Masalah Mobil Baru Jadi Penjegal Sean Gelael di F2 2018
JAKARTA, 16 Agustus 2018 – Musim balap Formula 2 2018 berlangsung kurang mulus bagi pembalap Indonesia, Sean Gelael, sejauh ini setelah melewati paruh pertama musim. Diakui Sean, karakter mobil F2 generasi baru menjadi salah satu penyebab utamanya.
Saat berbincang dengan Carvaganza di Jakarta, Kamis (9/8) lalu, Sean yang mengatakan bahwa mobil yang baru digunakan tahun ini tersebut masih sering mengalami masalah teknis, begitu juga saat diberikan setting yang sesuai dengan gaya balapnya.
Tahun ini, F2 menggunakan mobil generasi baru yakni Dallara F2 2018 dengan mesin V6 3.4 liter turbo dari Mecachrome. Mobil tersebut menggantikan generasi sebelumnya yang telah dipakai sejak tahun 2011, bermesin V8 4.0 liter, sejak kejuaraan tersebut masih bernama GP2 Series.
“Mobil tahun ini bedanya kalau sebelumnya punya karakter downforce-nya kuat di bagian belakang, sekarang downforce justru jadi lebih kuat di bagian depan,” kata Sean yang tahun ini membela tim Pertamina Prema Theodore Racing.
“Jadi sekarang mobil agak gampang oversteer dan harus maksimalkan setting cari grip sebaik mungkin untuk roda belakang.”
Mobil F2 terbaru telah mengadopsi konsep desain seperti Formula 1 sejak 2017, yang menghasilkan downforce lebih tinggi sehingga bisa lebih kencang di tikungan. Tapi kenyataannya, sejauh ini mobil baru belum sekencang yang diharapkan karena mesin turbo baru yang masih sering mengalami masalah.
“Mobil sekarang itu agak tricky waktu start, karena pakai turbo jadi harus bisa dapat rpm yang pas. Begitu juga karakter koplingnya yang berbeda,” aku pembalap Indonesia kelahiran tahun 1996 itu.
“Mesin, kopling dan sistem elektronik yang sekarang masih suka bermasalah, jadi lebih gampang stall (mogok) waktu start balapan. Makanya di beberapa race kemarin FIA terpaksa pakai rolling start.”
Alhasil, dengan berbagai masalah teknis yang sering terjadi selama ini, mobil F2 yang semestinya lebih kencang dari generasi sebelumnya justru lebih pelan dalam hal laptime di hampir semua sirkuit.
Dengan total koleksi 29 poin sementara ini, Sean berdiri di posisi ke-14 klasemen pembalap sementara F2 2018, sementara George Russell memimpin dengan 171 poin. Pencapaian terbaik musim ini diraih Sean saat finish kedua di feature race seri F2 Monako.
WAHYU HARIANTONO
Saat berbincang dengan Carvaganza di Jakarta, Kamis (9/8) lalu, Sean yang mengatakan bahwa mobil yang baru digunakan tahun ini tersebut masih sering mengalami masalah teknis, begitu juga saat diberikan setting yang sesuai dengan gaya balapnya.
Tahun ini, F2 menggunakan mobil generasi baru yakni Dallara F2 2018 dengan mesin V6 3.4 liter turbo dari Mecachrome. Mobil tersebut menggantikan generasi sebelumnya yang telah dipakai sejak tahun 2011, bermesin V8 4.0 liter, sejak kejuaraan tersebut masih bernama GP2 Series.
“Mobil tahun ini bedanya kalau sebelumnya punya karakter downforce-nya kuat di bagian belakang, sekarang downforce justru jadi lebih kuat di bagian depan,” kata Sean yang tahun ini membela tim Pertamina Prema Theodore Racing.
“Jadi sekarang mobil agak gampang oversteer dan harus maksimalkan setting cari grip sebaik mungkin untuk roda belakang.”
Mobil F2 terbaru telah mengadopsi konsep desain seperti Formula 1 sejak 2017, yang menghasilkan downforce lebih tinggi sehingga bisa lebih kencang di tikungan. Tapi kenyataannya, sejauh ini mobil baru belum sekencang yang diharapkan karena mesin turbo baru yang masih sering mengalami masalah.
“Mobil sekarang itu agak tricky waktu start, karena pakai turbo jadi harus bisa dapat rpm yang pas. Begitu juga karakter koplingnya yang berbeda,” aku pembalap Indonesia kelahiran tahun 1996 itu.
“Mesin, kopling dan sistem elektronik yang sekarang masih suka bermasalah, jadi lebih gampang stall (mogok) waktu start balapan. Makanya di beberapa race kemarin FIA terpaksa pakai rolling start.”
Alhasil, dengan berbagai masalah teknis yang sering terjadi selama ini, mobil F2 yang semestinya lebih kencang dari generasi sebelumnya justru lebih pelan dalam hal laptime di hampir semua sirkuit.
Dengan total koleksi 29 poin sementara ini, Sean berdiri di posisi ke-14 klasemen pembalap sementara F2 2018, sementara George Russell memimpin dengan 171 poin. Pencapaian terbaik musim ini diraih Sean saat finish kedua di feature race seri F2 Monako.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature