. Alhasil, Fleming membeli Thunderbird kedua dengan mesin 7.0 liter dan empat kursi meski menurutnya tak sehebat model two-seater.
Pada buku-buku berikutnya, Fleming tetap membekali Bond dengan mobil-mobil Inggris. Pasalnya, karya tersebut diterbitkan tak lama sejak berakhir Perang Dunia II. Jadi kendaraan Amerika tak tepat menggambarkan patriotisme Bond. Meski begitu, kecintaannya pada Thunderbird membuat mobil ini sempat muncul pada beberapa filmnya seperti Thunderball, Diamonds Are Forever, Die Another Day, The Spy Who Loved Me, dan The Man With The Golden Gun.
MIRAH PERTIWI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature