KOMPARASI: Mazda CX-9 2019 VS BMW X5 xDrive40i xLine 2019

KOMPARASI: Mazda CX-9 2019 VS BMW X5 xDrive40i xLine 2019
JAKARTA, 20 Juli 2019 - Kebanyakan orang mengasumsikan brand otomotif premium itu dengan Eropa. Tak salah dan memang benar adanya, tapi harus diingat bahwa nilai luxury sebuah produk itu bukan melulu dilihat dari brandnya melainkan juga kualitas produknya. Dan di dalam artikel ini, kami ingin menyuguhkan analogi itu. Sebelum kami melakukan komparasi SUV Premium ini, kami terlibat diskusi internal yang cukup panjang. Kami akhirnya bersepakat untuk melakukan komparasi antara Mazda CX-9 dengan Mercedes-Benz GLC/GLE dan BMW X3/ X5. Kami melihat bahwa di pasar, CX-9 sebagai line-up SUV paling mewah Mazda memiliki kedekatan nilai kemewahan dengan SUV premium lainnya baik dengan BMW, Mercy, Audi Q5/Q7 maupun dengan Lexus RX Series. Kami menganggap Mazda CX-9 mampu mendobrak kemapanan pasar SUV premium, terutama di Indonesia, yang senantiasa didominasi brand Eropa. Dan sebetulnya di pasar Eropa sendiri, kalangan media dan jurnalis di sana sudah biasa membandingkan mobil-mobil dari negeri mereka dengan brand-brand Jepang. Di dalam perjalanannya, kami hanya mendapatkan Mazda CX-9 dan BMW X5 xDrive40i xDrive. Mercy tak ikut hadir. Ingat, Tak ada yang meragukan BMW di segmen mobil premium. Dalam beberapa dasawarsa jika ada yang ingin membeli mobil premium, nama BMW selalu masuk di dalam hitungan. Namun, dunia sudah berubah. Perubahan itu membuat kehidupan menjadi semakin dinamis, apalagi di era digital seperti sekarang, perubahan terjadi begitu cepat. Publik sudah tak lagi mengidentikkan mobil premium itu  dengan brand Eropa, mereka juga sudah memasukkan brand Jepang dan bahkan Korea di dalam mind-setnya.

EKSTERIOR

Kalau dilihat dari dimensi, Mazda CX-9 lebih panjang 153 mm dari BMW X5 2019,  namun wheelbase CX-9 lebih pendek.  Mazda CX-9 adalah SUV 7-seater, sedangkan BMW hanya memiliki kapasitas lima penumpang saja. Keduanya memiliki desain bodi yang tegas, mewah dan sporty. BMW kidney grille hadir dalam one-piece surround dan teknologi Active air stream kidney grille untuk mempertegas kedinamisan mobil. Headlamp sudah mengadopsi Adaptive LED, Daytime Running Lights dengan dukungan BMW Laserlight dengan Selective Beam sehingga meskipun pada posisi high beam, sinarnya tidak terlalu menyilaukan. Lampu belakang X5 juga sudah LED dengan desain 3D yang khas. Pintu bagasinya terbagi dua bagian di mana bagian bawahnya dapat membuka dan menutup secara otomatis. Untuk velg terbuat dari light alloy 20 inci V-spoke bergaya 738 Ferric Grey. Lekukan desain All New Mazda CX-9 juga terlihat indah berkat prinsip desain KODO – Soul of Motion sehingga bodi mobil terlihat atletis dan dinamis. Pabrikan mengklaim bahwa kendaraan SUV premium ini sarat dengan teknologi SkyActiv – Vehicle Dynamics, yang merupakan terobosan teknologi kontrol gerak kendaraan mutakhir. Sama seperti BMW X5, lampu depan CX-9 sudah mengadopsi teknologi LED dan adaptive, Daytime Running Lights serta didukung teknologi Lighting Signature. Sistem ini membuat pencahayaan pada malam hari semakin baik, tetapi tidak membuat silau. Lampu belakang sudah LED dengan teknologi lighting signature. Untuk menambah kesan gagah pada kendaraan, pabrikan mengaplikasi velg alumunium 20 inci dengan desain berani dan tajam.

INTERIOR

Seperti halnya BMW X5, Mazda CX-9 menawarkan desain mewah, minimalis dengan tingkat ergonomi tinggi. Layout kabin kedua mobil elegan dan simple, namun dashboard X5 dilapisi oleh kulit berkualitas, sedangkan CX-9 dilapisi material berkualitas dengan tekstur lembut. Keduanya memiliki kabin yang lapang baik dari sisi legroom, headroom dan shoulder room di baris depan maupun baris kedua. Sebagai SUV 7 seater, Mazda CX-9 tentu memiliki keunggulan komparatif berupa kapasitas penumpang dan ruang bagasi yang lebih lega jika jok row ketiga dan kedua dilipat. Jok setiap baris kedua mobil dilapisi oleh kulit berkualitas dan posisi duduk jok depan dapat diatur secara eletrik. Posisi duduk di baris kedua juga dapat diatur kemiringan sandarannya untuk kenyamanan penumpang. Pada dashboard BMW terdapat layar sentuh 12,3 inci yang memuat segala informasi tentang kendaraan maupun sistem entertainment dan navigasi. Layar sentuh ini juga berfungsi sebagai kamera parkir maupun kamera 360 derajat  (bird eye). Tak lupa, BMW menyisipkan rear seat entertainment berupa display layar sentuh dengan BluRay Drive dan HDMI Connection. Interaksi antara pengemudi dengan sistem entertainment di dalam kendaraan BMW dilakukan melalui Control Display, iDrive Touch Controller, tombol kontrol pada setir, voice control ataupun dengan gesture control. Untuk speakernya diperkuat oleh 10 speaker yang memanjakan telinga. Dalam hal sistem infotainment, Mazda CX-9 juga dilengkapi dengan sistem komunikasi real time dengan hadirnya Human-Machine Interface (HMI) dan MZD Connect. Display layar sentuh 8 inci dapat diatur pengoperasiannya melalui touch controller atau oleh Mazda diberi nama commander control. Layar sentuh itu berisikan informasi kendaraan dan entertainment yang sudah dilengkapi teknologi Apple Carplay dan Android serta terkoneksi dengan Bluetooth. Layar sentuh itu juga berfungsi  sebagai kamera mundur dan kamera 360 derajat. Untuk sound system menggunakan Bose dengan 12 speakers. Untuk menambah kenyamanan penumpang dan berkendara, keduanya dilengkapi dengan sunroof pada Mazda, sedangkan pada BMW X5 adalah panoramic roof. Yang menariknya lagi, keduanya juga sudah dilengkapi dengan head-up display.

MESIN

BMW X5 xDrive 40i xLine yang kami coba memiliki mesin 6 silinder segaris DOHC twin turbo dengan kapasitas 3.0 liter. Menghasilkan tenaga 340 hp pada 5500 – 6500 rpm dan torsi maksimal 450 Nm. Mesin yang dibawa Mazda CX-9 memang lebih kecil dibandingkan BMW yakni 4 silinder segaris turbocharge 2.5 liter dengan teknologi SkyActiv yang terkenal. Menghasilkan tenaga 229 hp pada 5000 rpm dan torsi maksimal 420 Nm pada 2000 rpm. Jika dibandingkan, memang BMW memiliki tenaga lebih punchy yang akan lebih enak ketika diajak berakselerasi. Namun, bukan berarti tendangan tenaga dari CX-9 kecil. Kedua mobil terasa padat di setiap putaran apalagi dengan dukungan turbocharge yang membuat pengemudi merasa lebih percaya diri ketika berakselerasi di jalan bebas hambatan. Dengan bobot yang lebih enteng dari X5, Mazda CX-9 bisa bermanuver lebih gesit yang dikombinasikan dengan transmisi otomatis enam kecepatan. BMW dengan tenaga yang lebih besar dikombinasikan dengan transmisi otomatis 8-kecepatan yang mengalirkan tenaga ke keempat roda, sedangkan Mazda CX-9 adalah SUV dengan penggerak roda belakang.

FITUR

Seperti halnya fitur-fitur kenyamanan, fitur-fitur lain seperti fitur performa dan driver assists yang dimiliki oleh kedua mobil juga memiliki kemiripan. Sistem pengereman keduanya sudah dilengkapi dengan ABS, Electronic Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA). Untuk menjaga kestabilan mobil ketika menikung dan bermanuver, BMW sudah dilengkapi dengan teknologi Driving Stability Control dan traction control, sedangkan di Mazda disebut G-Vectoring Control (GVC) yang merupakan teknologi terbaru bagian dari SkyActiv-Vehicle Dynamics. Selain itu juga didukung oleh traction control. Ketika sedang berada di jalanan menurun dan menanjak, pengemudi dibantu oleh fitur Hill Assist dan Hill Descent Control sehingga memudahkan pengemudi di dalam mengontrol SUV-nya di jalanan-jalanan luar kota berkontur tanjakan dan turunan. Selain itu juga tersedia sensor parkir depan dan belakang serta sensor lain ketika mobil berjalan. Dalam hal keselamatan pasif, BMW memiliki jumlah airbag yang lebih banyak yakni 8 buah untuk pengemudi dan penumpang depan,  curtain head airbags, side airbags, knee airbag. Sedangkan Mazda CX-9 hanya terdiri dari enam buah airbag. Mazda juga memiliki teknologi keselamatan yang terangkum di dalam i-Activsense yakni Blind Spot Monitoring System, Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Lane Departure Warning System, Lane Keep Assist System, Smart City Brake Support, Driver Attention Alert dan Pedestrian Brake. Tentunya BMW juga memiliki fitur-fitur yang sama dengan penamaan yang sedikit berbeda.

DRIVING

Posisi duduk Mazda terasa lebih commanding sehingga pengemudi dapat melihat dengan luas ke luar pada saat mengemudi. Hal ini tentu saja membantu visibilitas. Sementara posisi duduk BMW terasa lebih rileks, mirip dengan sedan BMW 5 Series meskipun nuansa SUV-nya lebih kental. Suasana kabin BMW memang senyap berkat insulasi yang sangat baik dan memiliki kualitas driving experiences yang sangat baik mirip dengan driving BMW 5 Series. Setir electric power steering yang dimiliki oleh BMW terasa enteng tanpa ruang kosong sehingga pengemudi dapat merasakan feedback yang obyektif sesuai dengan input yang diberikan. Setir bekerja dengan presisi. Transmisi otomatis 8-kecepatan BMW pun terasa halus di setiap perpindahan. Pada saat diposisikan pada mode Sport, transmisi terasa lebih responsif untuk mendukung mesin turbo yang terasa lebih agresif, setir yang lebih berat dan suspensi yang lebih stiff. Ketika mengemudikan Mazda CX-9, kabin juga senyap dan sensasi driving yang diberikan juga menyenangkan. Kami tidak merasa membawa mobil Big SUV dengan panjang lebih dari 5 meter. Justru pengemudiannya seperti membawa SUV medium sehingga terasa gesit di jalan raya. Hal itu juga disebabkan oleh bobot kendaraan yang enteng untuk kategori SUV full size (besar). Kami sarankan coba juga mode Sport Mazda, rasakan bedanya. Munawar Chalil, Group Editor-in-Chief Carvaganza, menilai bahwa kualitas driving Mazda sudah mendekati BMW X5 karena menurutnya tidak ada mobil yang feeling mengemudinya sama. “Setiap mobil memiliki karakter masing-masing dan tidak ada mobil yang memiliki karakter yang sama. Pasalnya karakter mobil itu ditentukan oleh paket mobil secara keseluruhan,” ujar pria yang akrab dipanggil Bang Chalil ini.

KESIMPULAN

Dalam banyak hal, Mazda CX-9 memiliki unsur-unsur komparatif yang bisa menandingi BMW X5. Keduanya adalah pemain di segmen SUV premium yang sudah beradu di pasar saat ini. Sebetulnya dalam hal komparasi harga, yang paling mendekati CX-9 adalah BMW X3. Mazda CX-9 dibanderol dengan harga Rp 831 juta on the road, sedangkan BMW X3 seharga Rp 1,1 milyar on the road. Namun, dimensi yang dimiliki oleh CX-9 lebih bongsor.  Justru dalam hal fitur dan teknologi, CX-9 mendekati X5, tapi CX-9 memiliki harga yang lebih terjangkau. BMW X5 dibanderol Rp 1,489 milyar off the road. Mungkin dengan  selisih harga yang lebih rendah, konsumen bisa memilih Mazda CX-9 sebagai SUV premium di garasi rumahnya. Kualitas material, desain, fitur dan performa Mazda tidak kalah dari BMW X5 dan Anda bisa membelikan selisih dari uang yang Anda siapkan untuk membeli mobil lainnya seperti Mini Cooper atau bahkan menambah koleksi Mazda lainnya yakni Mazda CX-3 atau CX-5. Silahkan Anda memilih, biar bagaimanapun pada akhirnya pilihan ada di tangan Anda. #ImaginationDrivesUs EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature