Autochem Ajak Gen Z Paham Otomotif, Gelar Edukasi Sistem Rem dan ECU
Berikan pengetahuan mendasar tentang sisi teknis otomotif.

SEMARANG, Carvaganza - Industri otomotif terus mengalami transformasi, khususnya pada kendaraan roda dua dan empat. Generasi Z dipandang memiliki potensi besar sebagai pelopor dalam menguasai dan mengembangkan teknologi otomotif masa depan, seperti kendaraan listrik dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI). Meski begitu, pemahaman dasar tentang komponen penting kendaraan—seperti sistem pengereman, pelumasan, dan kelistrikan—tetap menjadi hal krusial yang tak boleh diabaikan.
KEY TAKEAWAYS
Siapa yang menjadi sasaran utama program Autochem Mengajar?
Program ini ditujukan untuk siswa SMK dan mahasiswa teknik, terutama yang mempelajari otomotif dan teknologi energi, seperti yang ada di SMK Tunas Harapan dan Universitas Negeri Yogyakarta.Apa saja produk dari Prestone yang digunakan dalam program ini?
Prestone menyediakan cairan rem, oli mesin, cairan transmisi otomatis, serta radiator coolant yang disesuaikan dengan iklim dan kebutuhan kendaraan di Indonesia.Menanggapi kebutuhan ini, PT Autochem Industry (AI) menjalankan program CSR bertajuk “Autochem Mengajar”, sebagai langkah konkret dalam mendidik generasi muda. Perusahaan yang telah menjadi distributor resmi cairan rem Prestone selama empat dekade ini menilai bahwa edukasi mengenai sistem rem sangatlah penting, terutama mengingat masih minimnya pemahaman di kalangan anak muda mengenai aspek keselamatan ini.
“Sistem pengereman menjadi materi penting edukasi lantaran masih banyak anak muda yang belum sepenuhnya paham mengenai teknologi rem padahal sangat penting dalam menunjang keselamatan berkendara. Kami ingin anak muda dapat paham pengetahuan dasar seputar rem dan kompenen penting kendaraan lainnya,” jelas Chris Sada, Marketing Director PT AI, Rabu (7/5/2025).

PT AI sendiri telah dipercaya sebagai distributor Prestone sejak 13 November 1984. Produk andalannya mencakup cairan rem yang diformulasikan khusus untuk kebutuhan kendaraan di Indonesia. Selain itu, Prestone juga memasarkan pelumas mesin, cairan transmisi otomatis, serta berbagai cairan perawatan kendaraan lainnya. Untuk sistem pendingin, mereka memiliki Master Radiator Coolant yang dirancang sesuai kondisi iklim lokal.
Edukasi Cairan Rem di SMK
Program “Autochem Mengajar” pertama kali digelar di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Semarang, Jawa Tengah, pada akhir April 2025. Sekitar 90 siswa kelas X dan XI dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan mengikuti sesi pembelajaran mengenai sistem rem, yang disampaikan langsung oleh Dhany Ekasaputra selaku Promotion & Technical Support Manager PT AI.
Baca Juga:
Waspada Bahaya Keracunan Karbon Monoksida di Mobil: Kenali Gejala, Pencegahan, dan Tips Aman
Materi yang diberikan tidak hanya bersifat teori, tapi juga menjelaskan pentingnya fungsi cairan rem sebagai media penghubung tekanan hidrolik dari tuas ke kaliper rem. Hal ini membuat kampas rem dapat bekerja secara efektif dalam memperlambat kendaraan.
Para siswa juga diajak memahami potensi bahaya seperti vapor lock, kondisi ketika suhu tinggi menyebabkan cairan rem mendidih hingga membentuk uap, yang bisa mengakibatkan rem kehilangan fungsi alias blong. Selain itu, sifat higroskopis dari cairan rem yang menyerap air juga turut dibahas karena dapat menurunkan titik didih dan efektivitas pengereman.

Mesin Diesel dan Teknologi ECU di UNY
Setelah sukses di Semarang, kegiatan edukasi dilanjutkan ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tepatnya di Fakultas Teknik. Pada hari pertama, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknologi Motor Diesel menerima materi tentang efisiensi bahan bakar dan pentingnya pelumas dalam menunjang performa mesin diesel yang semakin dituntut ramah lingkungan namun tetap bertenaga.
Hari kedua diisi oleh 40 mahasiswa dari jurusan Energi Hijau yang mempelajari peran Electronic Control Unit (ECU) dalam sistem otomotif modern. Mereka dikenalkan pada bagaimana ECU awalnya menggantikan karburator sebagai pengontrol injeksi bahan bakar, hingga kini berkembang menjadi pusat kendali yang mengatur berbagai sistem dalam kendaraan, termasuk pengelolaan emisi.
Teknologi ECU saat ini mengontrol sistem seperti katup variabel, turbo variabel, hingga sistem elektrifikasi. Fungsinya yang semakin kompleks juga memungkinkan integrasi dengan kecerdasan buatan untuk menghasilkan kinerja kendaraan yang efisien sekaligus ramah lingkungan.
Chris menegaskan bahwa generasi muda, khususnya Gen-Z, memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong kemajuan teknologi otomotif agar relevan dengan kebutuhan masa depan.
“Kami melihat, Gen-Z membutuhkan basis ilmu yang kuat terkait teknologi otomotif khususnya hal mendasar seperti sistem pengereman, pelumas, dan ECU. Dengan rekam jejak Prestone yang panjang, kami berharap ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kami tularkan lewat program ini dapat bermanfaat bagi mereka yang menerapkannya langsung dalam proses belajar serta mobilitas setiap hari,” lanjut Chris Sada.
(SETYO ADI / WH)
Baca Juga:
Yuk! Kenali Pembaruan dan Keunggulan New Honda Civic RS e:HEV
Kemenperin Dorong Konsep Green Mobility untuk Industri Otomotif Nasional
Tancapkan Kuku di Indonesia, Jaecoo Bakal Buka 40 Dealer Tahun Ini
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature