Ini Alasan Hyundai Kona Electric Pantas Dijadikan Sebagai Tunggangan Utama

Ini Alasan Hyundai Kona Electric Pantas Dijadikan Sebagai Tunggangan Utama
JAKARTA, carvaganza- Beberapa waktu lalu, kami sudah menuliskan ragam kelebihan Hyundai Kona Electric sehingga bisa dijadikan panduan untuk mengetahui apa saja yang miliki electric vehicle ini. Selain kelebihan, Carvaganza juga membahas keuntungan jika membeli Hyundai Electric. Peluncuran crossover Kona Electric adalah bagian dari perubahan yang begitu pesat dalam teknologi di bidang industri otomotif. Sebuah keniscayaan yang harus kita hadapi. Kita sebagai konsumen harus siap dengan pergeseran ini. Dengan banderol Rp 674 juta, Hyundai Kona Electric menjadi salah satu EV paling terjangkau di pasaran. Juga satu-satunya crossover listrik termurah untuk saat ini. Tak perlu khawatir dengan karakter mobil listrik yang mungkin dipandang asing. Pada dasarnya ia mumpuni untuk meramaikan jalan perkotaan. Menepis rasa takut, berikut ulasan mengapa Kona Electric layak dipakai wara-wiri. Baca juga: Begini Ragam Kelebihan Jika Memiliki Hyundai Kona Electric

Sudah Niremisi, Pengeluaran pun bisa Lebih Hemat

Nilai mendasar dari Kona Electric jelas terletak di segi pemacu. Velositas tercipta tanpa perlu membakar bensin. Dengan demikian, tidak ada residual gas dilepas ke udara. Imbasnya tentu kesegaran udara ketika sudah menjadi bagian mayoritas. Sementara ekosistem EV perlahan dibangun, minimal bisa merasa kesegaran di kantong lantaran biaya energi dan konsumsinya jauh lebih bersahabat ketimbang mobil konvensional. Begini hitungannya, Hyundai Kona Electric dengan baterai 39,2 kWh membutuhkan biaya untuk dicas penuh sebanyak Rp 56.632. Asumsinya menggunakan tarif biaya listrik rumah tangga R2-R3 dengan harga Rp 1.444,7/kWh. Nah, seluruh kapasitas baterai tadi dapat menempuh jarak 261,33 km atas dasar klaim konsumsi energi 0,14 kWh/km. Kala membandingkan dengan pemacu konvensional ada selisih cukup jauh. Tempuhan 261,33 km pada mobil dengan konsumsi rata-rata 15 km/l saja membutuhkan biaya sekitar Rp 156.798 bila meminum bahan bakar RON 92. Beda Rp 100 ribu. Jangan anggap receh karena sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Belum lagi ia menawarkan keringanan biaya pemakaian. Pun kinerja motor listrik meminimalisir jumlah komponen bergerak di sektor mekanikal. Tanpa piston, kruk as, klep, dan sebagainya. Logikanya, komponen tadi akan aus setelah melampaui jam terbang tinggi sekaligus membutuhkan pelumasan dan perawatan berkala yang intensif. Tentu Kona Electric tetap memerlukan perawatan berkala, hanya saja teknisnya agak berbeda. Ambil contoh dari segi pelumasan. Dijelaskan Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, bahwa motor listrik tetap membutuhkan pelumasan. “Pelumas yang dibutuhkan motor penggerak ini tidaklah banyak, hanya sekitar 1 liter dan tidak membutuhkan penggantian secara berkala,” papar Bonar saat konferensi pers peluncuran (6/11). Interval servis berkala bahkan lebih panjang. Jika biasanya per 10 ribu km atau 6 bulan sekali, Kona Electric dianjurkan hanya dalam rentang 15 ribu km atau satu tahun. Komponen yang rutin diganti pun disebutkan hanya filter AC, baru di titik lainnya minyak rem.  Ya, masih ada fluida perlu diganti berupa battery coolant. Tapi bagian itu baru menjadi perhatian setelah menempuh 60 ribu km. Terlebih Hyundai memberikan bebas biaya perawatan 5 tahun atau 75.000 km yang mana tercapai lebih dahulu. Minim perawatan bukan? Baca juga: SUV Listrik Paling Terjangkau Indonesia, Ini Spesifikasi Hyundai Kona Electric

Bawa Keseruan Pemacu Elektris

Ada ciri dari sebuah motor listrik yang tidak dimiliki enjin dengan pembakaran internal. Adalah tendangan torsi kuat sejak pedal gas diinjak. Melejit instan. Dalam Kona Electric, keasyikan itu tercipta berkat Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) sebagai sumber penggerak ke roda depan. Total ekstraksi tenaga cukup melimpah, dicatatkan mencapai 136 PS. Lebih menarik justru capaian torsi, sanggup memuntahkan kekuatan 395 Nm. Angka fantastis untuk sebuah crossover kompak. Keseruan dorongan listrik dibarengi pula kenyamanan pengoperasian. Tanpa tuas, komando transmisi terlaksana melalui set tombol di konsol tengah. Selain itu, regenerative braking dan One Pedal Driving System meringankan beban saat lalu lintas padat. Pengereman dapat terlaksana lewat paddle shift sebelah kiri. Sementara di sisi kanan menentukan seberapa kuat daya regenerative braking. Sumber pangan motor listrik sendiri berasal dari baterai berkapasitas 39,2 kWh. Mampu membawanya bepergian lebih dari 250 km dalam satu kali pengisian penuh. Kalau dihitung, bisa sampai ke Bandung dari Jakarta untuk kemudian berkeliling wisata kuliner seharian. Ketika sudah habis, baterainya bisa diisi dimana saja lewat portable charger bawaan. Pada dasarnya banyak opsi kalau mau melakukan pengisian ulang. Selain di rumah, Hyundai menyediakan charging point di setiap diler. Atau, bisa juga memanfaatkan berbagai SPKLU. Untuk area Jakarta dan sekitarnya dapat Anda temukan di PLN Distribusi Jakarta Raya, Senayan City Mall, Aeon Mall BSD City, TangCity Mall, dan SuperMall Karawaci. Ada juga stasiun di luar Jabodetabek seperti Bandung, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Nah, bila ternyata kehabisan energi atau terdapat kendala di tengah jalan, HMID siapkan layanan mereka. Selama masa garansi, pengguna dapat memanfaatkan roadside assistance dan Mobile Charging gratis.

Didukung Pemerintah

Bermacam insentif diberikan pemerintah bila memanfaatkan mobil listrik. Perlu dicatat, mobil listrik sepenuhnya, bukan hybrid atau PHEV. Kona Electric pun berhak atas sejumlah fasilitas dari pemerintah ini. Ambil contoh Pergub DKI Jakarta no 3 tahun 2020 yang membebaskan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) sehingga membuat harga OTR bisa serendah itu. Di samping itu, pajak tahunan dipastikan lebih rendah. Sesuai Permendagri no 8 tahun 2020, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mobil listrik ditetapkan paling tinggi 30 persen dari tarif normal. Yang jelas, pengeluaran untuk perpanjangan STNK tidak akan semahal mobil konvensional di harga Rp 670 jutaan. Jauh di bawah itu. Insentif lainnya adalah kemudahan pembelian dengan DP minimal nol persen. Juga tak kalah menarik adalah fasilitas non fiskal. Saat peraturan ganjil genap mulai diberlakukan, tak ada hambatan bagi Kona Electric untuk menembus area terbatas di Jakarta. Ia termasuk yang dibebaskan melewati lintasan ini kapan pun.

Tawarkan Kenyamanan Kelas Atas dalam Balutan Gaya Modis

Dari luar, pada dasarnya Hyundai Kona bukan sebuah crossover dengan gaya moderat. Ia tampil nyentrik di jalanan, apalagi di versi elektrik. Moncongnya dibikin rata tanpa rongga grille sehingga terkesan futuristis. Sekaligus juga menjadi pembeda dengan model konvensional. Namun di samping itu, guratan tubuh dan permainan cladding khas tidak dilunturkan. Andai berekspektasi banyak fitur di mobil seharga Rp 600 jutaan, Kona Electric pun sanggup memenuhi harapan. Ragam kelengkapan ditanam untuk menciptakan kesan eksklusif. Misal pada atapnya yang sudah dibekali sunroof elektris. Kalau takut kepanasan di tengah kemacetan karena berpikir kompresor tidak bekerja lantaran tidak ada sumber putaran idle, Anda salah besar. AC dan komponen lain tetap beroperasi. Semua dijalankan seefisien mungkin agar menghemat energi, tak terkecuali saat berhenti. Pun penyesuaian suhu dibikin lebih komprehensif lewat pemanas atau pendingin bangku. Urusan hiburan pasti mendukung kebutuhan masa kini. Monitor pusat kendali di tengah dasbor menyuguhkan konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Juga di dalamnya berisi fungsi untuk menjadwalkan pengisian. Bisa menyetel titik mulai dan berhentinya charging. Adapun tambahan kelengkapan peningkat rasa dijebloskan ke kabin. Meliputi pemanfaatan material leather, Head-Up Display, TPMS, sampai wireless charging. Baca juga: Kampanye Elektrifikasi, Hyundai KONA Electric Tampil di Borobudur Marathon 2020

Tidak Perlu Takut Paparan Risiko Powertrain Elektrik

Kekhawatiran pasti muncul pada komponen elektrikal terutama baterai. Banyak paparan risiko baru yang sebelumnya bukan menjadi perhatian utama di model peminum bahan bakar fosil. Di antaranya bahaya akan benturan dan kerusakan sel baterai sehingga dapat menciptakan kebakaran hebat. Belum lagi komponen elektris tidak bersahabat dengan air. Juga ketakutan akan sengatan tegangan tinggi. Terkait hal ini, Hyundai tentunya telah matang mengevaluasi dan mempertimbangkan berbagai paparan risiko. Mengingat pula mereka bukan jenama otomotif seumur jagung. Dalam pengembangannya, Kona Electric telah memenuhi berbagai standar tes keamanan baterai. Mencetak hasil memuaskan dalam pengujian untuk Uni Eropa. Melibatkan pengujian keamanan mekanis, termal, dan elektris. Termasuk di dalamnya ada ketahanan benturan, paparan suhu tinggi, banjir, pembakaran, hingga overcharge dan hubungan arus pendek.

Bagaimana Kalau Masih Khawatir?

Wajar bila timbul kekhawatiran pada jenis produk baru yang masih jarang ditemui di pasaran. Untuk menanggulangi hal ini, pihak APM menjamin ketenangan lewat paket garansi dasar 3 tahun atau 100 ribu km. Ditambah lagi garansi baterai sampai 8 tahun atau 160 ribu km. Pengguna turut dibebaskan biaya perawatan selama 5 tahun atau 75 ribu km. Jika sudah memutuskan untuk meminang, Hyundai Kona ditawarkan dalam empat seleksi warna atraktif dengan perpaduan atap two-tone. Tinggal pilih mau Chalk White, Galactic Grey, Dark Knight, atau Pulse Red. Untuk pemesanan sampai 31 Desember, setiap pembelian akan dipaketkan AC Charger berikut instalasi tanpa perlu biaya tambahan. AHMAD KARIM

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature