McLaren Berniat Ekspansi Besar-Besaran di Asia, Ada Apa?
WOKING, 10 Desember 2019 – Wilayah Asia dilihat memiliki potensi kuat untuk pasar mobil premium, di saat kondisi pasar di Inggris sedang lesu belakangan ini. Hal tersebut yang ada dalam pandangan McLaren saat ini, untuk mengekspansi pasarnya di Asia.
Inggris sebagai pasar terbesar McLaren selama ini sedang mengalami penurunan pasar otomotif, yang dampaknya cukup signifikan bagi McLaren. Negara Timur menjadi target dan harapan McLaren, di saat bersamaan mereka akan masuk ke bursa saham.
Salah satu langkah yang pabrikan Inggris ini akan lakukan adalah memperluas jaringan dealer di sejumlah negara Asia. Indonesia sendiri sudah termasuk dalam jaringan dealer resmi McLaren.
“Kami perlu jual lebih banyak mobil di Asia,” kata CEO McLaren, Mike Flewitt dikutip Motor1.
Beberapa negara yang menjadi target baru McLaren untuk strategi ini antara lain Vietnam, Filipina, India dan Rusia. Dengan ekspansi pasar, diharapkan McLaren bisa menarik banyak peminat di pasar saham, berkaca pada Ferrari yang mengalami peningkatan harga saham hingga 68% tahun lalu, sejak masuk ke bursa tahun 2015.
Menurut Flewitt, saham McLaren tidak akan menarik di pasar saham sampai mereka berhasil mendapat keuntungan dari bisnis otomotif, balap dan teknologinya. Satu yang dipatikan Flewitt, mereka tidak akan ikut masuk ke segmen SUV untuk mengejar keuntungan dengan cepat, yang hanya akan berdampak negative ke image perusahaan.
“Tidak ada di luar sana yang meraih untung dari berjualan mobil listrik. Kami bisa lakukan yang kami perlukan dengan hybrid,” tambah Flewitt soal strategi produk McLaren ke depannya.
Dalam lima tahun ke depan, mereka targetkan bisa meningkatkan produksi hingga 6.000 unit per tahun. Catatan tahun 2018, McLaren menjual tidak sampai 5.000 unit mobil, atau sekitar 4.800 unit.
WAHYU HARIANTONO
Inggris sebagai pasar terbesar McLaren selama ini sedang mengalami penurunan pasar otomotif, yang dampaknya cukup signifikan bagi McLaren. Negara Timur menjadi target dan harapan McLaren, di saat bersamaan mereka akan masuk ke bursa saham.
Salah satu langkah yang pabrikan Inggris ini akan lakukan adalah memperluas jaringan dealer di sejumlah negara Asia. Indonesia sendiri sudah termasuk dalam jaringan dealer resmi McLaren.
“Kami perlu jual lebih banyak mobil di Asia,” kata CEO McLaren, Mike Flewitt dikutip Motor1.
Beberapa negara yang menjadi target baru McLaren untuk strategi ini antara lain Vietnam, Filipina, India dan Rusia. Dengan ekspansi pasar, diharapkan McLaren bisa menarik banyak peminat di pasar saham, berkaca pada Ferrari yang mengalami peningkatan harga saham hingga 68% tahun lalu, sejak masuk ke bursa tahun 2015.
Menurut Flewitt, saham McLaren tidak akan menarik di pasar saham sampai mereka berhasil mendapat keuntungan dari bisnis otomotif, balap dan teknologinya. Satu yang dipatikan Flewitt, mereka tidak akan ikut masuk ke segmen SUV untuk mengejar keuntungan dengan cepat, yang hanya akan berdampak negative ke image perusahaan.
“Tidak ada di luar sana yang meraih untung dari berjualan mobil listrik. Kami bisa lakukan yang kami perlukan dengan hybrid,” tambah Flewitt soal strategi produk McLaren ke depannya.
Dalam lima tahun ke depan, mereka targetkan bisa meningkatkan produksi hingga 6.000 unit per tahun. Catatan tahun 2018, McLaren menjual tidak sampai 5.000 unit mobil, atau sekitar 4.800 unit.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature