Tahun Depan CATL Rilis Baterai Natrium-Ion Terbaru, Punya Daya Tahan Lebih Andal
Keunggulan dari segi keselamatan dan daya tahan di suhu rendah.
NINGDE, Carvaganza - Produsen baterai untuk kendaraan listrik, CATL pada Senin (18/11) mengumumkan catu daya natrium generasi keduanya. Berbicara di World Young Scientists Summit, kepala ilmuwan Wu Kai mengungkapkan pengembangan baterai tersebut dan peluncurannya direncanakan pada 2025.
Keunggulan dari baterai natrium-ion generasi kedua dari sebelumnya terletak pada kemampuan dapat beroperasi normal di suhu ekstrem. Tak tanggung-tanggung, ia dapat tetap prima saat berada di kondisi -40 derajat Celsius. Pabrikan pun mengklaim produk teranyar mempunyai performa keselamatan lebih baik, sambil tetap mempertahankan kepadatan energi.
Sayangnya, kepadatan atau densitas energi baterai terbaru belum diumumkan. Namun, diketahui CATL menargetkan energy density melebihi 200 Wh/kg. Pabrikan asal Cina ini pertama kali mendemonstrasikan penyimpan listrik natrium-ion pada 2021.
Inovasi tersebut menarik perhatian karena kepadatan energinya yang tinggi, memiliki kemampuan pengisian cepat, stabilitas termal sangat baik dan punya performa baik di suhu rendah. Saat itu, CEO CATL, Robin Zeng, mengatakan bahwa tujuan R&D untuk generasi berikutnya adalah mencapai kepadatan energi lebih dari 200 Wh/kg.
Baca Juga: MG Cyberster Resmi Diserahkan ke 10 Konsumen Pertama di Indonesia
Bicara teknologi di baliknya, natrium-ion sejatinya memiliki prinsip kerja mirip jenis lithium-ion. Di mana penyimpanan energi listrik dilakukan melalui pergerakan ion antara elektroda positif dan negatif. Natrium-ion sendiri diungkapkan memiliki karakteristik lebih baik soal keselamatan dan ketahanan suhu rendah.
Di lain sisi, jenis ini memiliki keunggulan dari segi biaya produksi. Namun, saat ini teknologi tersebut masih lebih mahal dibandingkan lithium-ion, lantaran skala produksinya masih sangat kecil. Selain itu, penurunan harga lithium belakangan menghambat perkembangan catu daya yang biasa disebut sebagai pengguna garam itu.
Awal tahun ini, BYD mengatakan bahwa pihaknya telah memasuki tahap kedua pengembangan baterai natrium-ion. Mereka berupaya untuk melakukan pengurangan biaya dan bill of materials, yang diharapkan setara dengan lithium besi fosfat pada 2025, serta menjadi kurang dari 70% dari biaya baterai lithium besi fosfat dalam jangka panjang.
Tak diketahui sejauh mana teknologi digunakan dalam situasi nyata. Kabar terbaru, Chery dan JAC telah meluncurkan mobil yang menggunakan baterai ini. Sementara Aima dan Yadea mengaplikasikannya pada skuter. Lebih lanjut, baterai natrium-ion generasi kedua CATL akan menggantikan 20% hingga 30% catu daya lithium besi fosfat pada kendaraan kecil atau jarak pendek. Meskipun ia bakal diluncurkan pada 2025, produk massal diduga baru mulai pada 2027.
Januari 2024, BYD (Xuzhou) memulai pembangunan proyek baterai natrium-ion dengan kapasitas produksi tahunan 30 GWh. Semula proyek ini akan memproduksi baterai dengan kepadatan energi 105 Wh/kg, kemudian ke depannya meningkat menjadi 130 Wh/kg. Hal ini membuat klaim bahwa baterai generasi kedua CATL memiliki kepadatan energi 200 Wh/kg tampak tidak realistis.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Modifikasi Jetour T2 Dark Warrior Ubah Identitas Jadi Lebih Gagah Bak Defender
Sumber: Carnews China
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature