Aston Martin akan Tinggalkan Balap Le Mans Tahun Depan
GAYDON, Carvaganza.com – Pabrikan otomotif di dunia cukup terdampak dari serangkaian kejadian yang terjadi di tahun 2020 ini. Beberapa harus mengatur ulang strateginya agar tetap bertahan, termasuk soal pendekatannya di dunia balap. Aston Martin salah satunya, yang memutuskan untuk menarik diri sebagai tim pabrikan di World Endurance Championships (WEC).
Mulai tahun 2021, pabrikan asal Inggris ini tidak lagi akan hadir di balap ketahanan sebagai tim pabrikan. Namun untuk divisi customer racing, masih akan tetap dijalankan, dengan begitu akan tetap ada mobil Aston Martin di endurance tahun depan. Fokus strategi akan dialihkan sepenuhnya ke customer racing, melalui mobil balap Vantage GT.
Artinya, Aston Martin tidak akan mempertahankan gelarnya sebagai juara pabrikan dan pembalap di WEC 2021. Begitu juga dengan kemenangan Le mans 24 Hour yang mereka raih tahun ini. Strategi baru ini diterapkan menyusul hadirnya jajaran manajemen baru di Aston Martin, yang telah diakuisisi oleh Lawrence Stroll. Formula 1 akan menjadi fokus baru Aston Martin di motorsport.
Seperti diketahui, Lawrence Stroll adalah ayah dari pembalap F1 Lance Stroll, dan pemilik dari tim Racing Point. Tahun depan, tim ini akan berganti nama menjadi Aston Martin untuk pertama kalinya di F1. Sumber daya, khususnya finansial, tentu akan terpengaruh mengikuti arus kebijakan manajemen baru.
Aston Martin Vantage GTE
Keputusan ini akan menyudahi peran tim pabrikan di kelas GTE Pro untuk WEC, yang diadakan sejak tahun 2012 lalu. Kelas ini dibangkitkan kembali di WEC, demi membuat balapan ketahanan semakin banyak peserta, khususnya di luar kelas prototipe. Sebelum keputusan ini dibuat, Aston Martin juga telah menyudahi kontaknya dengan partner motorsport lebih awal, yaitu dengan Prodrive.
Kolaborasi Aston Martin dan Prodrive telah berakhir satu setangah tahun lebih awal dari kontrak yang disepakati. Prodrive sendiri sudah berlaga di WEC menggunakan mobil Aston Martin sejak tahun 2005, sebelum dapat dukungan dari pabrikan. Ke depannya, Prodrive akan membangun dan menjual mobil balap Vantage GT ke privateer di kelas GT4, GT3, dan GTE, setelah mundurnya Aston Martin.
Dengan berhasilnya gelar juara WEC tahun 2019/2020 diraih, Aston Martin menyatakan telah mencapai seluruh targetnya melalui Vantage GTE generasi kedua. Untuk gelar juara pembalap sendiri diraih melalui Nicki Thiim dan Marco Sorensen. Sementara gelar Le Mans class honour diberikan kepada Maxime Martin, Alex Lynn dan Harry Tincknell.
“Tahun ini menjadi salah satu kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Vantage di motorsport internasional. Pada semua tingkat, dari GTE, lalu GT3 sampai dengan kelas bawah GT4, kami telah mengalami kesuksesan kejuaraan yang signifikan,” kata David King, presiden dari Aston Martin Racing.
“Tapi masih ada yang akan lebih dari Vantage, yang menjadi alasan kami menyimpulkan bahwa sekaranglah waktunya bagi kami untuk mengalihkan dukungan pabrikan kepada mitra kami saat kami mengejar kesuksesan di gelaran terpenting di balap GT.”
Targetnya, Aston Martin akan hadir di balap Intercontinental GT Challenge, GT World Challenge Europe, IMSA WeatherTech SportsCar Championship, dan Super GT pada tahun 2021. Mundurnya Aston Martin sebagai pabrikan dari WEC menyusul langkah Ford dan BMW pada akhir musim 2018/2019 lalu. Sementara Porsche dan Ferrari masih berkomitmen untuk terus aktif di GTE Pro.
Perihal debut di Formula 1, Aston Martin akan berdiri sendiri sebagai tim dan berpisah dengan Red Bull Racing. Sebelumnya selama beberapa tahun terakhir, Aston Martin hadir sebagai sponsor utama Red Bull Racing. Dan di 2021 nanti, selain Lance Stroll, susunan pembalap akan diisi juga oleh Sebastian Vettel yang hijrah dari Ferrari.
Sumber: Motorsport
WAHYU HARIANTONO
Mulai tahun 2021, pabrikan asal Inggris ini tidak lagi akan hadir di balap ketahanan sebagai tim pabrikan. Namun untuk divisi customer racing, masih akan tetap dijalankan, dengan begitu akan tetap ada mobil Aston Martin di endurance tahun depan. Fokus strategi akan dialihkan sepenuhnya ke customer racing, melalui mobil balap Vantage GT.
Artinya, Aston Martin tidak akan mempertahankan gelarnya sebagai juara pabrikan dan pembalap di WEC 2021. Begitu juga dengan kemenangan Le mans 24 Hour yang mereka raih tahun ini. Strategi baru ini diterapkan menyusul hadirnya jajaran manajemen baru di Aston Martin, yang telah diakuisisi oleh Lawrence Stroll. Formula 1 akan menjadi fokus baru Aston Martin di motorsport.
Seperti diketahui, Lawrence Stroll adalah ayah dari pembalap F1 Lance Stroll, dan pemilik dari tim Racing Point. Tahun depan, tim ini akan berganti nama menjadi Aston Martin untuk pertama kalinya di F1. Sumber daya, khususnya finansial, tentu akan terpengaruh mengikuti arus kebijakan manajemen baru.
Keputusan ini akan menyudahi peran tim pabrikan di kelas GTE Pro untuk WEC, yang diadakan sejak tahun 2012 lalu. Kelas ini dibangkitkan kembali di WEC, demi membuat balapan ketahanan semakin banyak peserta, khususnya di luar kelas prototipe. Sebelum keputusan ini dibuat, Aston Martin juga telah menyudahi kontaknya dengan partner motorsport lebih awal, yaitu dengan Prodrive.
Kolaborasi Aston Martin dan Prodrive telah berakhir satu setangah tahun lebih awal dari kontrak yang disepakati. Prodrive sendiri sudah berlaga di WEC menggunakan mobil Aston Martin sejak tahun 2005, sebelum dapat dukungan dari pabrikan. Ke depannya, Prodrive akan membangun dan menjual mobil balap Vantage GT ke privateer di kelas GT4, GT3, dan GTE, setelah mundurnya Aston Martin.
Dengan berhasilnya gelar juara WEC tahun 2019/2020 diraih, Aston Martin menyatakan telah mencapai seluruh targetnya melalui Vantage GTE generasi kedua. Untuk gelar juara pembalap sendiri diraih melalui Nicki Thiim dan Marco Sorensen. Sementara gelar Le Mans class honour diberikan kepada Maxime Martin, Alex Lynn dan Harry Tincknell.
“Tahun ini menjadi salah satu kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Vantage di motorsport internasional. Pada semua tingkat, dari GTE, lalu GT3 sampai dengan kelas bawah GT4, kami telah mengalami kesuksesan kejuaraan yang signifikan,” kata David King, presiden dari Aston Martin Racing.
“Tapi masih ada yang akan lebih dari Vantage, yang menjadi alasan kami menyimpulkan bahwa sekaranglah waktunya bagi kami untuk mengalihkan dukungan pabrikan kepada mitra kami saat kami mengejar kesuksesan di gelaran terpenting di balap GT.”
Targetnya, Aston Martin akan hadir di balap Intercontinental GT Challenge, GT World Challenge Europe, IMSA WeatherTech SportsCar Championship, dan Super GT pada tahun 2021. Mundurnya Aston Martin sebagai pabrikan dari WEC menyusul langkah Ford dan BMW pada akhir musim 2018/2019 lalu. Sementara Porsche dan Ferrari masih berkomitmen untuk terus aktif di GTE Pro.
Perihal debut di Formula 1, Aston Martin akan berdiri sendiri sebagai tim dan berpisah dengan Red Bull Racing. Sebelumnya selama beberapa tahun terakhir, Aston Martin hadir sebagai sponsor utama Red Bull Racing. Dan di 2021 nanti, selain Lance Stroll, susunan pembalap akan diisi juga oleh Sebastian Vettel yang hijrah dari Ferrari.
Sumber: Motorsport
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature