BMW 2002, Mobil Yang Lahir Karena Kebetulan

BMW 2002, Mobil Yang Lahir Karena Kebetulan
JAKARTA, Carvaganza.com - Beberapa hal yang membuat mobil dibilang legendaris. Pertama memang dilahirkan untuk menjadi mobil yang jempolan. Kedua karena faktor kebetulan. Nah, yang terakhir itulah membuat BMW 2002 jadi mobil legendaris di manapun dipasarkan.

Begitu suksesnya, media massa pada waktu itu memuji setinggi-tingginya mobil ini sebagai mobil yang benar-benar berkarakter. Sialnya, mobil ini juga mendapatkan reputasi negatif sebagai mobil teroris. Tepatnya Baader-Meinhoff Gang. Saat melarikan diri, mereka memilih untuk mencuri BMW 2002 ketimbang mobil lain. Meski, reputasi negatif itu tidak mempengaruhi kepopulerannya. Dan lebih penting lagi, mobil ini menentukan arah desain dan filosofi BMW kedepannya.

Ceritanya diawali saat BMW ingin memasuki pasar kelas menengah dengan membuat mobil dua pintu berbasis sedan BMW 1600. Syaratnya harus ringan dan sporty. Lahirlah BMW 1600-2. Angka terakhir menunjukkan kalau mobil ini hanya punya dua pintu. Saat peluncuran di Jenewa 1966, 1600-2 hadir dengan body yang lebih pendek, praktis dan mesin 4-silinder 1,6 liter memberikan performa 84,5 hp. Lumayan, lah.

Tapi di mata dua orang penting, mobil ini terlalu biasa. Baron Alex Von Falkenhausen, kepala pengembangan mesin BMW, menikmati 1600-2 sebagai mobil hariannya. Dia adalah otak di balik mesin legendaris M10 yang tangguh. Begitu hebatnya, sampai dijadikan basis penggerak andalan BMW di balap F1, yang mengantarkan Nelson Piquet juara dunia 1983 bersama tim Brabham.

Pengetahuan Falkenhausen soal mesin tentu tidak perlu diragukan. Makanya setelah yakin 1600-2 masih punya ruang untuk dikembangkan, diam-diam dia ganti jantung mobilnya dengan M10. Tidak tanggung, versi 2,0 liter dijebloskan ke dalam ruang mesin.

Orang kedua yang dapat ‘jatah’ mobil kantor 1600-2 adalah Helmut Werner Bonsch, direktur pengembangan produk BMW kala itu. Selaras dengan Falkenhausen, ia tidak puas dengan performa. Jabatannya sebagai ketua pengembangan produk, memberikan akses ke ragam inventori BMW. Termasuk mesin M10 2.0 liter. Lagi-lagi tanpa bilang siapapun, mesin ini dipasang di mobilnya.

Mereka baru sadar kalau punya mobil kantor dengan mesin persis sama, saat kebetulan jumpa di bengkel untuk servis rutin. Dari momen itu, obrolan jadi panjang. Keduanya mengajukan proposal ke dewan direktur BMW, untuk memproduksi versi baru BMW 1600-2 dengan mesin 2,0 liter. Tentunya, dengan jajaran pimpinan berpikiran konservatif saat itu, ide ditolak. Mereka mungkin tidak bisa melihat apa gunanya mobil sedan biasa yang diberikan mesin lebih kencang selain boros?

Bujuk Rayu Wiraniaga

Datang Max Hoffman. Aslinya orang Austria, tapi tinggal di New York dan hidup dari jualan mobil mobil mahal asal Jerman. Ini orang penting di dunia otomotif biarpun cuma jualan mobil. Beberapa mobil hebat, lahir dari bujuk rayunya kepada petinggi pabrikan. Contoh, Hoffman sukses meyakinkan Ferdinand Porsche membuat Porsche 356 Speedster hanya untuk Amerika Serikat. Mercedes-Benz termakan bujuk rayunya supaya 300SL Gullwing bisa dipasarkan di negaranya. Dua mobil itu lantas melegenda. 1400 unit 300SL laku di Amerika, alias 80 persen dari jualan total Gullwing. Sementara Speedster jadi barang yang paling dicari kolektor Porsche.

Untuk BMW, Hoffman merasa perlu ada model ciamik yang bisa mendatangkan untung baginya. Pas BMW sedang merencanakan membuat mobil sport. Desainer mobilnya langsung ia dekati dan lahirlah BMW 507, yang khusus dibuat untuk pasar AS. Tapi kali ini perhitungannya meleset. 507 tidak laku.

Nah, kembali ke soal BMW 1600-2, Hoffman pikir orang Amerika perlu mobil BMW yang lebih praktis ketimbang 507 dan lebih bertenaga dibanding 1600. Ditambah lagi, mesin 1,6 liter yang digunakan tidak bisa memenuhi aturan emisi ketat di tempat Hoffman. Tapi M10 2.0 liter malah bisa tunduk pada regulasi. Proposal Falkenhausen dan Bonsch langsung ditinjau ulang untuk disetujui.

BMW 2002 Lahir

Lahir 1968, BMW 2002 langsung jadi hits. Tenaganya 99 hp, bodi ringkas, chassis lincah berkat penggunaan suspensi MacPherson Strut.Tercatat sepanjang siklus produksinya (1968-1975), mobil ini terjual 339.092 unit. Salah satu mobil yang penjualannya terbaik dari kandang BMW. Selain versi sedan dua pintu, hadir juga varian cabriolet, wagon.

Tidak puas dengan versi 2002 standar, dikembangkan lagi varian 2002ti yang lahir enam bulan setelah versi standar. Lebih kencang karena mesin M10 dikilik agar bisa mengeluarkan 110 hp. Modalnya karburator dua laras buatan Solex. Lengkap dengan revisi pada jarak pijak roda yang lebih lebar, rem lebih besar dan chassis yang diperkuat. Sprint 0-100 km/jam dalam 9,3 detik.

Tahun 1971, hadir pembaruan untuk 2002ti yang bersalin jadi 2002tii. Bukan sekedar menambah huruf ‘i’ tapi performanya juga melonjak. Karbu Solex diganti injeksi dan mesin menghasilkan 130 hp.

Tapi yang paling dicari adalah 2002 Turbo yang lahir 1973. Mesin sama seperti 2002tii, tapi diberikan imbuhan turbocharger buatan KKK. Daya terdongkrak menjadi 167 hp dan melesatkan mobil ini dari diam hingga 100 kpj dalam 7,0 detik. Top speed diklaim 215 km/jam. Untuk tahun segitu, ini pencapaian yang luar biasa dari sebuah mobil dua pintu yang hanya bermodal mesin empat silinder.

2002 Turbo juga jadi penutup keluarga ini. Dibuat hanya 1.672 unit selama dua tahun dan menjadikannya salah satu mobil BMW yang langka. Penyuka BMW juga melakukan berbagai cara supaya mobil ini tetap bisa hidup. Mulai dari restorasi hingga modifikasi. Suku cadang tetap tersedia hingga sekarang.

Foto: Pinterest, Carpixel

INDRA ALFARISY

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature