Subaru Main Aman Kembangkan Mobil Listrik, Gandeng Toyota Bikin 3 Model Baru
Menilai bahwa kondisi pasar mobil listrik di dunia masih fluktuatif, sehingga belum mau all out.

NAGOYA, Carvaganza - Kerjasama Subaru dengan Toyota bukan cerita baru. Keduanya banyak mengeluarkan produk hasil kolaborasi. Di segmen listrik Subaru memiliki Solterra yang merupakan kembaran dari Toyota bZ4X. Terbaru mereka memastikan akan mengembangkan tiga mobil listrik crossover dalam dua tahun ke depan atau hingga 2026.
Subaru sendiri sebenarnya cukup berhati-hati terkait rencana mobil listrik. Kewaspadaan tersebut disebabkan fluktuasi permintaan. Mereka pun lebih memilih mengandalkan Toyota dibanding harus mengeluarkan investasi besar untuk pengembangan mobil listrik. Perlu diketahui Toyota memiliki 20,42 persen saham Subaru per September 2023.
Usai laba operasional naik 75 persen pada tahun fiskal ini, CEO Subaru Atsushi Osaki menjelaskan bahwa cukup sulit untuk memprediksi bagaimana kelanjutan kendaraan listrik saat ini. Pasalnya Subaru baru menjual 14 ribu unit listrik Solterra tahun lalu, termasuk 8.872 unit di Amerika Serikat.
Dari total 852 ribu kendaraan terjual secara global pada 2023, kendaraan listrik murni hanya menyumbang 1,6 persen dari total penjualan. Adanya penurunan permintaan mobil listrik di pasar penting seperti Amerika Serikat, mereka pun menghadirkan strategi baru.
Baca Juga: Bercengkerama Dengan Ioniq 5 N dan Mobil Kencang Lainnya di Hyundai Pan-ASEAN N Day
Osaki yang mulai menjabat April lalu mengungkapkan, Subaru menargetkan 50 persen penjualan berasal dari mobil elektrifikasi atau sekitar 600 ribu unit pada 2030. Angka ini meningkat dibanding target sebelumnya 40 persen. Di mana merupakan gabungan mobil listrik dan hybrid.
"Saat ini, sulit untuk memprediksi bagaimana kelanjutan kendaraan listrik. Ada risiko besar jika kami melakukannya sendirian. Kami telah berbicara dengan Toyota dan sepakat untuk mengurangi risiko melalui pengembangan bersama," kata Osaki.
Adapun tiga mobil listrik baru akan dibangun Subaru di pabrik Yajima di Jepang. Produksinya sendiri tak hanya untuk Subaru, tapi juga Toyota. Adapun produksinya di mulai 2025 dengan kapasitas produksi sekitar 200 unit unit per tahun. Mereka kemudian akan menambah jalur produksi khusus mobil listrik pada 2027. Kapasitasnya bertambah 200 ribu unit lagi.
Sementara Toyota akan merakit mobil listrik SUV tiga baris baru di pabrik Kentucky di Amerika Serikat. Hal ini sangat membantu Subaru untuk mendapatkan keuntungan dari pajak kendaraan listrik, bila nantinya mobil mereka dirakit di sana oleh Toyota.
Lebih lanjut, Subaru juga akan meningkatkan produksi Forester dan memperkenalkan varian hybrid. Menurut Osaki, meski pihaknya fokus mengarahkan bisnisnya ke segmen listrik, tapi mereka tetap menganggap pentingnya untuk menjual produk bermesin bensin secara bersamaan.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Brio Jadi Penyumbang Penjualan Terbesar di Kuartal Pertama
Sumber: Paul Tan
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature