Hadapi Pandemi, Mitsubishi Fuso Siapkan Jurus Komunikasi Digital

Hadapi Pandemi, Mitsubishi Fuso Siapkan Jurus Komunikasi Digital
JAKARTA, Carvaganza.com – Selain kendaraan penumpang, pasar kendaraan komersial juga lesu dihantam pandemi corona (COVID-19). Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar retail truk selama kuartal pertama 2020 sebanyak 16.867 unit. Angka ini amblas 28 persen dibandingkan periode serupa 2019. Tahun lalu terkumpul lumayan banyak, 23.574 unit. Pastinya semua pemain terkena imbas. Termasuk pemain besar seperti PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) sebagai pemegang merek Mitsubishi Fuso di Indonesia. Presiden Direktur KTB yang baru, Naoya Takai, mengatakan pandemi COVID-19 membawa dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian, termasuk bisnis kendaraan niaga. “Dari data retail sales kendaraan niaga (semua merek) turun hingga 36,1 persen untuk periode Januari-April 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu,” ujar pria yang akrab disapa Rocky saat konferensi virtual bersama media beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Rocky itu mengatakan pihaknya harus menyiapkan strategi jika tak mau lebih terdampak lagi. Salah satunya adalah intens menggalakkan jurus komunikasi digital pada konsumen. “Dalam kondisi macam ini rasanya sangat menantang bagi saya sebagai presiden direktur baru. Namun kami berupaya untuk terus menjalin komunikasi. Berbagai strategi efektif aftersales juga terus dilakukan. Kami sedang menganalisis pandemi COVID-19 kapan kira-kira berakhir. Kalau sudah ada tanda pergerakan ekonomi kami, baru kami memulai tindakan agresif. Kemudian bisnis bisa berlangsung normal,” kata dia. Sepanjang Januari – April 2020, khusus KTB penjualannya cukup terimbas. Dalam 4 bulan mereka mencatat penjualan sebanyak 9.628 unit. Angka ini turun 28,3 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Jika melihat sisi positifnya, pencapain ini masih menjadikan mereka absolute market leader dengan market share 47,8 persen. Plus, penurunan yang dialami Mitsubishi Fuso ini, lebih kecil ketimbang yang dialami pasar kendaraan komersial secara keseluruhan. Pasar kendaraan komersial sendiri secara keseluruhan (Januari – April 2020) turun 36 persen. Baca juga: KTB Optimalkan Field Service Advisors dan Tawarkan Paket Servis Spesial

Giatkan Digital

Sejak dihajar pandemi, ekonomi Indonesia triwulan pertama hanya tumbuh 2,97 persen. Inilah indikasi pasar tengah berkontraksi. Walau begitu, KTB setidaknya masih punya tameng untuk bertahan. Yakni mengoptimalkan komunikasi digital. Khusunya dalam mengamati market, menjalin komunikasi dengan diler, juga konsumen. “Saat pandemi COVID-19 pasar pasti turun. Kondisi ini memang harus terus-menerus melakukan usaha untuk menjaga demand. Caranya kami gencar melakukan komunikasi memantau pasar secara online. Ada komunikasi digital. Kami tetap memonitor pasar. Bisa melalui media sosial serta berbagai platform untuk menyebarkan program kami. Konsumen dan kepuasan ini harus kami jaga. Antara KTB dengan diler juga. Salah satunya program aftersales service. Jadi digital komunikasi ke depan bisa memaksimalkan layanan dan pemasaran,” kata Duljatmono, Marketing Director Sales & Marketing Division KTB di kesempatan yang sama. Menurut Momon, sapaan Duljatmono, perkembangan daerah untuk pasar fleet terus maju. Masyarakat dinilai mulai terbiasa menggunakan komunikasi digital. Sehingga mereka bisa mengetahui program apa saja yang diberikan KTB dan diler resmi. Menurut Duljatmono, respons positif dari berbagai layanan serta program diterima baik. Ini salah satu indikator dunia digital bisa jalan. Baca juga: KTB Sediakan FUSO Home Service untuk Layani Konsumen

Harapan Bangkit

Raihan KTB sejauh ini memang mempengaruhi target pertumbuhan 7 persen yang ditetapkan di awal tahun. Sekadar info, tahun lalu total kendaraan niaga yang berhasil dipasarkan KTB 94,323 unit. Mitsubishi Fuso tetap mendominasi ceruk pasar dengan genggaman market share 44,2 persen. Jika dibedah lebih perinci. Tahun lalu Colt Diesel laku 36,575 unit dengan pangsa pasar 55,4 persen di segmen Light Dump Truck (LDT). Sedangkan Fuso dan Fighter terkirim 5,161 unit dengan market share 23,4 persen. Di lahan Medium Dump Truck (MDT), Fighter berkontribusi 1,581 unit. Diljatmono berharap setelah pandemi selesai, permintaan dari sektor logistik bisa membaik lagi karena penyumbang utama penjualan. Setelah itu infrastuktur juga penting, sementara sektor tambang sedang menghadapi kondisi berat. Ditambah stimulus Rp 70 triliun untuk industri otomotif dari pemerintah. “Jelas kami sangat senang. Semoga semester kedua pembangunan infrastruktur mulai jalan. Maka diharapkan pasar tidak terlalu drop. Sektor logistik juga terus jalan sehingga masih ada potensi market. Intinya kami sangat menyambut baik dorongan pemerintah. Tetap menjaga kebutuhan pasar. Kami berharap ekonomi bergerak,” papar Duljatmono. Baca juga OTO: Komunikasi Digital, Tameng Mitsubishi Fuso dalam Strategi Bertahan Kala Pandemi COVID-19 ANJAR LEKSANA | RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature