Heboh Pertalite Dianggap Jadi Boros, Begini Jawaban Pertamina

JAKARTA, Carvaganza - Sejak Pertamina melakukan perubahan harga produk bahan bakar minyaknya, awal bulan lalu, banyak reaksi masyarakat berdatangan setelahnya. Belakangan ini beredar keluhan soal Pertalite, yang naik harga menjadi Rp 10.000 per liter, disebut menjadi lebih boros untuk pemakaian berkendara sehari-hari.

Meski masih sekedar klaim berdasarkan “perasaan”, belum ada yang membuktikan secara ilmiah mengenai kondisi BBM subsidi Pertalite ini seperti yang disangka. Terlebih beragam kondisi sebenarnya mempengaruhi konsumsi bahan bakar di kendaraan mulai dari kondisi jalan hingga cara berkendara.

PT Pertamina (Persero) angkat bicara terkait isu yang berkembang di masyarakat ini agar tidak menjadi bola liar. Perusahaan BUMN tersebut menegaskan kualitas bahan bakar Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan seperti yang dituduhkan masyarakat. Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi sesuai Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tetang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

“Batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP). Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu rentang 45-69 kPa,” ucap Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga dalam keterangannya.

Baca Juga: Krisis Semikonduktor Berlanjut Tahun Depan, Jutaan Unit Mobil Terpangkas

Demi menghindari beragam spekulasi yang timbul, Pertamina juga mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi. Ini di antaranya SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapat terjamin kualitas dan keamanannya.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk mengisi BBM sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam buku panduan kendaraan bermotor. Ini karena pabrikan telah menyesuaikan bahan bakar yang cocok sesuai jenis kendaraan. Pergantian isi jenis BBM dengan kadar oktan (RON) berbeda juga tidak direkomendasikan.

“Sebaiknya pengendara selalu konsisten dalam memilih bahan bakar yang berkualitas, agar mesin kendaraan selalu awet dan terawat. Lebih aman menggunakan bahan bakar berkualitas dengan oktan/cetane yang direkomendasikan pabrikan, agar mesin dapat bekerja secara maksimal,” ucap Irto.

Pertamina sendiri menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat. Produk BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan tidak akan disalurkan ke masyarakat.

“Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Lewat kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur,” ucap Irto.
(SETYO ADI / WH)

Baca Juga: Mobil FCV dan EV Buatan Universitas Brawijaya Siap Berlaga di Shell Eco-Marathon 2022