Ini Strategi Auto Value Hadapi Lesunya Pasar Mobil Bekas

JAKARTA, Carvaganza.com – Pasar mobil bekas boleh jadi tengah terpuruk akibat pandemi corona (COVID-19). Disebutkan jika jual beli mobil seken turun hingga 80 persen. Meski demikian kondisi ini tak melulu harus diterima dengan pasrah. Auto Value, yang membawahi jual beli mobil bekas dan tukar tambah mobil baru Suzuki, menyiapkan strategi. Hendro Kaligis, Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan Auto Value mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi mitra. Misalnya dengan menjalankan protokol kesehatan seperti menggunaan masker, sarung tangan, disinfektan gratis. Mereka juga memastikan semua layanan seperti pembeli mobil baru. “Layanan yang diberikan sama seperti ketika kita membeli mobil baru. Mulai datang, suasana di dealer, sales person, product knowledge dan juga website yang berisikan informasi lengkap,” kata Edo, sapaan Hendro. Terkait harga, Auto Value membeli kendaraan lebih tinggi dibandingkan pedagang. Hendro mengatakan kondisi saat ini membuat para pedagang mobil bekas menurunkan harga beli hingga 20 persen. “Kita tidak bisa begitu, kita paling 10%-15%,” kata dia. Mengenai kualitas mobil, Auto Value memberikan garansi mobil-mobil Suzuki yang dijual dengan kualifikasi tertentu. Garansi adalah mesin dan transmisi selama 1 tahun atau 20 ribu kilometer. Garansi ini berlaku secara nasional. Sedangkan yang ketiga dengan rekanan pembiayaan, ada berbagai promo dan paket khusus jika membeli mobil bekas di Auto Value. Misalnya saja tenor pembelian sampai 6 tahun. Biasanya cuma 4 tahun tapi kami bisa lebih panjang,” kata dia. Baca juga: Terdampak COVID-19, Bisnis Mobil Bekas Anjlok Sampai 80% Foto: suzuki.co.id

Suzuki Certified Used Car

Hendro juga memastikan semua kendaraan yang ada di Auto Value memiliki sertifikasi kendaraan yaitu Suzuki Certified Used Car. Hal ini untuk memastikan bahwa mobil yang dijual bukanlah mobil bekas banjir dan tabrakan, odometer tidak diputar, dan surat-surat lengkap. Setiap mobil sudah dilakukan pengecekan pada 135 titik. “Mobil yang lolos dalam proses ini akan mendapatkan sertifikat resmi dari Suzuki Indonesia. Sehingga terjamin,” kata dia. Keunggulan lain, semua layanan jual beli mobil bekas resmi Suzuki di Indonesia, bisa dilakukan lewat www.autovalue.co.id. Situs ini juga mobile friendly karena pelanggan bisa melakukan proses tukar tambah (trade-in) langsung lewat gawai pribadi. Baca juga: Situs Auto Value Punya Tampilan dan Tambah Fitur Baru

Kondisi Pasar Mobil Bekas

Bisnis mobil bekas, seperti juga yang lainnya, dibuat berantakan akibat pandemi COVID-19. Paling terasa pada April lalu dimana pasar mobil bekas anjlok. Meski tak ada data pastinya, disebutkan jika jual beli mobil bekas turun hingga 80 persen. “April kemarin, demand (permintaan) mobil bekas nyaris tidak ada,” kata Hendro. Padahal biasanya, April dan Mei menjadi bulan panen bagi pasar mobil bekas. Soalnya, di saat puasa Ramadhan dan Hari Raya Iduk Fitri bisnis mobil bekas mencapai puncaknya. Banyak yang melakukan transaksi jual beli karena ingin membawa mobil untuk mudik lebaran. Tapi tahun ini pandemi COVID-19 membuat jual beli mobil seken tiarap. “Ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, jual beli mobil bekas terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, atay Surabaya demand langsung anjlok, nyaris tidak ada,” kata Hendro. Ia mencontohkan, pada Maret lalu Auto Value sanggup melakukan transaksi sekitar 60 unit kendaraan. Namun begitu pekan ketiga Maret ketika PSBB mulai dilaksanakan, Auto Value hanya melakukan transaksi sekitar 15-an unit. Hendro mengatakan kondisi ini tak bisa dihindari. Konsumsi masyarakat beralih ke bahan pokok, menyimpan uang, sehingga pembelian mobil bekas tidak ada dalam daftar prioritas. Otomatis hal itu berdampak pada turunnya permintaan. Baca juga: PSBB Berlanjut, Suzuki Kembali Perpanjang Penutupan 3 Pabrik RAJU FEBRIAN