Rayakan 10 Tahun, Mandiri Tunas Finance Raih Laba Rp 403,3 Miliar

Rayakan 10 Tahun, Mandiri Tunas Finance Raih Laba Rp 403,3 Miliar
JAKARTA, 11 Februari 2019 – Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) genap berusla 10 tahun pada 6 Februari 2019 kemarin. Di usianya yang sewindu, MTF meraih catatan positif di tahun 2018 dengan membukukan laba bersih Rp 403,3 miliar atau meningkat 15,2 persen dibandingkan periode sama 2017 senilai Rp 335,1 miliar.

Sepanjang tahun 2018, MTF menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 26,9 triliun atau naik 21.6% dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 22,2 triliun

Dari total pembiayaan tersebut, sebesar 73,2% disalurkan untuk segmen retail, 23,7% untuk segmen corporate fleet, dan sisanya 3,6% pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain,” kata Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/2).

Pertumbuhan pembiayaan pada 2018 didorong peningkatan penyaluran pembiayaan di segmen korporasi 67,3 persen serta pertumbuhan pembiayaan segmen multiguna sebesar 214,8 persen menjadi Rp 900 miliar.

Di saat yang sama, aset MTF tumbuh 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017, yakni mencapai Rp17,5 triliun per 31 Desember 2018 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 14,7 triliun.



MTF Bidik Penyaluran Kredit Rp 29 Triliun di 2019

Untuk tahun 2019, MTF membidik penyaluran kredit sebesar Rp 29 triliun. Angka ini naik sebesar tumbuh 7,8% dibandingkan realisasi yang dicapai pada tahun 2018. Adapun profit atau laga ditargetkan baik sekitar 12 persen.

Direktur MTF, Harjanto Tjitohardjojo menambahkan pembiayaan terbesar MTF masih datang dari otomotif. Prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan penjualan otomotif di 2019 akan relatif sama dengan 2018 lalu yaitu di angka 1,1 juta unit.

Tahun 2019 ini kita akan memberikan fokus lebih besar pada pembiayaan multiguna yang potensinya cukup besar. Karenanya kami melakukan berbagai perbaikan baik dari organisasi dan jaringan,” kata dia.

Untuk pendanaan, MTF menyiapkan sebesar 65% dari perbankan, dimana mayoritas dari Bank Mandiri. Sementara sisanya, berasal penerbitan surat berharga dan lainnya. “Sekitar 65% itu dibiayai dari perbankan khususnya dari dalam negeri, sekitar 15% dari penerbitan obligasi dan sisanya kami menggunakan sindikasi internasional,” tutup Arya.

RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature