Mercedes-Benz EQC 400 4MATIC, Offroader 4x4 Bertenaga Listrik Yang Sangat Irit!
JAKARTA, Carvaganza -- Perkembangan industri otomotif global berkembang sangat pesat. Di Cina, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, angka penjualan mobil listrik sangat sudah tinggi. Sedihnya di Indonesia, boro-boro menyiapkan infrastruktur, kita masih berkutat merancang regulasi. Mercedes-Benz lebih ekstrim lagi, baru saja mereka menampilkan mobil konsep EQC 400 4MATIC.
Mobil listrik berpenggerak 4x4 yang mampu menaklukan medan offroad ekstrim ini digerakkan tenaga listrik. Bak petir di siang bolong, seolah Mercedes-Benz menunjukkan kepada dunia bahwa kesiapan teknologi mereka menyongsong masa depan, lebih dari kesiapan jaringan pengisian baterai di jalan raya.
Hebatnya lagi, tak hanya kemampuan offroadnya yang luar biasa, Sport Utility Vehicle (SUV) bertenaga listrik sepenuhnya ini juga diimbuhi beragam teknologi baru. Kita bahas ini juga nanti. Tapi sekarang kita ulas dulu kemampuan offroadnya.
“Mercedes-Benz EQC menunjukkan bagaimana kesenangan mengemudi mobil listrik bisa dirasakan di hutan dan gunung,” ujar Markus Schäfer, salah seorang manajemen Daimler AG melalui keterangan persnya kepada kami (13/10). Menurutnya lagi, semua itu dibalut kemewahan dan teknologi terdepan khas mobil-mobil Mercedes-Benz.
Pada dasarnya, mobil ini berdiri di atas platform Mercedes-Benz EQC 400 yang telah dipasarkan sebelumnya. Namun kemampuannya ditingkatkan lagi agar dapat dipakai melahap medan offroad ekstrim. Misalnya, ground clearance setinggi 293 mm atau lebih tinggi dari versi produksinya yang hanya 140 mm. Sebagai perbandingan, ground clearance Mercedes-Benz G-Class sekalipun lebih rendah 58 mm dari mobil ini.
Kemampuan menyelam mobil ini bertambah dari yang awalnya 15 cm menjadi 40 cm. Kemudian approach dan departure angle mobil ini di bagian depan 31,8 derajat dan 33 derajat di bagian belakang. Sebagai perbandingan lagi, approach dan departure angle Mercedes-Benz G-Class hanya 28 derajat. Kemampuan ini ditunjang ban offroad berukuran 285/50R20. Walhasil, EQC 4x4 ketinggian kendaraan 20 cm lebih jangkung dari versi standar.
Fakta lain tentang mobil ini, EQC 400 4x4 sudah mengadopsi teknologi soundscape. Maksudnya begini, mobil listrik memang sudah fitrahnya hening dan tanpa suara. Ini memang jadi bahan nyinyiran para penggemar mobil yang fanatik mendengarkan raungan suara mesin. Nah pengendara mobil ini dan mobil-mobil listrik generasi terbaru Mercedes-Benz nantinya akan memiliki pengalaman berkendara mobil listrik yang berbeda.
Bukan meniru suara mesin bensin dan mensimulasikannya dengan merespon pedal gas via speaker. Tapi para insiyur Mercedes-Benz tengah menyiapkan paradigma baru audio mobil listrik. Suara berkendara ini tak hanya mengambil posisi pedal gas dan kecepatan saja sebagai parameter. Tapi menyalakan mobil, mengunci pintu hingga saat mengisi ulang energi baterai, semua menghasilkan suara yang membangkitkan gairan berkendara secara intuitif. Menggunakan teknologi intelligent sound design algorithm, suara tersebut disalurkan ke amplifier Burmester surround sound system di dalam mobil.
Menariknya lagi, ada beberapa pilihan suara yang bisa dipilih oleh pengemudinya melalui layar menu di MBUX (Mercedes-Benz User Experience). Suara berkendara juga ikutan berubah mengikuti pilihan mode berkendara. Misalnya, sewaktu berkendara di mode SPORT, suara berkendara semakin dinamis.
Teknologi ini juga diterapkan di bagian eksterior kendaraan. Mercedes-Benz memasang speaker di bagian luar kendaraan sebagai AVAS (Acoustic Vehicle Alert System). Sejak 1 Juli 2019, Eropa menerapkan regulasi yang mewajibkan apilkasi AVAS khusus kendaraan listrik. Suara artifisial di bagian luar kendaraan wajib bunyi pada kecepatan hingga 20 kpj. Tujuannya, pejalan kaki dan pengguna jalan lain dapat mengantisipasi mobil listrik yang melintas.
Mercedes-Benz punya cara unik dalam mengaplikasikan teknologi ini. Speaker dibagian luar kendaraan disembunyikan di dalam rumah lampu utama, mereka menyebutnya lampspeaker.
Terahir, mobil ini memiliki konsumsi listrik yang sangat irit. Menurut Mercedes-Benz EQC 400 4x4 memiliki catatan konsumsi energi listrik 21,3 sampai 20,2 kWh/100 km atau 4,6 km sampai 5 km per 1 kWh. Tarif listrik per kWh di Indonesia sekitar Rp 169 sampai Rp 1.450 per kWh. Jadi Mercedes-Benz EQC 400 4x4 hanya butuh sekitar Rp 1.500 saja untuk berjalan sejauh 5 km.
RIZKI SATRIA
Sumber: Daimler
Mobil listrik berpenggerak 4x4 yang mampu menaklukan medan offroad ekstrim ini digerakkan tenaga listrik. Bak petir di siang bolong, seolah Mercedes-Benz menunjukkan kepada dunia bahwa kesiapan teknologi mereka menyongsong masa depan, lebih dari kesiapan jaringan pengisian baterai di jalan raya.
Hebatnya lagi, tak hanya kemampuan offroadnya yang luar biasa, Sport Utility Vehicle (SUV) bertenaga listrik sepenuhnya ini juga diimbuhi beragam teknologi baru. Kita bahas ini juga nanti. Tapi sekarang kita ulas dulu kemampuan offroadnya.
“Mercedes-Benz EQC menunjukkan bagaimana kesenangan mengemudi mobil listrik bisa dirasakan di hutan dan gunung,” ujar Markus Schäfer, salah seorang manajemen Daimler AG melalui keterangan persnya kepada kami (13/10). Menurutnya lagi, semua itu dibalut kemewahan dan teknologi terdepan khas mobil-mobil Mercedes-Benz.
Pada dasarnya, mobil ini berdiri di atas platform Mercedes-Benz EQC 400 yang telah dipasarkan sebelumnya. Namun kemampuannya ditingkatkan lagi agar dapat dipakai melahap medan offroad ekstrim. Misalnya, ground clearance setinggi 293 mm atau lebih tinggi dari versi produksinya yang hanya 140 mm. Sebagai perbandingan, ground clearance Mercedes-Benz G-Class sekalipun lebih rendah 58 mm dari mobil ini.
Kemampuan menyelam mobil ini bertambah dari yang awalnya 15 cm menjadi 40 cm. Kemudian approach dan departure angle mobil ini di bagian depan 31,8 derajat dan 33 derajat di bagian belakang. Sebagai perbandingan lagi, approach dan departure angle Mercedes-Benz G-Class hanya 28 derajat. Kemampuan ini ditunjang ban offroad berukuran 285/50R20. Walhasil, EQC 4x4 ketinggian kendaraan 20 cm lebih jangkung dari versi standar.
Fakta lain tentang mobil ini, EQC 400 4x4 sudah mengadopsi teknologi soundscape. Maksudnya begini, mobil listrik memang sudah fitrahnya hening dan tanpa suara. Ini memang jadi bahan nyinyiran para penggemar mobil yang fanatik mendengarkan raungan suara mesin. Nah pengendara mobil ini dan mobil-mobil listrik generasi terbaru Mercedes-Benz nantinya akan memiliki pengalaman berkendara mobil listrik yang berbeda.
Bukan meniru suara mesin bensin dan mensimulasikannya dengan merespon pedal gas via speaker. Tapi para insiyur Mercedes-Benz tengah menyiapkan paradigma baru audio mobil listrik. Suara berkendara ini tak hanya mengambil posisi pedal gas dan kecepatan saja sebagai parameter. Tapi menyalakan mobil, mengunci pintu hingga saat mengisi ulang energi baterai, semua menghasilkan suara yang membangkitkan gairan berkendara secara intuitif. Menggunakan teknologi intelligent sound design algorithm, suara tersebut disalurkan ke amplifier Burmester surround sound system di dalam mobil.
Menariknya lagi, ada beberapa pilihan suara yang bisa dipilih oleh pengemudinya melalui layar menu di MBUX (Mercedes-Benz User Experience). Suara berkendara juga ikutan berubah mengikuti pilihan mode berkendara. Misalnya, sewaktu berkendara di mode SPORT, suara berkendara semakin dinamis.
Teknologi ini juga diterapkan di bagian eksterior kendaraan. Mercedes-Benz memasang speaker di bagian luar kendaraan sebagai AVAS (Acoustic Vehicle Alert System). Sejak 1 Juli 2019, Eropa menerapkan regulasi yang mewajibkan apilkasi AVAS khusus kendaraan listrik. Suara artifisial di bagian luar kendaraan wajib bunyi pada kecepatan hingga 20 kpj. Tujuannya, pejalan kaki dan pengguna jalan lain dapat mengantisipasi mobil listrik yang melintas.
Mercedes-Benz punya cara unik dalam mengaplikasikan teknologi ini. Speaker dibagian luar kendaraan disembunyikan di dalam rumah lampu utama, mereka menyebutnya lampspeaker.
Terahir, mobil ini memiliki konsumsi listrik yang sangat irit. Menurut Mercedes-Benz EQC 400 4x4 memiliki catatan konsumsi energi listrik 21,3 sampai 20,2 kWh/100 km atau 4,6 km sampai 5 km per 1 kWh. Tarif listrik per kWh di Indonesia sekitar Rp 169 sampai Rp 1.450 per kWh. Jadi Mercedes-Benz EQC 400 4x4 hanya butuh sekitar Rp 1.500 saja untuk berjalan sejauh 5 km.
RIZKI SATRIA
Sumber: Daimler
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature