Indonesia Bakal Ekspor Sedan dan SUV ke Australia?
SURABAYA, 29 Maret 2019 -- Pasar otomotif Negara Kangguru Australia tidak dianggap menguntungkan bagi produsen otomotif. Satu per satu pun meninggalkan benua itu. Alhasil, selama 10 tahun ke belakang Australia memenuhi kebutuhan 1,2 juta kendaraan untuk pasar domestik melalui pasar impor dari Thailand, Korea, dan Jepang.
Keadaan ini tentu menyisakan peluang ekspor produk otomotif dari Indonesia ke sana. Apalagi, Indonesia merupakan negara penghasil mobil paling dekat dengan Australia, dan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Australia atau IA-CEPA telah disepakati.
“Ini berarti ada potensi ekspor mobil sebesar 1,2 juta per tahun ke sana. Lantas mengapa negara kita belum melakukannya? Karena kita masih terhambat dengan jenis kendaraan, kondisi kendaraan,” ungkap Yohannes Nangoi Ketua Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) di acara press conference GIIAS Surabaya, Kamis (28/3/2019) kemarin.
Terkait hambatan dari jenis kendaraan, menurut Nangoi, Indonesia harus memproduksi mobil sesuai dengan kebutuhan Australia. Misalnya sedan dan SUV. “Mudah-mudahan kita akan menjajakinya. Tetapi pemerintah harus memberikan fasilitas kepada kita sehingga manufaktur mau memproduksi sedan dan kendaraan lain yang akhirnya bisa kita ekspor. Bukan hanya ke Australia, tetapi ke seluruh dunia,” tutur Yohannes Nangoi.
Lantas kapan rencana itu bisa dieksekusi? “Saya masih tunggu. Ini kan pemerintah belum keluar peraturannya. Saya dengar kemarin dari Kementerian Perindustrian, dari Kementerian Keuangan, katanya sudah final stage. Mudah-mudahan di bulan April sudah bisa keluar. Jika sudah keluar, otomatis kita sudah bisa mulai membuat sedan. Kalau sudah bisa bikin sedan, kita bisa ekspor. Itu sebabnya, kenapa Thailand bisa ekspor,” tambah Nangoi kepada Carvaganza.
Di luar peraturan yang belum selesai, Yohannes Nangoi optimis Indonesia mampu memenuhi kebutuhan ekspor ke Australia. Pasalnya, kapasitas produksi mobil di Indonesia yang mencapai 2,3 juta per tahun, tentu lebih dari cukup. “Indonesia hanya memakai 1.150 ribu, berarti masih ada dua kali lipat,” tutup Nangoi.
REZA ERLANGGA
Keadaan ini tentu menyisakan peluang ekspor produk otomotif dari Indonesia ke sana. Apalagi, Indonesia merupakan negara penghasil mobil paling dekat dengan Australia, dan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Australia atau IA-CEPA telah disepakati.
“Ini berarti ada potensi ekspor mobil sebesar 1,2 juta per tahun ke sana. Lantas mengapa negara kita belum melakukannya? Karena kita masih terhambat dengan jenis kendaraan, kondisi kendaraan,” ungkap Yohannes Nangoi Ketua Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) di acara press conference GIIAS Surabaya, Kamis (28/3/2019) kemarin.
Terkait hambatan dari jenis kendaraan, menurut Nangoi, Indonesia harus memproduksi mobil sesuai dengan kebutuhan Australia. Misalnya sedan dan SUV. “Mudah-mudahan kita akan menjajakinya. Tetapi pemerintah harus memberikan fasilitas kepada kita sehingga manufaktur mau memproduksi sedan dan kendaraan lain yang akhirnya bisa kita ekspor. Bukan hanya ke Australia, tetapi ke seluruh dunia,” tutur Yohannes Nangoi.
Lantas kapan rencana itu bisa dieksekusi? “Saya masih tunggu. Ini kan pemerintah belum keluar peraturannya. Saya dengar kemarin dari Kementerian Perindustrian, dari Kementerian Keuangan, katanya sudah final stage. Mudah-mudahan di bulan April sudah bisa keluar. Jika sudah keluar, otomatis kita sudah bisa mulai membuat sedan. Kalau sudah bisa bikin sedan, kita bisa ekspor. Itu sebabnya, kenapa Thailand bisa ekspor,” tambah Nangoi kepada Carvaganza.
Di luar peraturan yang belum selesai, Yohannes Nangoi optimis Indonesia mampu memenuhi kebutuhan ekspor ke Australia. Pasalnya, kapasitas produksi mobil di Indonesia yang mencapai 2,3 juta per tahun, tentu lebih dari cukup. “Indonesia hanya memakai 1.150 ribu, berarti masih ada dua kali lipat,” tutup Nangoi.
REZA ERLANGGA
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature