FEATURE: Features for Future, Fitur di Mobil Masa Depan

FEATURE: Features for Future, Fitur di Mobil Masa Depan
CARA kita mempersepsikan lingkungan lebih “cair” ketimbang apa yang dilihat. Setiap manusia memiliki persepsinya masing-masing terhadap dunia, tergantung pengalaman, bahasa, budaya dan cara berpikirnya. Begitu pula dengan pandangan terhadap masa depan. Memang, kita tak bisa melihat masa depan secara pasti. Tapi masa depan ditentukan oleh persepsi kita terhadap dunia saat ini dan apa yang kita lakukan sekarang. Di dunia otomotif, persepsi berbagai pabrikan terhadap kendaraan di masa depan bisa terlihat dari mobil-mobil konsep yang mereka perkenalkan. Terutama dari fitur-fitur yang dihadirkan. Beberapa di antaranya terlihat siap produksi, ada pula yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Tapi teknologi-teknologi yang digunakan seperti berasal dari film science fiction. Dan itulah yang membuatnya begitu menarik.

Middleman Program

Ingatkah Anda dengan Red Queen dalam film Resident Evil? Ia merupakan super komputer yang diciptakan Umbrella Corporation dan dapat diajak bicara. Lebih canggih dari Siri. Toyota menerapkan teknologi serupa ke dalam Concept-i, mobil konsep yang juga sempat dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018, dan menamainya dengan Yui (berarti center atau soul). Ia merupakan program yang berfungsi sebagai penghubung antara pengemudi dengan mobil (middleman). Tak seperti Siri yang pasif, Yui ditandem dengan Artificial Intelligent (AI) yang dapat mengalisa kebiasaan, perasaan, dan kesukaan pengemudinya. Caranya dengan membaca bahasa tubuh, ekspresi wajah, nada bicara dan pilihan katanya. AI juga “mengintip” media sosial pengemudi. Jika pengemudi dianggap sedang kesal, ia akan mengaktifkan aroma ke kabin, mengubah warna interior, menghangatkan atau mendinginkan kursi, serta mengajak Anda bicara. Tujuannya agar pengemudi merasa lebih tenang. Jika teknologi ini akhirnya diproduksi massal dan Anda mengendarainya, saran saya adalah perhatikan bahasa Anda dan berhati-hatilah dengan apa yang dituliskan di media sosial. Because the last thing you want is a car that over pamper you when you’re actually okay.

Fingerprint Authentication

Teknologi sidik jari sudah digunakan lazim kita lihat pada smartphone atau bahkan untuk absen kantor. Pabrikan otomotif mengadopsinya untuk mobil. Selama ini mereka menggunakan frekuensi radio yang terhubung dengan kunci. Jadi ketika pencuri membawa kabur kendaraan Anda, mobil akan mati sendiri dalam radius tertentu dari kunci. Tapi seperti Anda tahu, pencuri semakin pintar. Mereka dapat hack frekuensi mobil Anda. Dengan fingerprint authentication, mobil Anda lebih aman karena jauh lebih sulit memalsukan sidik jari. Selain itu, tak perlu lagi menyediakan sedikit ruangan di memori untuk mengingat di mana meletakkan kunci mobil selama Anda masih memiliki paling tidak satu jari. Teknologi ini tak hanya berfungsi untuk start kendaraan. Saat mobil mengidentifikasi sidik jari Anda, ia juga recall kebiasaan Anda seperti pilihan channel radio, posisi duduk, setingan spion dan lainnya. Beberapa mobil dan mobil konsep sudah menggunakannya seperti Nissan XMotion dan Bentley Bentayga (sebagai opsi). Bahkan Ford sudah memperoleh patennya pada 2014. Tapi teknologi ini membawa masalah sendiri. Meski Anda bisa input beberapa sidik jari, bagaimana jika Anda ingin parkir valet? Atau Anda ingin meminjamkannya pada teman? Dan tentunya akan merepotkan bagi kami, jurnalis otomotif, yang sering test drive mobil-mobil baru.

External Airbags

Beberapa pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi sudah mengembangkan berbagai jenis external airbags atau passenger airbags dalam beberapa tahun terakhir. Volvo sebagai pionir safety sudah menerapkannya pada V40 yang diperkenalkan pada 2013. Toyoda Gosei memperkenalkan Flesby II, mobil konsep dengan hampir seluruh bodi diselubungi gelembung yang bisa dikempiskan, pada Tokyo Motor Show 2017. Tak ketinggalan Google yang punya paten external airbags di bumper tanpa efek “spring back” di 2015. Mercedes-Benz juga mengajukan paten airbags di pillar A pada 2015 dan disetujui dua tahun kemudian. Sedangkan GM juga memiliki patennya di 2017. Kenapa mereka berlomba-lomba mengadopsi teknologi ini? Tentu saja demi mengurangi risiko cedera bagi pejalan kaki saat terjadi kecelakaan. Tapi tak hanya itu. Belum lama ini ZF, produsen part mobil asal Jerman, melakukan pengujian terhadap external airbags samping. Hasilnya cukup mengejutkan. Perangkat ini mampu mengurangi risiko cedera serius pada penumpang sebesar 40%. Sepertinya persentase ini tak berlaku jika menggunakan airbags Takata.

Window to The World

Dalam perjalanan jauh, kalimat “are we there yet” dan “I’m bored” sering terdengar dari anak-anak yang duduk di belakang. Anda harus terus memikirkan cara bagaimana entertain mereka. Sepertinya Toyota Motor Europe dan Copenhagen Institute of Interaction Design mengerti hal ini. Keduanya berkolaborasi dalam menciptakan Window to The World pada 2011. Pada dasarnya benda itu merupakan touch screen transparan yang menggantikan jendela penumpang belakang. Perangkat tersebut memungkinkan kita untuk mencoret-coret dengan jari. Jika mau melihat benda di luar dengan lebih jelas, kita juga bisa zoom in seperti pada layar smartphone. Dan ketika ingin mengerti tulisan berbahasa asing yang kita lihat, tinggal klik dan keluarlah artinya. Window to The World memang menarik tapi sampai sekarang tak ada tanda-tanda akan direalisasikan. Jadi untuk sementara ini, siapkan ide-ide menarik dan banyak mainan jika Anda membawa anak-anak dalam perjalanan jauh. MIRAH PERTIWI

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature