Lebih Pilih Formula E daripada F1, Ini Alasan BMW
CONTENTS
MUNICH, Carvaganza.com – Tidak seperti Mercedes-Benz yang sampai saat ini konsisten, BMW justru enggan untuk mengikutsertakan diri ke F1 seperti sebelumnya. Ada sejumlah alasan yang menjadi dasar BMW untuk tidak lagi turun ke F1 sebagai pabrikan.
Menurut BMW, saat ini teknologi yang digunakan di F1 tidak relevan atau tidak bisa diterapkan pada mobil jalan raya (road car). Hal tersebut menjadi pertimbangan besar, khususnya terhadap bisnis produksi mobil BMW saat ini dan ke depannya.
Jens Marquardt, direktur BMW Motorsport mengatakan bahwa pengembangan antara BMW dan mobil F1 saat ini sudah berbeda arah. Secara bersamaan, Maruardt juga mengakui kehebatan dari teknologi pada mobil F1 saat ini.
“V6 Turbo Hybrid adalah mesin yang sama sekali tidak berkaitan dengan apa yang kami kerjakan di mobil seri produksi,” kata Marquardt dikutip oleh Auto Bild.
“Dari perpektif engineering, saya harus katakana: salut dengan apa yang mereka lakukan di Formula 1, tapi teknologinya tidak punya relevansi terhadap mobil jalan raya.”
Ketersediaan Mesin
Dari line up produk saat ini, memang BMW tidak memiliki varian mesin V6 melainkan enam silinder inline. BMW juga tengah fokus mengembangkan model full electric saat ini, karena itu mereka lebih tertarik untuk ikut di Formula E menjadi tim pabrikan. Musim ini sendiri, BMW sudah berhasil meraih dua kemenangan dari tiga seri telah digelar, masing-masing di Arab Saudi dan Santiago. Musim ini juga menjadi musim kedua BMW terlibat langsung menjadi tim pabrikan, bermitra dengan Andretti Motorsport. BMW pertama kali bergabung F1 pada tahun 1952, meski tidak konsisten tampil pada seluruh seri dan musim kala itu. Absen cukup lama sejak tahun 1960-an, BMW kembali ke F1 sebagai pemasok mesin pada era 1980-an.Prestasi
Bersama tim Brabham dan pembalap Nelson Piquet, mesin turbo BMW mengantarkan Piquet menjadi juara dunia pada tahun 1983 dengan mobil BT52. BMW menarik diri dari F1 pada tahun 1989, menyusul regulasi yang melarang mesin turbo. BMW kembali menjadi pemasok mesin pada tahun 2000 bersama Willliams, salah satunya mengandalkan duet ikonik Ralf Schumacher dan Juan Pablo Montoya. Pada tahu 2006, BMW membentuk tim pabrikan dengan membeli Sauber, meraih satu kemenangan pada tahun 2008. Tidak kunjung meraih kesuksesan dalam jangka waktu yang ditentukan, BMW akhirnya menarik diri kembali dari F1 pada akhir 2009. Pada tahun itu juga, F1 mulai menggunakan teknologi hybrid yaitu KERS (Kinetic Energy Recovery System). Sumber: Grandprix 247 WAHYU HARIANTONOFeatured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature